BWF World Tour Finals
Herry Iman Pierngadi: Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan Sukses ke Final karena Unggul di Game Pertama
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan lolos ke final BWF World Tour Finals 2020 usai kalahkan Choi Sol Gyu/Seo Seung Jae (Korea Selatan), Sabtu (31/1/2021).
Penulis: Sigit Nugroho | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, BANGKOK - Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan lolos ke final BWF World Tour Finals 2020 usai kalahkan Choi Sol Gyu/Seo Seung Jae (Korea Selatan), Sabtu (31/1/2021) sore WIB.
Bertanding di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan kalahkan Choi Sol Gyu/Seo Seung Jae dengan skor 23-21 dan 21-13.
Pada babak final, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan akan menghadapi Lee Yang/Wang Chi Lin (Taiwan), Minggu (31/1/2021).
Sebelumnya, mereka bertemu pada semifinal Toyota Thailand Terbuka, Sabtu (23/1/2021) dengan skor 14-21, 22-20, dan 21-12 kemenangan untuk wakil Taiwan tersebut.
Kemenangan itu ditanggapi oleh pelatih ganda putera, Herry Iman Pierngadi.
Baca juga: Pelatih Ganda Putra Herry Iman Pierngadi Memainkan Tiga Tim Pasang Pelapis di Toyota Thailand Open
Baca juga: Herry Iman Pierngadi Pelatih Ganda Putra, Evaluasi Hasil Hendra/Ahsan Dkk Di Thailand Open
Baca juga: Indonesia Gagal ke Final Toyota Thailand Open 2021, Herry Iman Pierngadi: Usia Tidak Bisa Dibohongi
Dia mengatakan bahwa salah satu kunci kemenangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, karena bisa menjaga fokus dan kondisi.
Untuk pemain senior seperti The Daddies, julukan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Herry lebih banyak memberikan pilihan cara seperti apa yang terbaik bagi mereka masing-masing.
"Saya, justru mengikuti mereka. Mereka maunya seperti apa untuk menjaga kondisinya. Mereka yang tahu kondisi badannya seperti apa. Jadi jangan pemain yang ikut pelatih. Apalagi, ini pemain senior. Jadi, saya banyak kasih pilihan ke mereka," kata Herry dikutip dari badmintonindonesia.org.
Herry menuturkan bahwa kunci kemenangan lain anak asuhnya terletak pada keunggulan di game pertama.
Strategi yang sudah dievaluasi dari dua kekalahan sebelumnya pun bisa diterapkan.
"Selama di Thailand, sudah dua kali pertemuan (dengan Korea Selatan) dan dua kali kalah. Jadi, selalu dievaluasi cara mainnya. Saat diterapkan di laga ini, bisa berhasil," tutur Herry.
"Kuncinya memang pada gim pertama, meskipun seting, tetapi bisa menang. jadi, semangatnya lebih bertambah. Sementara yang kalah pasti lebih nge-drop. Di luar itu strateginya cukup berhasil," papar Herry.
Game pertama pertandingan berjalan cukup sengit.
Choi Sol Gyu/Seo Seung Jae sempat tertinggal empat point saat kedudukan 16-12, namun mereka berusaha mengejar dan menyamakan skor menjadi 18-18, 20-20, dan 21-21.
Tetapi, game pertama bisa dimenangi oleh Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dengan skor 23-21 dengan durasi permainan selama 17 menit.
Kemenangan itu membuat Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan percaya diri menjalani game kedua.
Ganda putra Indonesia yang menjadi Juara All England 2019 itu tidak memberikan kesempatan lawan untuk unggul.
Mereka juga bermain lebih solid dan akhirnya merebut tiket ke partai puncak setelah menang 21-13.
Ahsan senang bisa mengalahkan Choi Sol Gyu/Seo Seung Jae dan berhasil tembus ke babak final.
"Syukur, Alhamdulillah sudah menang hari ini dan masuk final. Selama pertandingan, kami berusaha lebih tenang dan enjoy. Kalau mainnya lebih tenang, penempatan bolanya juga lebih enak," kata Ahsan.
"Kami pegang depannya dulu, supaya mereka banyak mengangkat. Sehingga, kami bisa banyak menyerang. Itu sih kuncinya dari depan dulu. Kami juga menguatkan defense, supaya tidak mudah tembus," ujar Ahsan.
Sementara itu, Hendra mengatakan bahwa salah satu kunci kemenangan adalah dengan bermain tenang.
"Saya belajar dari pertemuan sebelumnya. Jadi, ada sedikit perubahan. Kami tadi bermain tidak selalu keras, meskipun main di depan. Kami rem sedikit. Jadi mereka lebih sulit, karena di pertandingan sebelumnya kalau kami menekan terus di depan, mereka lebih senang," kata Hendra.
"Pada game kedua, mereka main tetap sama. Tidak ada perubahan. Jadi, kami lebih enak mengatur," ujar Hendra.
"Mungkin, Seung Jae sudah agak capek. Tadi, saya lhat dia sudah agak berat. Apalagi, dia bermain rangkap (ganda campuran)," ucap Hendra.
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan memang harus tampil percaya diri, karena mereka kalah dalam dua laga terakhir melawan Sol Gyu/Seung Jae pada penyisihan grup B Kamis (28/1/2021) dengan skor 19-21 dan 16-21 serta perempat final Yonex Thailand Terbuka, Jumat (15/1/2021) dengan skor 16-21 dan 19-21.
"Meskipun dikejar harus tetap fokus. Dari kemarin memang begitu terus, dikejar terus, tetapi ya berusaha lebih tenang saja. Berdoa dan tidak mau memikirkan akan dikejar lagi. Justru, kami harus yakin pertandingan ini masih bisa dimenangi," tutur Ahsan.
Menghadapi tiga pertandingan beruntun memang tidak mudah.
Apalagi bagi mereka dengan usia yang tergolong tidak muda lagi. Hendra pun mengakui harus banyak mempersiapkan diri, terutama dari sisi tenaga dan fisik.
"Kalau untuk menjaga fokus sih bisa diatasi. Setiap pertandingan, fokus, terus bisa relaks lagi. Sementara yang jadi masalah itu memang faktor usia, tenaga, dan fisik. Dari kemarin sudah kalah, kami kembalikan lagi fisiknya. Ada gym-nya sedikit, buat saya itu penting dan berpengaruh," jelas Hendra.
"Kalau saya lebih ke diri sendiri. Menyiapkan diri sendiri untuk final besok. Kalau strategi nanti sebelum main akan dibahas dengan Ko Herry. Jadi, siapkan mental saja, siap capek," tutur Hendra.