Timnas U19
Cerita Fajar Fathurahman dan Arya Gerryan Pemain Muda Borneo FC Ketika TC Di Spanyol
Sepenggal cerita datang dari Fajar Fathurahman dan Arya Gerryan Putra Senyiur Lawolo pemain muda dari Borneo FC Samarinda.
lihat foto
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Meski pemusatan latihan Tim Nasional U-19 harus selesai lebih awal akibat tingginya kasus Covid-19 di Spanyol, namun para penggawa skuad Garuda Nusantara tetap menyelesaikan tugas mereka dengan penuh disiplin.
Dikutip dari laman klub, sepenggal cerita datang dari Fajar Fathurahman dan Arya Gerryan Putra Senyiur Lawolo pemain muda dari Borneo FC Samarinda.
Berada selama kurang lebih tiga minggu di Negeri Matador, Fajar dan Arya mengaku sangat senang bisa menimba ilmu bersama rekan setimnya di bawa asuhan pelatih Shin Tae-yong ini.
"Sangat senang bisa berada di sana. Walaupun hanya berlatih dan melakukan game internal di sana," ucap Fajar.
Kepulangan Timnas U-19 yang lebih awal tentu saja harus mengorbankan beberapa agenda yang sudah direncanakan.
Beberapa laga uji coba dengan beberapa klub lokal Spanyol pun terpaksa harus dibatalkan.
Namun, Fajar menerima dengan adanya pembatalan ini karena situasi di sana yang tidak mendukung.
"Sebenarnya, banyak pertandingan yang saya dan tim jalani, namun karena virus Covid di sana lagi tinggi, jadi kita tidak mendapat izin untuk bertanding," ujar pemain berposisi sayap ini.
Seperti para pemain lain, tentu saja Fajar sempat merasa rindu dengan kampung halamannya saat berada di Spanyol kemarin.
Namun, ia menyadari bahwa ini adalah risikonya sebagai seorang pemain bola.
Baca juga: Saddam Emiruddin Gaffar Penyerang Timnas U-19 Sedih Dan Kecewa Ditundanya Piala Dunia Dan AFC U-19
Baca juga: Yoyok Sukawi Apresiasi Kinerja Kemenpora yang Hentikan Anggaran Persiapan Timnas U-19
Dengan kepulangannya ke Indonesia, Fajar langsung memanfaatkan waktu untuk berkumpul bersama keluarganya di Manokwari.
"Itu pasti ada, namun ya resiko pemain bola jadi ya harus tetap semangat dan lagian juga saya juga udah terbiasa jauh dari rumah," ucap Fajar mengakhiri.
Sementara rasa senang dirasakan oleh Arya Gerryan Putra Senyiur Lawolo. Berada di negara yang mempunyai cuaca dan kultur yang berbeda tentu saja membuat Arya dan rekan-rekannya harus membiasakan diri.
“Sangat senang sekali bisa berada di sana. Iya, perlu adaptasi cuaca karena di sana juga sangat dingin. Tapi teman-teman yang lain juga bisa beradaptasi dengan baik,” ucap Arya.
Tak hanya perlu membiasakan diri, Arya juga menceritakan bahwa waktu itu ia sempat meraskan homesick. Tetapi, hal itu berusaha ia atasi sebab ia mengemban tugas bersama timnas di sana.
