Berita Nasional
CEO Eiger Bikin Video Permintaan Maaf, Warganet: Lighting Gelap, Ada Noice, Jadi Tolong Dihapus Saja
Sebagian warganet, termasuk pecinta Eiger menerima permintaan maaf dari Ronny Lukito dan meminta agar hal tersebut menjadi sebuah pembelajaran.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - CEO EIGER, Ronny Lukito, mengklarifikasi dalam YouTube Eiger mengenai surat keberatan kepada salah satu youtuber yang berujung kecaman kepada penyedia perlengkapan outdor itu.
Ya, sebelumnya memang surat keberatan EIGER begitu viral di media sosial.
Banyak pihak menduga kesalahan ada dilakukan oleh tim legal EIGER atau public relation.
• Tren Gowes, Eiger Rilis Tas dan Sarung Tangan Terbaru buat Pesepeda, Ini Keunggulan dan Harganya
Ternyata kesalahan justru dilakukan CEO Eiger.
Klarifikasi dari Ronny Lukito disampaikan lewat akun Youtube EIGERR.
Inilah bunyi lengkap pernyataan dari CEO EIGER :
Perkenalkan, saya Ronny lLkito, CEO PT Eigerindo .
Dalam kesempatan ini, saya meminta maaf yang sebesar-besarnya atas peristiwa surat keberatan yang dikirimkan kepada rekan-rekan content creator yang sudaah meriview produk eiger.
Juga kepada eigerian, komunitas, brand ambassador mitra, para supervisor, tim manajemen, dan seluruh masyarakat
Sungguh saya menyesal atas kejadian ini. saya sadar surat keberatan itu adalah salah dan tidak benar.
Sejak viral kejadian ini banyak orang bertanya-tanya apakah ini merupakan tindakan sepihak yang dilakukan oleeh tim legal kami.
Teman-teman dalam kesempatan ini ijinkan saya menjelaskan bahwa surat keberatan tersebut adalah mnurni arahan dari saya.
Sebetulmnya tim internal sudah mengingatkan dan sudah menjelaskan bahwa langkaahh tersebut tidaklah benar dan tepat.
Namun, saat itu saya tetap bersikeras untuk dijalankan. Atas kejadian ini, tidak ada pihak yang perlu disalahkan, jelas yang salah adalah saya.
Dan saya sebagai CEO bertanggungjawab penuh atas kejadian ini.
Peristiwa kemarin adalah pembelajaran yang sangat luar biasa khusus bagi saya peribadi untuk menjadi orang yang lebih bijak, tidak ego, dan tidak arogan.
Saya yakin, ini juga merupakan teguran dati Tuhan
Saya bersama tin eiger berkomitmen untuk segera melakukan perbaikan-perbaikan yang menyeluruh.
Semua kebijakan, aturan , guidance yang sesuai dan tepat, terutama dalam tata cara berkomunikasi dan beradaptasi dengan dunia digital yang berkembang pesat pada saat ini.
Saya menyadari bahwa dunia digtal adalah ruang bebas berekspresi dan berpendapat bagi seluruh masy
saya juga bersyukur atas kejadian ini saya dapat kesempatan untuk bisa mendengar dari yang lebih muda.
Jadi kami sampaikan bahwa eiger terbuka bagi teman-teman semua untuk bisa menyampaikan masukan terhadap produk kami melalui media apapun, bagaimana caranya, dan apapun isinya, agar jjadi masukan yang sangat berharga bagi kami.
Saya mengucapkan terima kasih ekpada seluruh eigerian dan keluarga besar eiger yang telah saling mengingatkan dan tumbuh bersama kami.
Tanpa teman-teman, tidak ada eiger hari ini.
• Tiarap di Medos, Abu Janda Minta Maaf kepada Pemuda Muhammadiyah sampai Cium Tangan Cak Nanto
• Singgung Banjir di Semarang, Tokoh NU Gus Umar: Kalau di Jakarta Anies Diolok-olok Sampai 7 Purnama
Komentar waganet
Video klarifikasi itu sudah ditonton sebanyak 132 ribu kali hingga Minggu (7/2/2021). Sementara itu, jumlah komentar sebanyak 5200.
Sebagian warganet, termasuk pecinta Eiger menerima permintaan maaf itu dan meminta agar hal tersebut menjadi sebuah pembelajaran.
"Saran saya buat Eiger (Yg pasti termasuk Pak CEO) : Kirim lagi Surat pada mereka semua para Reviewer yg sudah pernah dikirimi surat keberatan, dan ajak mereka review gratis di shop / gerai / markas Eiger atau temui mereka, endorse mereka. Karena ada beberapa Youtuber yg sudah terlanjur menghapus video review setelah mendapat surat cinta itu. Sampai hilang segala kekecewaan mereka, termasuk kami netizen, user, para pemakai produk yg jg kecewa," tulis Aray
Adapula yang masih mengungkapkan kekecewaan atas apa yang dilakukan manajemen Eiger.
"Pak bayangkan pak, Ada seorang Reviewer kecil pengen belajar jadi Reviewer, tiba tiba ada orang "Eiger" bikin kritikan pedas yang bukan membangun lebih kearah menjatuhkan, apa lagi di tambahkan dengan surat keberatan dan meminta video tersebut di hapus, dan mereka beli produknya pak bukan "endors", kasihan pak Reviewer tersebut, dia mau memulai karir youtubenya sebagai reviewer lalu tidak jadi pak, lalu dia mengubur harapannya," tulisWortelemes
Namun, tidak sedikit warganet yang berkomentar satir terhadap video itu.
Mereka mengulang point-point yang ada dalam surat keberatan Eiger kepada Dian Widiyanarko.
"Lighting kurang terang, suara kurang jelas & tolong ditambahin textnya supaya penyampaian dpt lebih jelas ditangkap penonton. Mohon utk diperbaiki dan atau dihapus video ini," tulis Fauzi Ahmad
"Saya menyatakan keberatan, suaranya jelek, gelap, trus gak ada efek apa2, HAMBAR. Tolong dihapus," tulis Yefta Andiasa
"Kami keberatan, kualitas video klarifikasi Anda kurang bagus, tolong perbaiki lagi atau sekalian dihapus dari youtube. Terima kasih," tulis Caffe Latte
• Ditantang Bahas Banjir Semarang, Denny Siregar Malah Sibuk Sanjung Moeldoko dan Ledek AHY
• Diserang Buzzer usai Kritik Utang Negara, Kwik Kian Gie: Saya Belum Pernah Setakut Ini Berpendapat
KRONOLOGIS KASUS SURAT KEBERATAN EIGER
Bagaimana awal viralnya kasus surat keberatan EIGER.
Pada awalnya YouTuber bernama Dian Widiyanarko mendapat surat keberatan dari Eiger atas unggahannya yang membahas atau mereview kacamata bersepeda Eiger Kerato di kanal Youtube @duniadian.
Dalam surat keberatan tersebut Eiger merasa keberatan dan kurang puas dengan unggahan Dian pada Kamis (28/1/2021).
Sontak surat keberatan Eiger itu mendapat reaksi keras dari warganet.
Mereka ramai-ramai merundung Eiger yang dianggap tak tahu berterima kasih karena produknya sudah diperkenalkan ke publik secara gratis.
Tagar Eiger pun jadi trending topic di Twitter.
Tangkapan layar surat keberatan dari Eiger itu diunggah Dian di akun Twitter dan Instagram-nya @duniadian karena menganggap apa yang dilakukan Eiger tak tepat.
Dian membuat konten review sendiri, bukan karena endorse.
Produk Eiger yang di-review juga dibeli sendiri oleh Dian.
"Halo @eigeradventure jujur kaget saya dapat surat begini dari anda. Lebih kaget lagi baca poin keberatannya. Saya kan review produk gak anda endorse. Kalau anda endorse atau ngiklan boleh lah komplen begitu. Lha ini beli, gak gratis, lalu review pake alat sendiri," tulis Dian dalam twitnya.
Halo @eigeradventure jujur kaget saya dapat surat begini dari anda. Lebih kaget lagi baca poin keberatannya. Saya kan review produk gak anda endorse. Kalau anda endorse atau ngiklan boleh lah komplen begitu. Lha ini beli, gak gratis, lalu review pake alat sendiri, tulisnya.
Hingga kini, unggahan tersebut telah di-retwit sebanyak 27.300 kali dan disukai sebanyak lebih dari 74.000 kali oleh pengguna Twitter lainnya.
Tagar #Eiger pun menjadi trending topic pertama pada Kamis malam.
Kronologi surat
Bagaimana kronologi awal Dian mendapatkan surat keberatan tersebut?
Sebagaimana diceritakan Dian, ia membuat video soal review kacamata Eiger Kerato pada 31 Agustus 2020 melalui kanal YouTube-nya, @duniadian.
Dalam video berdurasi 10 menit 8 detik, Dian menceritakan bahwa ia membeli kacamata berwarna kuning kemerahan itu karena dirasa cocok dengan bentuk wajahnya.
Sebab, ia telah mencari-cari produk kacamata yang sesuai ketika digunakan untuk bersepeda.
"Ternyata tidak ada yang muat di muka saya, saking lebarnya, saya sampai malu sama mbaknya (penjaga toko kacamata)," ujar Dian.
"Karena enggak ada yang muat, saya ke store Eiger. Dia bikin kacamata juga, akhirnya saya coba deh salah satu kacamata, eh muat," lanjut Dian dalam video itu.
Selain itu, Dian juga memuji bahwa kacamata sepeda yang dibelinya tergolong pas dari segi harga.
Ia juga memuji bahwa produk Eiger memiliki aksesori yang keren pada bagian kaca kuningnya dan kelenturan pada dudukan telinga.
Meski video itu sudah lima bulan lalu dibuat dan diunggah di medsos, Dian mengaku baru mendapatkan surat keberatan dari pihak Eigerindo MPI tertanggal 23 Desember 2020 dengan kop surat tahun 2021 dan dikirimkan Kamis (28/1/2021) jam 14.03 WIB.
"Tadi siang Eiger kirim surat itu ke e-mail saya, karena e-mail saya yang dijadikan kontak YouTube saya," tutur Dian kepada Kompas.com.
Dalam surat keberatan itu, disebutkan ada tiga poin yang dinilai kurang puas bagi pihak Eigerindo MPI terhadap video " Review kacamata EIGER Kerato".

Berikut kutipan keberatan Eiger yang disebutkan dalam surat itu:
1. Kualitas video review produk yang kurang bagus dari segi pengambilan video yang dapat menyebabkan produk kami terlihat berbeda baik dari segi warna, bahan dan detail aksesoris menjadi terlihat kurang jelas.
2. Adanya suara di luar video utama yang dapat mengganggu (noise) sehingga informasi tidak jelas bagi konsumen.
3. Setting lokasi yang kurang proper bagi pengambilan video. Selain itu, pihak Eigerindo MPI juga meminta Dian untuk menghapus video review tersebut.
Akan tetapi, Dian menegaskan, ia tak akan menghapus kontennya karena merasa tak ada yang salah dengan apa yang dilakukannya.
Tidak di-endorse Terkait video review yang dicap kurang memuaskan oleh pihak Eiger, Dian pun merasa kecewa.
"Saya kan review produk enggak Anda endorse. Kalau Anda endorse atau ngiklan boleh lah komplen begitu," ujar pria yang mengaku pelanggan setiap produk Eiger ini.
"Lha ini beli, enggak gratis, lalu review pakai alat sendiri. Ya maaf kalau enggak sempurna karena saya YouTuber kaki lima, belum bintang lima yang alatnya cinematik," lanjut dia.
Baca juga: Inilah Protokol Mendaki Gunung di masa Pandemi Covid-19
Dengan peristiwa ini, Dian memutuskan untuk tidak akan membeli produk merek Eiger dan tidak akan me-review kembali produk-produk Eiger.
"Biar hanya YouTuber bintang lima dengan alat canggih saja yang me-review produk Anda," kata Dian.
Unggahan ini ramai diperbincangkan di media sosial maupun di komunitas pesepeda.
Kebanyakan menyayangkan tindakan Eiger yang dinilai kurang tepat sebagai produsen perlengkapan outdoor terbesar di Indonesia.