Viral Medsos
Susi Pudjiastuti Doakan Warganet yang Menyebutnya Sesat dan Gila Sejak Tak Menjabat Sebagai Menteri
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti unggah komentar warganet yang menyebutnya sesat dan gila di Twitter.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti disebut sesat dan gila.
Sosok yang menyebut Susi Pudjiastuti sesat dan gila adalah beberapa warganet di media sosial (medsos) Twitter.
Warganet itu menilai Susi Pudjiastuti gila dan sesat semenjak Pimpinan Susi Air itu tak lagi jabat sebagai menteri.
Tak ayal, foto tangkap layar pernyataan warganet diunggah Susi Pudjiastuti kini menjadi sorotan netizen lainnya.
Baca juga: Disindir Henry Subiakto, Susi Pudjiastuti Malah Ngajak Berkenalan, Sang Profesor pun Jadi Trending
Baca juga: PENYEBAR Foto Viral Susi Pudjiastuti-Anies Baswedan Pasangan ASU dan Kadrun Akhirnya Beri Jawaban
Baca juga: Susi Pudjiastuti Unggah Video Ceramah Mahfud MD Soal Rakyat dan Pemerintah yang Rusak: Mencerahkan
Mengunggah foto tangkapan layar itu yang memperlihatkan pernyataan warganet yang mengoloknya, membuat Susi Pudjiastuti memanjatkan doa.
Di unggahannya, Susi Pudjiastuti mendoakan warganet yang menyebutnya sesat dan gila semenjak tak lagi jabat sebagai menteri di Kabinet Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
"Semoga Tuhan memberikan pencerahannya .. Amin YRA" tulis akun Twitter @susipudjiastuti dikutip Wartakotalive.com, Minggu (14/2/2021).
Beberapa warganet pun mengomentari unggahan Susi Pudjiastuti tersebut.
@dolphino_14 membalas @susipudjiastuti: "Ibu sayang... Ayo sehatkan, segarkan temlennya pelan2. Porsi perhatian juga ke fans2 ibu dong yang nungguin temlen ibu adem, mengedukasi seperti sebelumnya. Ibu banyak perhatian ke random akun haters melulu dan 2 Minggu. Ibu pilih kasih nih"
@Ceuceu_Corason membalas @susipudjiastuti: "Sabar bu..kita daridulu menghadapi orang yg ke' begini. Dngn semua pengalaman ibu,ibu akn tau dan bisa membedakan mana barisan yg salah dan mna barisan yg benar. Semoga selalu dalam keberkahan buk.."
@initioo membalas @susipudjiastuti: "Tanpa jadi mentri, orang waras tau bu sushi orang baik dan jujur ;)"
@whoistimi membalas @susipudjiastuti: "gw ga ngerti sama buzzer pemerintah kadang nyerang orang kaga liat liat gitu.... ini bu susi loh... S U S I .... mereka buta ato gimana sih"
@Andrisrg41 membalas @susipudjiastuti: "Bu ... Artinya Ibu orang Baik.... emang lagi trend orang Baik dihina orang jahat ... Karena mereka iri dengan kebaikan .....Semoga Allah membalas kata2nya itu ... Sabar buu"
Penyebar Foto Viral Susi Pudjiastuti-Anies Baswedan Pasangan ASU dan Kadrun
Seseorang yang menuding Susi Pudjiastuti kadrun dan menyebut pasangan Anies Baswedan-Susi Pudjiastuti sebagai ASU, akhirnya memberikan klarifikasi.
Saat dihubungi Wartakota melalui Whatsapp, pemilik nomor telepon 62 821-2461-**** tersebut mengaku menjadi korban fitnah.
Dia juga mengaku tidak tahu bahwa foto dan tulisan yang ia sebarkan beberapa kali ternyata tidak benar atau hoax.
"Sy cm copas mas, gak tau klo itu fitnah," ujar pemilik nomor tersebut yang tidak menjawab saat ditanya namanya, Rabu (3/2/2021).
Dia mengaku mendapatkan informasi terkait mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang kemudian dibagikan dan menjadi viral itu adalah Grup NKRI.
Dia mengaku semula berpikir bahwa grup NKRI yang dia ikuti adalah grup yang beranggotakan kelompok pendukung Presiden Joko Widodo atau yang bisa diistilahkan sebagai grup cebong.
Ternyata, grup anggota NKRI beragam, sehingga content terkait Susi Pudjiastuti dan Anies Baswedan yang beredar di internal grup tersebut kemudian beredar secara terbuka.
"Gak tau nya di situ campur , sy pikir cebong smua," ujarnya melalui whatsapp. "Ky nya ada yg mau adu domba."
Dia juga mengaku telah menghubungi dan melakukan klarifikasi langsung kepada Susi Pudjiastuti yang juga dia sebut satu grup.
"Orang sy segrup sm bu susi , tp udah sy klarifikasi ke bu susi nya . Dah sy hps jg , cm sm bu susi dah trlanjur lwt twiter," ujarnya.
Menurutnya, Susi telah memaafkan kesalahan dia. "Udah maafin beliau nya tp ya itu udah rame di twiter," katanya.
Seperti diketahui, sejak Susi Pudjiastuti menyarankan unfollow kepada Permadi Arya alias Abu Janda, dia kemudian mendapat serangan dari sejumlah netizen (warganet) atau buzzer.

Salah satu bentuk serangan itu adalah tudingan bahwa Susi ternyata kardun.
Kardun adalah sebutan buat kelompok yang selama ini kritis terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Foto Susi Pudjiastuti bersama dua putri mantan Presiden Soeharto, yaitu Siti Hardiyanti Rukmana alias Mbak Tutut dan Titiek Soeharto (Mbak Titiek) dikaitkan dengan kelompok 'pembenci' Jokowi, yaitu kadrun.
"Betapa hebatnya kebencian menguasai anda.. anda sebarkan kebencian .. keindahan pun anda bohongkan dan jadikan fitnah ...," tulis Susi melalui akun twitternya mengomentar foto fitnah tersebut.
Susi juga kecewa karena grup Whatsapp yang menggunakan nama TNI & Polri NKRI pun digunakan untuk menyebarkan berita fitnah atau hoax
"Group WA dg nama terhormatpun anda pakai untk sebarkan fitnah," ujar Susi melalui twitter.
Anda yang dimaksudkan oleh Susi adalah nomor handphone sama yang digunakan untuk menuding dia sebagai trio macan.
Dan ketika Wartakotalive.com menghubung nomor handphone tersebut, yang bersangkutan mengaku menjadi korban fitnah dan telah melakukan klarifikasi kepada Susi Pudjiastuti.
Susi Pudjiastuti Diserang Netizen
Susi Pudjiastuti diserang netizen (warganet) setelah minta unfollow Permadi Arya atau Abu Janda.
Susi Pudjiastuti dituding kadrun dan foto-foto dirinya dekat dengan sejumlah tokoh politik yang dianggap 'sealiran' dengan kelompok Kadrun, seperti Siti Hardiyanti Rukmana (Mbak Tutut) pun dibongkar.
Meski demikian, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan era Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode pertama ini pun tetap cuek.
Susi Pudjiastuti malah seperti menananggapi remeh tudingan itu dan memasang icon tertawa.

Dia berkomentar pendek, tetapi langsung menohok.
"Wong nyamar kok pake muka asli ..," tulis Susi Pudjiastuti melalui twitternya, kemarin malam.
Susi mengomentari ocehan pemilik akun @ichwankalimasad.
"Nah bennarkan kadrun yg menyamar @susipudjiastuti," tulis akun @ichwankalimasad.
Siapa Susi Pudjiastuti
Susi Pudjiastuti tegas nyatakan silsilah dirinya dari garis ibu dan garis ayah.
Susi Pudjiastuti menyebut, ibunya adalah seorang Nahdlatul Ulama (NU), sedangkan ayahnya adalah seorang Muhammadiyah.
Nahdlatul Ulama adalah organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia yang didirikan oleh KH Hasyim Asy'ari.
Muhammadiyah adalah organisasi kemasyarakat Islam terbesar kedua di Indonesia yang dirikan oleh KH Ahmad Dahlan.
"Ibu saya NU, Ayah saya Muhammadiyah. Dan 2 organisasi ini akhirnya berkomentar: belajar mengaji dulu & belum mengerti islam," ujar Susi melalui akun twitternya, kemarin.
Cuitan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan pada era Presiden Joko Widodo ini muncul setelah sebelumnya ia mencuita mengomentari sikap 'nyinyir' Permadi Arya yang akrab disapa Abu Janda.
"Ayo unfollow .. untuk kedamaian dan kesehatan kita semua .. ayo ayo !!!!" kata @susipudjiastuti.
Komentar Susi itu kemudian menuai tanggapan pro dan kontra.
Ada yang mendukung ada pula yang keberatan dan balik mengajak netizen untuk unfollow Susi Pudjiastui.
Setelah itu, Susi tetap 'berkicau' lewat akun twitternya.
Bahkan dia juga me-mention atau membalas ke tiga akun milik Abu Janda (@permadiaktivis1), Tengku Zulkarnain (@ustadtengkuzul), dan pemilik akun @AmbiusA untuk ditenggelamkan.
@susipudjiastuti: Membalas@AmbiusA @ustadtengkuzul dan@permadiaktivis1 Tenggelamkan semua yg bermulut ngoceh jelek !!!
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti meminta Permadi Arya atau Abu Janda belajar mengaji.
Agama Islam, kata Abdul Mu'ti, seperti ditulis tempo.co, membebaskan seseorang untuk menganut kepercayaan apa pun. Sehingga ia menilai pernyataan Permadi Arya tidak tepat sasaran.
Hentikan Hujatan SARA
Berikut cuitan Susi Pudjiastuti yang meminta agar dihentikan hujatan provokatif dan terkait suku agama ras dan antargolongan (SARA).
@susipudjiastuti: Ibu saya NU, Ayah saya Muhammadiyah. Dan 2 organisasi ini akhirnya berkomentar: belajar mengaji dulu & belum mengerti islam.
Sayapun terusik untk ikut bicara. Tentu cara saya berpendapat tidak bisa seperti sebuah organisasi. Sbg seorang yg mencintai kebaikan & keberagaman...
@susipudjiastuti: Bebrapawaktu ini di tengah pandemic kita banyak mendengar ceramah keagamaan yg provokatif yg mengganggu kenyamanan, kita juga sering mendengar vlog2 yg juga countering sebaliknya.
Saling hujat, membully perbedaan dll. Saya pikir sudah saatnya kita bicara untuk ayo menghentikan
Susi Pudjiastuti Vs Permadi Arya
Heboh Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengajak unfollow akun Permadi Arya atau Abu Janda yakni @permadiaktivis1.
Ajakan unfollow dilakukan Susi seraya menautkan berita Tempo yang berjudul Abu Janda Sebut Islam Agama Arogan, Sekjen PBNU: Tidak Ngerti Islam Itu
"Saya pikir saatnya dihentikan ocehan2 model seperti ini yg selalu menyinggung perasaan publik. Tidak sepantasnya dimasa sulit pandemic, hal2 yg tidak positif dibiarkan. Ayo kita un follow, dan jangan perdulikan lagi orang2 seperti ini. Salam sehat & damai" Tulis @susipudjiastuti
"Ayo unfollow .. untuk kedamaian dan kesehatan kita semua .. ayo ayo !!!!" Kata @susipudjiastuti
Hingga tulisan ini diturunkan ajakan Susi telah diretwet 1.200 kali dan disukai 2.900 kali.
Tentu sesuai dengan sosok sang Permadi Arya yang memiliki banyak pembenci sekaligus banyak pendukung, ajakan Susi pun malah menjadi kontrapriduktif buat dirinya.
Salah satunya malah netizen yang unfollow akun Susi Pudjiastuti

Berikut cuitan teratas dari ajakan @susipudjiastuti
@Paltiwest: Sudah bu Saya mau lihat yang optimis, bukan yang sakit hati karena ga dilibatkan lagi..
@SekarJayanti07: Baiklah bu saya unfollow panjenengan juga. Makasih
@RD_4WR1212: Maaf... Saya unpolo ibu.... Skr ibu malah ga jernih dan berimbang... Punten...
@RockerKampoeng: Sy malah dah diblokir ma dia bu... Alhamdulillah
@InginBebas6: Saya gak pernah Follow dia bu
@OfficialAsoppsi: Tiap ada obrolan bahas dia saya pura2 gak denger
Abu Janda Dilaporkan ke Polisi
Sebelumnya Abu Janda dilaporkan ke polisi oleh KNPI.
Permadi Arya alias Abu Janda menanggapi pelaporan dirinya ke pihak kepolisian atas dugaan rasisme terhadap aktivis HAM asal Papua, Natalius Pigai.
Bahkan, Abu Janda menyebut akan membuat laporan balik.
Abu Janda menantang Haris Pertama selaku Ketua DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Natalius Pigai, laporan mana yang akan diproses.
"Mau maen lapora2an ke polisi isu rasisme, bang @harisknpi, pace @NataliusPigai2? yuk maen kita. kita lihat laporan siapa yang diproses," tantang Abu Janda di akun Twitternya, Kamis (28/1/2021).
Abu Janda menyebut, pelaporan KNPI terhadap dirinya memiliki muatan politis.
Bahkan, ia menuding Haris Pertama memiliki dendam politik terkait penangkapan Habib Rizieq Shihab.
"Ini mah dendam politik. Pelapornya @harisknpi pembela FPI. sakit hati FPI dibubarin, mau balas dendam Rizieq dipenjara ingin mata dibalas mata. Saya yakin polisi @CCICPolri bisa menilai tidak bisa diperalat jadi ajang balas dendam politik," jelasnya.
Sebelumnya, Ketua DPP KNPI Haris Pertama mendesak kepolisian untuk memproses tindakan Abu Janda, menyusul Relawan Pro Jokowi-Maruf Amin (Pro Jamin) Ambroncius Nababan yang telah ditetapkan sebagai tersangka karena sebelumnya diduga menghina Pigai.
Laporan tersebut bernomor: LP/B/0052/I/2021/Bareskrim pada Kamis 28 Januari 2021. Abu Janda dilaporkan atas dugaan melanggar Pasal 45 ayat (3) juncto Pasal 27 ayat (3) dan/atau Pasal 45 A ayat (2) juncto Pasal 25 ayat (2) dan/atau Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Kebencian atau Permusuhan Individu dan/atau Antar Golongan (SARA), Pasal 310 dan/atau Pasal 311 KUHP.

Medya menerangkan, kata evolusi yang dicuitkan Abu Janda itu telah menebarkan ujaran kebencian bertujuan untuk menghina bentuk fisik, terutama dari wilayah Natalius Pigai berasal.
"Kata-kata evolusi menjadi garis bawah bagi kami untuk melaporkan akun @permariktivis1. Karena diduga telah menyebarkan ujaran kebencian.
Dengan adanya kata-kata evolusi tersebut, sudah jelas maksud dan tujuannya bukan sengaja ngetweet, tapi tujuannya menghina bentuk fisik dari adik-adik kita ini yang satu wilayah dengan Natalius Pigai," ujarnya.
"Kata evolusi jelas, selain nggak nyambung sama topik sebelumnya yang sedang dia bicarakan di Twitter, tahu-tahu langsung disebut 'eh kau sudah selesai evolusi atau belum'.
Itu maknanya nggak bagus. Atas adanya dugaan tersebut, kami atas mandat Ketua Umum berinisiatif melaporkan hal tersebut ke Bareskrim Polri untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut," sambungnya.
Cuitan yang berujung kontroversi itu telah dihapus oleh Abu Janda.
Meski demikian, Medya menyebut soal penghapusan itu tidak menghalangi proses hukum.
"Nggak masalah tweet dihapus karena masyarakat banyak tersinggung. Kami sudah dapatkan screen capture-nya dan itu sudah diterima sebagai bukti awal," imbuhnya.
Akar masalah
Natalius Pigai awalnya menyindir mantan kepala BIN yakni AM Hendropriyono sebagai dedengkot tua.
Dia menanyakan kapasitas Hendropriyono yang memberi ancaman kepada eks anggota FPI.
“Ortu mau tanya. Kapasitas bapa di negara ini sebagai apa ya, penasehat Pres, pengamat? Aktivis?, biarkan diurus gen abad ke 21 yang egaliter, humanis, demokrat. Kami tidak butuh hadirnya dedengkot tua. Sebabnya wakil ketua BIN dan Dubes yang bapak tawar saya tolak mentah-mentah. Maaf,” tulis Pigai.
Abu Janda kemudian membalas cuitan Pigai. Dia menyebutkan rekam jejak Hendropriyono tak perlu diragukan.
Sehingga setiap saran dan pendapat yang dikeluarkan olehnya adalah hal yang baik untuk kehidupan berbangsa.
“Kapasitas Jend. Hendropriyono: Mantan Kepala BIN, Mantan Direktur BAIS, Mantan Menteri Transmigrasi, Profesor ilmu Filsafat Intelijen, Berjasa di berbagai operasi militer,” tulis Abu Janda di akun Twitternya.
“Kau Natalius Pigai apa kapasitas kau? sudah selesai evolusi belom kau?” tulis Abu Janda.
Natalius Pigai kemudian menanggapi komentar Abu Janda yang dinilai telah menyerang fisiknya.
Menurut Pigai, sudah menjadi risiko bagi dirinya mendapat serangan dan hinaan. Seba selama ini dia membela umat Islam yang teraniaya.
“Bro Moti itu risiko dari keputusan kita membela umat Islam yang teraniaya, rakyat dan orang-orang lemah yang membutuhkan pertolongan karena kekuasaan yang tiran,” tulis Pigai dikutip akun twitternya, Selasa (5/1).
Dia mengatakan, sikap kritisnya terhadap pemerintah merupakan jalan terjal demi tegaknya HAM dan perdamaian.
“Kita juga pemimpin negara dan sudah memilih jalan terjal demi tegaknya demokrasi, HAM, perdamaian dan keadilan,” ucapnya.
Pembelaan Denny Siregar
Menanggapi pelaporan Abu Janda, Denny Siregar membela sahabatnya, Abu Janda.
Bahkan, Denny Siregar mengingatkan apabila laporannya tidak terbukti, maka pelapor justru yang bisa masuk penjara.
"Si @harisknpi harus paham resiko laporkan seseorang. Kalau laporan dia ke @DivHumas_Polri
tidak terbukti secara hukum, maka @permadiaktivis1 berhak melaporkan dia karena pencemaran nama baik.. Kalo ini terjadi, si haris yang bisa masuk penjara. Jangan main2 dgn laporan," cuit Denny Siregar
Sebelumnya diberitakan, Abu Janda dilaporkan karena diduga menghina Pigai dengan pernyataannya yang mengandung rasis melalui akun Twitter bernama Permadi Arya @permadiaktivis1 oleh Ketua Bidang Hukum DPP KNPI, Medi Rischa Lubis.
Laporan tersebut tercatat dalam surat tanda terima laporan Nomor: STTL/30/I/2021/ Bareskrim tertanggal 28 Januari 2021.
Atas cuitannya, Abu Janda dilaporkan dengan tindak pidana pencemaran nama baik melalui media elektronik sebagaimana Pasal 45 Ayat (3) juncto Pasal 27 Ayat (3) dan/atau Pasal 45 Ayat (2) juncto Pasal 28 Ayat (2) dan/atau Undang Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik, kebencian atas permusuhan individu dan/atau antargolongan (SARA) Pasal 310 KUHP dan/atau Pasal 311 KUHP.
Eks Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti mengajak warganet untuk berhenti mengikuti cuitan-cuitan dari Permadi Arya alias Abu Janda. Permadi Arya kembali menebar kontroversi setelah belakangan menyebut Islam sebagai agama yang arogan, serta menyinggung Natalius Pigai dengan nada rasisme.
"Saya pikir saatnya dihentikan ocehan-ocehan model seperti ini yang selalu menyinggung perasaan publik. Tidak sepantasnya di masa sulit pandemic, hal-hal yang tidak positif dibiarkan," ujar Susi Pudjiastuti lewat Twitter pribadinya, @susipudjiastuti, Jumat, 29 Januari 2021.
Sebelumnya, diketahui Permadi Arya melalui akun Twitter @permadiaktivis1 sebelumnya mencuit kepada akun @awemany, pada 25 Januari 2021.
Isi cuitannya adalah, "Islam memang agama pendatang dari Arab, agama asli Indonesia itu sunda wiwitan, kaharingan dll. dan memang arogan, mengharamkan tradisi asli, ritual orang dibubarkan, pake kebaya murtad, wayang kulit diharamkan. kalo tidak mau disebut arogan, jangan injak2 kearifan lokal."
Susi menilai demi kedamaian dan kesehatan semuanya, akun seperti itu lebih baik untuk tidak diikuti.
"Ayo kita unfollow, dan jangan pedulikan lagi orang-orang seperti ini. Salam sehat dan damai," cuit Susi.
Pernyataan Permadi Arya ini juga telah memunculkan banyak kecaman dari kalangan umat Islam.
Termasuk di antaranya PBNU. Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini menanggapi cuitan Permadi Arya atau Abu Janda yang menyebut Islam sebagai agama yang arogan.
(CC/Wartakotalive.com/SumberLain)