Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo: Dari Dulu Kelemahan Kita Mudah Terpecah Belah

Menurutnya, banyak pihak yang menggunakan ruang siber untuk menyebarkan ungkapan yang bersifat SARA.

TRIBUNNEWS/IGMAN IBRAHIM
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berkunjung ke Kantor DPP Rabithah Alawiyah, Jakarta Selatan, Sabtu (30/1/2021). 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menilai kelemahan Bangsa Indonesia adalah masih mudah terpecah belah dengan isu suku, agama, ras, dan antar-golongan (SARA).

Hal itu ia sampaikan saat bersilaturahmi dengan pengurus DPP Rabithah Alawiyah, Jakarta Selatan, Sabtu (30/1/2021).

Semula, dia menceritakan terkait perkembangan teknologi yang pesat mengubah tindakan kejahatan menuju kejahatan siber.

Baca juga: Yakin Istrinya Tak Kecipratan Duit Suap Izin Ekspor Benur, Edhy Prabowo: Kan Anggota DPR, Punya Uang

Menurutnya, banyak pihak yang menggunakan ruang siber untuk menyebarkan ungkapan yang bersifat SARA.

Hal ini dikhawatirkan akan berdampak dalam konflik horizontal di masyarakat.

"Kalau sifatnya masih kritik dan ujaran-ujaran keras dalam rangka mengkritik, buat kita tidak ada masalah."

Baca juga: Diduga Salah Paham Soal Renovasi Kamar Mandi Tahanan, Nurhadi Pukul Petugas Rutan KPK

"Tetapi yang kita jaga adalah jangan sampai ruang siber dunia maya itu digunakan untuk mengeluarkan ungkapan-ungkapan yang berdampak terhadap SARA."

"Hal tersebut pasti akan kami proses, karena dampaknya luar biasa, itu bisa konflik horizontal yang menimbulkan dan menyebarkan ke berbagai daerah," tutur Sigit.

Sigit kemudian menceritakan isu-isu ini yang kerap menjadi kelemahan bangsa.

Baca juga: Rumah Sakit Tidak Alokasikan Minimal 40 Persen Tempat Tidur untuk Pasien Covid-19 Bakal Disanksi

Sebab, banyak masyarakat yang mudah terprovokasi dengan ujaran terkait SARA.

"Konflik antar-umat, konflik antar-agama, dan konflik antar-ras, itu yang harus kita jaga."

"Karena Indonesia negara kesepakatan yang di dalamnya dibangun dari dasar keberagaman."

Baca juga: Sambangi PP Muhammadiyah, Kapolri Janjikan Hal Ini untuk Tangani Intoleransi dan Radikalisme

"Tapi kalau keberagaman itu tidak bisa kita jaga, maka tentunya apa yang sudah dibangun oleh para pendiri bangsa ini sia-sia."

"Karena dari dulu kelemahan kita itu mudah terpecah belah," paparnya.

Ia menuturkan potensi terpecah belah tersebut dikhawatirkan dapat dimanfaatkan oleh negara lain, untuk menguasai dan merebut kekayaan Bangsa Indonesia.

Baca juga: Menko PMK: Karantina RT/RW Bisa Bikin Pelacakan Kasus Covid-19 Terbatas, Biayanya Juga Besar

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved