Liga 1
Dapat Lampu Hijau dari Polri, Ketum PSSI Iwan Iriawan Ucapkan Terima Kasih pada Presiden dan Kapolri
Penantian PSSI dan PT LIB mendapatkan izin gelar kompetisi di musim 2021 dari kepolisian mulai membuahkan hasil setelah ada lampu hijau dari Polri.
Penulis: Abdul Majid | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Penantian PSSI dan PT LIB mendapatkan izin gelar kompetisi di musim 2021 dari kepolisian mulai membuahkan hasil setelah ada lampu hijau dari Polri.
Lampu hijau itu diketahui setelah Baintelkam Polri Kombes Pol Budi Sajidin mengatakan bahwa Polri telah memberikan lampu hijau untuk gelaran kompetisi sepakbola Liga 1 2021 dan Liga 1 2021.
“Lampu hijaunya adalah kemarin saya dapat informasi dari Asops Kapolri Imam Sugianto yang menyatakan bahwa untuk tata cara kegiatan Liga 1 sepak bola kemungkinan ini bisa dilaksanakan ini sudah dipertimbangkan,” kata Budi Sajidin dikutip dari Tribunnews.com.
Menyambut kabar tersebut, Ketua Umum (Ketum) PSSI, Mochamad Iriawan, mengucapkan terima kasih kepada Kapolri Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo dan Presiden Joko Widodo yang telah mendengar keluhan para pelaku sepak bola, lantaran sudah hampir satu tahun lamanya kompetisi tak bergulir.
• Ketum PSSI Mochamad Iriawan Batalkan Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 Musim 2020-2021 Karena Covid-19
• Mochamad Iriawan: PSSI Patuhi Keputusan Pembatalan Penyelenggaraan AFC U-16 Dan AFC U-19 Tahun Ini
• Ketum PSSI Mochamad Iriawan Bentuk Tim Ad Hoc Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional
Untuk mendapatkan izin resmi dari pihak Kepolisian kini PSSI dan PT LIB tengah mematangkan hal-hal saat pertandingan berlangsung di tengah pandemi Covid-19.
"Alhamdulillah, kami berterima kasih kepada Pak Kapolri, Pak Listyo Sigit dan Bapak Presiden yang bisa mendengar jeritan dunia sepak bola kita, baik itu pemain, pelatih, ofisial, dan semua perangkat yang ada di sepak bola,” jelas Iriawan.
"Kami akan maksimalkan, mudah-mudahan liga bisa bergulir. Kami tahu dan lihat di setiap liga di dunia tidak ada tercipta kluster. Yang ada hanya satu dua yang kena (Covid-19), tetapi sembuhnya cepat seperti Cristiano Ronaldo," tutur Iriawan.
Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu menerangkan bahwa protokol kesehatan yang bakal diterapkan dalam kompetisi Liga 1 dan Liga 2 nanti telah menganut dari aturan FIFA dan AFC.
Bahkan, untuk memberikan kepercayaan kepada kepolisian, pihaknya bakal mengadakan simulasi pertandingan dengan penerapan protokol kesehatan.
"Panduan protokol kesehatan sudah ada panduan dari AFC dan FIFA. Kami sesuaikan yang ada di Indonesia juga," ucap Iriawan.
"Kompetisi mungkin digelar sekitar bulan Mei atau Juni. Itu rencana kami, tetapi kami tunggu dulu izin," kata Iriawan.
"Sebelum itu ada pertandingan pramusim sehingga ada persiapan klub sebelum ke kompetisi. Mudah-mudahan dalam waktu tidak lama lagi izin akan dikeluarkan dari pihak kepolisian. Sehingga, kami bisa tetapkan waktu kompetisinya,” tambah Iriawan.
Turneman Pramusim
Sebelum menggelar kompetisi Liga 1 2021 dan Liga 2 2021, PSSI berencana akan menghelat turnamen pramusim yang bisa dijadikan sebagai pemanasan sebelum tampil di kompetisi resmi.
• PSSI Rencanakan Gelar Liga 1 2021 Usai Lebaran, Bhayangkara Solo FC Versus Arema Jadi Laga Pembuka
• Kompetisi Liga 2 2021 Kemungkinan Besar akan Dilaksanakan dengan Format Dua Wilayah Barat dan Timur
• Format Liga 2 2021 Kemungkinan Bakal Kembali Berlangsung Dua Wilayah
"Ya, kami harapkan seluruh klub ini bisa ikut pertandingan tersebut (pramusim). Ini sebagai pemanasan lah. Ini juga untuk persiapan perangkat pertandingan, ofisial, pelatih, dan pemain. Sehingga, sudah siap begitu turun di kompetisi di Liga 1 dan Liga 2,” kata Iriawan.
Sementara itu, Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, menjelaskan bahwa turnamen pramusim dihelat kurang lebih selama satu bulan setengah dan diselenggarakan di empat kota berbeda.
Akan tetapi, pihaknya kini lebih penting untuk menunggu izin dari kepolisian untuk bisa menggelar kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2021.
“Kalau waktu pelaksanaannya paling lama satu bulan setengah atau kira-kira 40 hari,” kata Hadian.
“Rencana kami akan buat di empat kota Tetapi, itu belum selesai masih dalam rancangan. Ini masih kami atur dulu. Setelah izin turun, kami baru akan sampaikan secara detail," ujar Hadian.
Siapkan Materi
Untuk menyambut izin bisa keluar dari pihak kepolisian, PSSI dan PT LIB sedang menyiapkan materi yang bakal dipresentasikan kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.
Bahkan, simulasi pertandingan pun dijadwalkan digelar dengan penerapan protokol kesehatan ketat.
Namun, izin dari kepolisian belum juga turun.
Ada kabar bahwa pembukaan Liga 1 2021 akan diadakan di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah.
Hal itu dibenarkan oleh Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan.
“Yang di Solo memang direncanakan, kemungkinan besar. Tetapi izinnya dulu, disimulasikan pertandingan Bhayangkara Solo FC vs Arema FC. Tetapi, nanti bisa berubah juga,” kata Iriawan.
Sementara itu, kompetisi Liga 1 2021 dijadwalkan bergulir setelah lebaran, yaitu tepatnya di bulan Mei atau Juni.
Dan sebelum turun di kompetisi sebenarnya, PSSI dan PT LIB juga telah menyiapkan turnamen pramusim.
"Ya, kami harapkan seluruh klub ini bisa ikut pertandingan tersebut (pramusim). Ini sebagai pemanasan lah. Ini juga untuk persiapan perangkat pertandingan, ofisial, pelatih, dan pemain sehingga sudah siap begitu turun di kompetisi di Liga 1 dan Liga 2," ujar Iriawan.
Sedangkan, Hadian menjelaskan bahwa turnamen pramusim akan dihelat kurang lebih selama satu bulan setengah dan diselenggarakan di empat kota berbeda.
“Kalau waktunya paling lama satu bulan setengah, kira-kira 40 hari,” kata Hadian.
“Rencananya, kami akan buat di empat kota, tetapi ini belum selesai masih dalam rancangan. Ini masih kami atur dulu. Setelah izin sudah turun baru akan kami sampaikan secara detail,” ujar Hadian.
Tanpa Penonton
Terkait rencana bergulirnya Liga 1 2021 dan Liga 2021, Iriawan meminta suporter bisa tertib dan tidak hadir ke stadion saat tim kebanggaannya bertanding.
Iriawan mengatakan bahwa tidak tertibnya suporter akan jadi bahan evaluasi kembali dari pihak kepolisian.
Tidak menutup kemungkinan kompetisi yang nantinya sudah bergulir bakal dicabut kembali izinnya oleh pihak kepolisian akibat tidak tertibnya suporter.
Untuk itu, dia meminta kepada seluruh suporter agar mendukung klub kebanggaannya dari rumah saja atau melalui media sosial.
"Sesuai dengan komitmen pertama tanpa penonton atau suporter. Kami tentunya berharap kepada rekan-rekan suporter untuk menyepakati ini,” kata Iriawan.
“Kalau aturan tanpa suporter berarti jangan datang ke Stadion. Dengan hormat, kami meminta kepada suporter yang mendukung timnya untuk nonton di TV saja," ujar Iriawan.
“Jangan mencoba melakukan pergerakan dari satu kota ke kota lain dengan banyak atau dengan begitu besar. Sebab, itu akan bermasalah. Pasalnya, salah satu catatan dari pihak kepolisian adalah apabila suporter nanti tidak tertib nanti akan dievaluasi kembali,” jelas Iriawan.
Komitmen itu dikatakan Iriawan tercetus saat PT LIB mengadakan pertemuan dengan Asisten Kapolri Bidang Operasi (Asops) Imam Sugianto dan Kadiv Humas Argo Yuwono.
“Ya, itu hasil pertemuan Direktur Utama PT LIB dengan Asops dan Kadiv Humas. Jadi sekali lagi, dengan hormat untuk teman-teman suporter apabila jadi pertandingan betul-betul untuk nonton di TV saja,” pungkasnya.