Sepak Bola Putri

Maco Yuma Dirikan Tim Yuma Project FC Putri untuk Dukung Perkembangan Sepak Bola Putri Nasional

Menurut Maco Yuma, masih suka ada ancaman seksisme hingga pelecehan seksual yang kerap menghantui dunia sepak bola putri

Penulis: RafzanjaniSimanjorang |
Dok.Yuma Project FC
Skuad Yuma Projet FC Putri ini baru berdiri diawal bulan Februari 2021 untuk mendukung perkembangan sepak bola putri di Indonesia 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sepak bola putri sedang bangkit di Indonesia terlihat dengan seriusnya PSSI membuat kompetisi khusus dan membangun sebuah timnasnya. 

Tapi dibalik itu masih suka ada ancaman seksisme hingga pelecehan seksual yang kerap menghantui dunia sepak bola putri.

Tak heran, jika antisipasi awal penting untuk dibahas khususnya di komunitas atau tim putri di saat ini.

Salah satu tim tarkam yang punya tim putri adalah Yuma Project FC yang dari awal sudah      memberikan batasan dan antisipasi seksisme di timnya.

Maco Yuma, pemilik sekaligus manajer tim Yuma Project FC mendirikan tim putri untuk mendukung lahirnya pemain yang bagus buat timnas Indonesia
Maco Yuma, pemilik sekaligus manajer tim Yuma Project FC mendirikan tim putri untuk mendukung lahirnya pemain yang bagus buat timnas Indonesia (Dok.Yuma Project FC)

"Kami telah punya sistem untuk menjaga pemain kami dari ancaman itu. Sistem yang kami lakukan adalah tim kami hanya akan bermain melawan tim putri lain. Tidak untuk campuran," ucap Maco Yuma sebagai pemilik klub, Jumat (12/2/2021).

Ia mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi jika mencampur tim putrinya berlatih tanding atau bergabung dengan kaum adam di sebuah laga.

Baca juga: Dipilih PSSI Jadi Pelatih Timnas Wanita, Rudy Eka Priyambada Berjanji Tidak Menyiakan Kepercayaan

Menurutnya, setiap orang punya pola pikir berbeda, sehingga penting sebuah antisipasi. Selain itu, tim Yuma Project FC Putri yang baru berumur seminggu ini punya aturan tersendiri.

"Saat masuk ke tim Yuma, sikap harus baik, tidak menggunakan narkoba atau minuman terlarang," tambahnya.

Sedangkan untuk memotivasi para pemainnya, Maco menjelaskan sengaja membawa bintang tamu, sehingga pemain semakin termotivasi mewujudkan mimpinya sebagai pesepakbola putri profesional.

Tim putri Yuma Project FC saat pertandingan persahabatan deng tim sepak bola putri di Tangerang.
Tim putri Yuma Project FC saat pertandingan persahabatan dengan tim sepak bola putri lain di Tangerang. (Dok.Yuma Project FC)

Aturan lain yang menyangkut sebuah etika adalah, jika pemain ingin bergabung dengan komunitas lain, maka pemain diwajibkan untuk laporan terlebih dulu kepada manajemen, agar manajemen dapat mengetahui. 

Tim Yuma Project FC putri ini didirikan untuk mendukung perkembangan persepakbolaan putri di Indonesia. 

Baca juga: Pemain Timnas Putri U16 Hanipa Halimatusyadiah Sempat Dilarang Ibunya Jadi Atlet

Maco menambahkan, saat ini sepak bola wanita telah punya panggung sendiri dengan adanya kompetisi Liga 1 Putri.

Ia berharap agar kompetisi Liga 1 Putri tetap berjalan, dan timnya dapat menjadi jembatan bagi kaum hawa untuk mengasah kemampuannya.

"Kami pun akan membantu mereka jika ke depannya ada seleksi di tim-tim Liga 1 Indonesia. Apalagi di Tangerang kini ada Persita dan saya dekat dengan mereka. Jika ada seleksi, saya akan salurkan mereka untuk ikut seleksi," tambahnya.

Tak hanya itu, ia pun serius untuk membangun tim putri Yuma Project FC, termasuk rencana mengikuti turnamen-turnamen yang dikhususkan untuk putri, untuk meningkatkan kemampuan pemainnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved