Vaksinasi Covid19

UPDATE Pemberian Vaksin Tenaga Kesehatan Kabupaten Bekasi Sudah Capai 90 Persen

Wakil Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi Masrikoh mengatakan proses vaksinasi tenaga kesehatan masih terus berlangsung

Warta Kota/Muhammad Azzam
Tenaga kesehatan (nakes) Kota Bekasi saat dilakukan vaksin sinovac di Stadion Patriot Candrabhaga, pada Jumat (15/1/2021). 

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI --Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mencatat sebanyak 9.343 tenaga kesehatan telah vaksinasi Covid-19 merek Sinovac.

Ditargetkan semua tenaga kesehatan rampung divaksin pada akhir Februari 2021 ini untuk periode vaksinasi tahap pertama.

Wakil Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi Masrikoh mengatakan proses vaksinasi tenaga kesehatan masih terus berlangsung.

Vaksinasi dilakukan terhadap tenaga kesehatan di layanan kesehatan Puskesmas, rumah sakit swasta maupun rumah sakit daerah.

Luar Biasa 8.414 Tenaga Kesehatan di Provinsi Banten Gagal Vaksin Covid-19 karena tak Penuhi Syarat

"Jumlah ini masih akan terus bertambah karena vaksinasi masih berjalan dan belum semua dilaporkan kepada kami," katanya, pada Minggu (7/2/2021).

Ia mengungkapkan sejauh ini sudah hampir mendekati 90 persen tenaga kesehatan (nakes) yang divaksin.

Total jumlah nakes dinyatakan lolos verifikasi sebagai penerima vaksin di wilayahnya ada sebanyak 10.460.

"Jadi jumlah ya sekitar 9.343 dari 10.460 total nakes penerima vaksin tahap pertama ini," imbuhnya.

UPDATE Vaksinasi Covid-19 Indonesia 6 Februari 2021: 777.096 Dosis Pertama, 137.207 Suntikan Kedua

Pihaknya juga tengah mempersiapkan proses pemberian vaksin kedua, setelah pemberian dilakukan pada 28 Januari 2021.

"Kami sedang menyiapkan vaksinasi serupa untuk dosis kedua yang direncanakan pada pekan depan," tutur dia.

Ia menambahkan pemerintah daerah sudah menerima alokasi vaksin dosis kedua dari pemerintah pusat yang didistribusikan pemerintah provinsi pada Kamis (4/2/2021) kemarin.

Distribusi pertama sebanyak 12.000 dosis dan distribusi kedua yakni 8.920 dosis.

"Vaksin itu simpan di ruang penyimpanan khusus di UPTD Farmasi kita di Tambun Selatan," paparnya. 

Pentingnya Vaksinasi Bagi Nakes 

Sejak dimulainya vaksinasi tahap pertama pada tanggal 13 Januari 2021 lalu, sudah lebih dari 700 ribu tenaga kesehatan yang mendapatkan vaksin dosis pertama dan sekitar 100 ribu tenaga kesehatan yang mendapatkan dosis keduanya.

Dalam keterangan pers pada hari Jumat (5/2/2021), juru bicara pemerintah, dr. Reisa Broto Asmoro, mengatakan bahwa dengan adanya partisipasi tenaga kesehatan yang tinggi dalam vaksinasi Covid-19 selain akan melindungi diri mereka dan keluarga, juga dapat menjadi contoh nyata dan teladan kolega mereka.

Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) dan UNICEF melatih vaksinator dan tenaga kesehatan dalam kemampuan berkomunikasi untuk meyakinkan kolega dan teman sejawatnya mengikuti vaksinasi Covid-19.

Juru Bicara Pemerintah dr Reisa Brotoasmoro kenakan masker setelah memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Kantor Presiden Jakarta melalui siaran kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (26/10/2020).
Juru Bicara Pemerintah dr Reisa Brotoasmoro kenakan masker setelah memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Kantor Presiden Jakarta melalui siaran kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (26/10/2020). (Biro Pers Setpres/Lukas)

Pemerintah Pastikan Tak Potong Insentif Nakes, Rp 1,17 Triliun Belum Disalurkan Pemda

Curhat Ganjil Genap untuk Mobil dan Motor di Kota Bogor, Pak Kalau Nakes Punya Motor Satu Bagaimana?

"Dari 5.000 tenaga kesehatan yang telah mempraktikan keahlian kemampuan komunikasi tersebut, sebanyak 3.348 telah berhasil membuat teman sesama tenaga kesehatan menyimak argumentasi mereka dan kemudian menyetujui pandangan bahwa vaksinasi Covid-19 penting disukseskan," ungkap dr. Reisa.

Selain itu, dr. Reisa juga menambahkan, para tenaga kesehatan yang telah menjadi komunikator terlatih, telah dapat meyakinkan kolega mereka bahwa vaksin bukan hanya aman dan halal, namun dapat membangun imunitas terhadap risiko fatal Covid-19.

“Tampaknya kita yang mendukung kesuksesan vaksinasi harus lebih sering bersuara dan menunjukan sikap positif sehingga persepsi salah dan negatif atau distorsi informasi terhadap keamanan dan manfaat vaksin bisa diluruskan dan diperbaiki” sambung dr. Reisa.

PESAN DOKTER REISA Agar Terhindar Dari Penyakit Saat Kasus Covid-19 Meroket

PESAN DOKTER REISA Luruskan Hoaks Terkait Vaksin Covid-19

Untuk diketahui, saat ini kasus aktif Covid-19 di Indonesia terbilang cukup tinggi, di atas 175 ribu kasus yang sebagian dirawat di rumah sakit.

Pusdatin Kementerian Kesehatan menunjukan bahwa terdapat hubungan yang sangat erat antara kenaikan kasus aktif dan angka kematian.

“Apabila kasus aktif turun, maka kemungkinan besar angka kematian turun, karena waktu, energi, dan pikiran tim medis akan lebih fokus merawat pasien yang lebih sedikit dan rasio penyembuhan akan lebih baik” jelas dr. Reisa.

Solusi terbaik dari meningkatkan kesembuhan pasien Covid-19 adalah dengan tidak membebani lagi kapasitas rumah sakit dan tenaga medis yang sekarang sudah sangat berat, salah satunya dengan mempraktikan dengan ketat 3M yaitu mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker.

PESAN DOKTER REISA Cara Aman Berolahraga di Alam Terbuka

PESAN DOKTER REISA untuk Penderita Hipertensi, Diabetes dan Penyakit Komorbid

Dalam penjelasannya, Reisa juga mengungkap temuan terbaru Satgas Penanganan Covid-19 menunjukkan bahwa 118 dari 514 Kabupaten/Kota telah mempraktikan 3M dengan sangat baik dan dengan tingkat kepatuhan di atas 90%.

“Masyarakat Kabupaten Kota inilah yang berjasa membantu meringankan beban rumah sakit dan tenaga medis” kata dr. Reisa.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved