Google Maps
Google Maps Tampilkan Fitur Peringatan Banjir yang Merendam di Sejumlah Titik Pulau Jawa
Hujan deras yang melanda sebagian provinsi di Pulau Jawa membuat kota-kota di pulau terpadat ini dilanda bencana banjir.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Hujan deras yang melanda sebagian provinsi di Pulau Jawa membuat kota-kota di pulau terpadat ini dilanda bencana banjir.
Untuk memantau titik dan lokasi mana saja yang teredendam banjir, aplikasi Google Maps menampilkan fitur terbarunya. Selain sangat efektif untuk diandalkan untuk memantau lalu lintas, Google Maps juga menampilkan peringatan banjir di beberapa titik di Pulau Jawa.
Pantauan Tribunnews.com melalui Google Maps, sedikitnya ada empat lokasi yang ditandai sebagai titik banjir Pulau Jawa. Lokasi tersebut adalah wilayah Jakarta, Karawang, Indramayu, Semarant, dan Kudus yang terus diperbarui oleh Google Maps hingga Rabu (10/2/2021).
Selain itu, Google Maps juga menampilkan laman informasi yaitu beberapa situs terkait sumber informasi banjir di wilayah Jakarta.
Beberapa situs tersebut ditampilkan sebagai sarana informasi bagi warga yang ingin memantau kondisi dan titik mana saja yang terendam banjir.
Google Maps menampilkan situs Jakarta Smart City dan jakarta.go.id sebagai sunebr informasi valid seputar banjir. Google Maps juga juga menampilkan laman Twitter @infoBMKG dan @BPBDJakarta untuk melaporkan informasi cuaca dan lokasi bencana.
"Anda akan melihat informasi terbaru dari pihak berwenang lokal, nasional, atau internasional, tergantung pada sifat krisis dan lokasi Anda. Informasi terbaru dapat meliputi nomor telepon dan situs darurat, peta, terjemahan frasa yang berguna, peluang donasi, dan sebagainya," tulis Google dalam laman dukungan.
Selain itu, Google menampilkan status "SOS Alert" atau "Peringatan SOS" untuk hasil pencarian yang memasukkan keyword "Info Banjir Hari Ini".
Mesin pencari tersebut menampilkan beberapa informasi dari beberapa media mainstream yang terus memperbarui informasi beripa berita soal banjir di Pulau Jawa.
Hingga saat ini fitur tersebut masih bisa dilihat ketika membuka aplikasi Google Maps dan terus diperbarui setiap jam.
Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS) yaitu Apple, mulai menerapkan App Tracking Transparency untuk para pengembang aplikasi di platform AppStore miliknya.
Langkah yang dilakukan Apple ini, ternyata diikuti oleh Google yang membuat fitur serupa untuk para pengembang aplikasi di Android.
Mengutip dari laman situs India Today, Google saat ini mengembangkan fitur anti pelacakan data yang memungkinan pengguna bisa membatasi data yang digunakan pada aplikasi di platform Android.
Fitur yang dikembangkan Google ini bernama Privacy Sandbox. Menurut Juru Bicara Google, fitur ini tentunya untuk menghasilkan ekosistem aplikasi yang sehat.
"Misi kami dalam proyek Privacy Sandbox untuk menciptakan ekosistem web yang menghormati pengguna, secara pribadi," kata Juru Bicara Google.