Harlah NU
Hari Lahir ke-95 Nahdlatul Ulama, Sekjen Partai Bulan Bintang: NU Telah Hadir dengan Islam Moderat
Sekjen Partai Bulan Bintang (PBB), Afriansyah Noor mengucapkan selamat hari lahir ke-95 untuk Nahdlatul Ulama (NU).
Ucapan selamat hari jadi ke-95 NU tersebut diucapkan Mahfud MD di Twitter @mohmahfudmd, subuh hari ini.
Menurut Mahfud MD, bangsa Indonesia patut bersyukur mempunyai NU.
Sebab NU, kata Mahfud MD, merupakan organisasi masyarakat Islam yang menyebarkan Islam yang ramah.
Selain itu, Mahfud MD sebut NU adalah ormas yang mempertemukan prinsip keislaman dan paham kebangsaan.
Bahkan NU dinilai telah membangun nasionalisme yang kemudian ikut mengantarkan Indonesia merdeka.
Berikut ucapan Mahfud MD untuk NU di akun Twitternya @mohmahfudmd dikutip Wartakotalive.com.
"Selamat hr jadi Nahdlatul Ulama (NU) yg ke 95. Bangsa Indonesia patut bersyukur mempunyai NU, ormas Islam yg menyebarkan Islam yg ramah, mempertemukan prinsip keislaman dan paham kebangsaan, menyemai dan membangun nasionalisme yg kemudian ikut mengantarkan INDONESIA merdeka," tulis akun @mohmahfudmd.
Mengutip Wikipedia, Nahdlatul 'Ulama (Kebangkitan 'Ulama atau Kebangkitan Cendekiawan Islam), disingkat NU, adalah sebuah organisasi Islam terbesar di Indonesia.
Organisasi ini berdiri pada 31 Januari 1926 dan bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan ekonomi.
Kehadiran NU merupakan salah satu upaya melembagakan wawasan tradisi keagamaan yang dianut jauh sebelumnya, yakni paham Ahlussunnah wal Jamaah.
Selain itu, NU sebagaimana organisasi-organisasi pribumi lain baik yang bersifat sosial, budaya atau keagamaan yang lahir di masa penjajah, pada dasarnya merupakan perlawanan terhadap penjajah.
Hal ini didasarkan, berdirinya NU dipengaruhi kondisi politik dalam dan luar negeri.
Sekaligus merupakan kebangkitan kesadaran politik yang ditampakkan dalam wujud gerakan organisasi dalam menjawab kepentingan nasional dan dunia Islam umumnya.
NU menganut paham Ahlussunah waljama'ah, merupakan sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah antara ekstrem aqli (rasionalis) dengan kaum ekstrem naqli (skripturalis).
Karena itu sumber hukum Islam bagi NU tidak hanya al-Qur'an, sunnah, tetapi juga menggunakan kemampuan akal ditambah dengan realitas empirik.