Imlek

Masih Kondisi Pandemi, Umat Konghucu dan Masyarakat Tionghoa Bekasi Diminta Tidak Saling Berkunjung

Ronny Hermawan menyebut meskipun menjadi terasa berbeda, karena saling berkunjung sudah menjadi serangkaian utama dalam perayan Imlek

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Muhammad Azzam
Ketua Yayasan Pancaran Tridharma Bekasi, Ronny Hermawan 

"Di dalam juga kursinya kami buat berjarak, kami batasi juga untuk pelaksaan sembahyang," kata Lalan, kepada Wartakotalive.com, Kamis (11/2/2021).

Lalan mengungkapkan jumlah umat di Vihara ini ada sebanyak 160. Akan tetapi, karena pandemi corona umat dibatasi tidak semua diperbolehkan datang sembahyang pada waktu bersamaan.

"Karena pandemi corona, kita batasi ritual persembahyangan paling hanya 25 persen. Itupun juga saya tidak informasikan ke seluruh umat. Paling hanya umat sekitar Vihara saja dan pengurus yang lakukan ibadah," jelasnya.

Selain itu juga, banyak kegiatan di Darma Sakti Rawa Kalong ditiadakan. Seperti berkumpul hingga tukar kado pada malam tahun baru Imlek itu.

Lupakan Sejenak Kasus Hukumnya, Gisel akan Temani Wijin Rayakan Imlek, Bantu Masak di Rumah

Sebab, selepas ritual sembahyang semua diminta langsung meninggalkan Vihara untuk kembali pulang ke rumah masing-masing.

"Ya kalaupun ada terbatas saja, paling 10-15 orang itu hanya pengurus sama umat sekitar vihara. Tidak seperti tahun lalu seluruh umat ramai acara sambil menunggul pergantian tahun imlek," imbuhnya.

Ia menambahkan selama pandemi corona ini, pihaknya mematuhi aturan pemerintah terkiat pembatasan rumah ibadah. Setiap minggu, jumlah umat yang datang untuk ibadah dibatas hingga 50 persen lebih.

Bahkan dalam waktu dua bulan terakhir ini, vihara ditutup karena kondisi pandemi corona di lingkungan vihara memprihatikan.

Orang Kaya Serobot Vaksin untuk Nakes, Wali Kota Jakarta Barat: Mohon Empatinya

"Dari awal kita batasi 50 persen, sampai dua bulan terakhir ini cuman pengurus saja yang sembahyang minggu," tuturnya.

Ia berharap di tahun kerbau tembaga ini agar pandemi corona segera berakhir. Soalnya, ada corona membuat segala aktivitas dibatasi serta membuat khawatir masyarakat.

"Harapan utama ya agar corona ini hilang, di Bekasi, Indonesia maupun dunia. Agar kembali normal," paparnya.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved