Lanjutan Liga 1

Liga 1 Dapat Bergulir Lagi Kalau Suporter Tertib, Tidak Berkerumun dan Jangan Nobar

Polri tampaknya hanya belum yakin penonton sepak bola tidak akan berkerumun saat kompetisi liga sepak bola profesional negeri ini dimainkan kembali

Warta Kota/Umar Widodo
The Jakmania selalu setia mendukung tim ibukota saat pertandingan 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Belum tergeraknya Polri memberikan ijin penyelenggaraan kompetisi olahraga di Indonesia, khususnya sepak bola karena kuatir akan sikap suporter yang tidak kondusif.

Bukan karena tidak percaya kepada PSSI atau otoritas liga, atau kepada klub, pelatih, dan pemain.

Polri tampaknya hanya belum yakin penonton sepak bola tidak akan berkerumun saat kompetisi liga sepak bola profesional negeri ini dimainkan kembali, baik di sekitar stadion maupun di tempat di mana nonton bareng (nobar) mungkin diadakan.

Ini pula yang disinggung langsung oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan beberapa hari lalu setelah bertemu Polri.

Iriawan menyebut suporter menjadi bagian yang sangat diperhatikan dalam konteks pemberian izin dari Polri untuk menggelar kembali liga yang kemungkinan besar diadakan tanpa penonton.

Iriawan sampai memohon dengan sangat agar suporter tidak nobar pertandingan liga Indonesia jika para pemain Liga 1 dan 2 bermain lagi, selain tentu saja meminta tidak mendatangi stadion.

"Kami paparkan secara lengkap jadwal turnamen dan kompetisi apabila diizinkan. Selain itu, kami juga tampilkan video protokol kesehatan. Izin tergantung kepolisian, karena tugas kami menyampaikan protokol kesehatan. Catatan, suporter yang jadi perhatian luar biasa, kami bilang ke suporter dengan hormat, apabila diizinkan tanpa penonton," kata Iriawan.

"Suporter tidak boleh kerumunan atau nobar. Bisa dievaluasi lagi izinnya. Cukup nonton di televisi. Kami serahkan ke kepolisian. Hari ini belum ada keputusan izinnya. Kami tunggu pengumuman dari kepolisian," tambah Iriawan.

Kepada polisi, PSSI dan otoritas liga sudah memaparkan rencana kompetisi dan turnamen di tengah pandemi yang akan dikawal oleh protokol kesehatan yang ketat seperti terjadi di banyak negara yang menggelar kompetisi di tengah pandemi.

Ketum PSSI Mochamad Iriawan saat mengadakan pertemuan dengan Menpora dan Polri
Ketum PSSI Mochamad Iriawan saat mengadakan pertemuan dengan Menpora dan Polri (pssi.org)

Namun Polri sepertinya belum bisa memutuskan untuk memberikan izin karena pertimbangan kemungkinan terciptanya kerumunan di luar stadion yang sejauh ini tak ada yang bisa menjamin tak akan terjadi.

Begitu sentralnya soal kerumunan ini tergambar dari pernyataan Iriawan yang menyatakan izin kompetisi akan ditarik seandainya polisi mendapati kerumunan penonton baik di sekitar stadion maupun karena nobar.

Polisi memiliki alasan kuat untuk menekankan pentingnya klausa tidak menciptakan kerumunan saat liga bergulir kembali.

Bukan saja karena polisi sudah memahami betul perangai pendukung sepak bola Indonesia, namun juga karena rekomendasi kesehatan menyebutkan salah satu langkah penting dalam membendung penularan Covid-19 adalah menghindari kerumunan.

Berbagai penelitian telah memperkuat rekomendasi itu, bahwa mengurangi dan tidak menciptakan kerumunan berpengaruh sangat besar terhadap tingkat penularan Covid-19.

Pelatih timnas sepak bola Indonesia, Shin Tae-yong memimpin latihan perdana TC untuk SEA Games Hanoi 2021 di Stadion Madya Jakarta
Pelatih timnas sepak bola Indonesia, Shin Tae-yong memimpin latihan perdana TC untuk SEA Games Hanoi 2021 di Stadion Madya Jakarta (pssi.org)

Sementara, pelatih tim nasional Indonesia Shin Tae-yong mengatakan bahwa Liga 1 dan Liga 2 mesti bergulir demi kepentingan timnas ke depan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved