Pemain IBL

Gabriel Senduk Rookie IBL 2020 Ingin Tampil Baik Di Kompetisi IBL 2021 Setelah Sembuh Dari Cedera

Gabriel hanya bermain 7 menit per pertandingan selama di Pacific Caesar Surabaya lebih banyak di bangku cadangan

Instagram/@gabrielsenduk
Gabriel Senduk pebasket muda tim Pacific Caesar Surabaya 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pebasket Pacific Caesar Surabaya, Gabriel Senduk, kurang puas dengan musim perdananya di Indonesia Basketball League (IBL). Banyak hal yang mau dibuktikan Gabriel sebetulnya.

Dilansir dari laman iblindonesia.com, tampil sebagai rookie di musim 2020 lalu, performa Gabriel Senduk tidak bisa optimal karena terhambat cedera.

Ia kemudian lebih banyak menghabiskan waktu di bangku cadangan saja. Gabriel hanya dipercaya bermain sekitar 7 menit per pertandingan oleh David Singleton.

Durasi itu tentunya tergolong singkat sehingga membuat Gabriel kesulitan mengeluarkan performa terbaik.

Musim lalu, Gabriel mencatatkan 7,09 menit per gim. Ia turut menyumbang 2,14 poin per pertandingan untuk Pacific Caesar Surabaya.

“Saya tahu saya bisa berkembang lebih lagi sebetulnya. Itu mau saya dibuktikan di IBL 2021,” ujar Gabriel.

Dari musim perdananya, Gabriel sadar persaingan di IBL sangat ketat. Banyak talenta muda yang tak bisa dipandang sebelah mata.

“Pemain mudanya tidak kalah dengan senior. Semuanya itu bisa compete di lapangan,” tutur Gabriel.

Dirut IBL Junas Miradiarsyah Persilakan Pemain Asing Naturalisasi Bermain Di IBL Musim 2021

Menyambut musim 2021, Gabriel menyatakan jika kondisi fisiknya sudah membaik.

Ia bertekad membuktikan diri bisa tampil lebih baik dibanding yang lain.

Meski berusia muda, bukan berarti mereka tidak bisa kompetitif melawan pemain senior yang kaya akan pengalaman.

Nasib Kompetisi IBL Belum Diputuskan 

Sementara itu terkait keberlangsungan kompetisi basket nasional, Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, telah melakukan rapat koordinasi terkait keberlangsungan kompetisi olahraga di Kantor Kemenpora.
Direktur Utama Indonesia Basketball League (IBL), Junas Miradiarsyah, turut hadir dalam pertemuan tersebut.

Dalam rapat turut hadir PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB), Asops Kapolri Irjen Pol Imam Sugianto, Karo Dalops Sops Polri, Dirsosbud BIK Polri, Kabid Yanmar Gugus Tugas COVID-19, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Menpora Zainudin Amali
Menpora Zainudin Amali (Kemenpora.go.id)

Menpora mendengarkan rapat yang berisi pemaparan dari PSSI dan PT LIB terkait penyelenggaraan turnamen.

Hasilnya, ada secercah harapan kompetisi bisa dihelat kembali.

“Ini jadi bahan buat Polri mempelajari, mengkaji, dan apabila masih ada yang diperlukan terkait penyelenggaraan,” ujar Menpora.

Sabda Ahessa Pebasket Muda Putra Dari Sys NS Berharap Kompetisi IBL Cepat Bergulir

Rizky Effendi Dan Raymond Shariputra Maklumi Penundaan Kompetisi Basket IBL 2021

Namun, Menpora belum mau memastikan kompetisi bisa berlangsung atau tidak.

Intinya keselamatan buat pemain, ofisial tim dan penyelenggara masih jadi bagian yang dikaji.

"Tadi rapat koordinasi mendengar pemaparan, untuk penyelenggaraan turnamen dan kompetisi. Protokol secara disiplin dan ketat. Belum ambil keputusan apapun. Jangan salah paham, kita sudah rapat dan membuat keputusan, tidak. Proses berjalan dan kita tahu sekarang pandemi. Prinsipnya mengutamakan keselamatan dan kesehatan masyarakat," ujar Amali.

Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah
Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah (iblindonesia.com)

Adapun Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah mengapresiasi pemaparan yang dilakukan PSSI dan PT LIB.

Ke depan, Junas meminta IBL diberi kesempatan yang sama memaparkan protokol kompetisi.

Harja Jaladri Wasit Lisensi FIBA Nilai Protokol Kesehatan IBL 2021 Sudah Baik, Kenapa Ditunda?

“Jika pihak berwenang membuat patokan sepak bola untuk menggelar kompetisi, tentunya kami menghargai pandangan dan sikap tersebut,” ujar Junas.

“Harapannya agar setiap protokol serta tipe pelaksanaan dapat di review per cabang olahraga karena masing-masing pasti memiliki karakteristik dan tipe yang bisa berbeda. Sehingga keputusan dalam pemberian izin tersebut kembali melihat bagaimana protokol kesehatan, kesiapan pelaksanaan dari cabor atau liga terkait karena ini yang menjadi faktor utama,” harapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved