BWF World Tour Finals

Langkah Awal Manis dari Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan Usai Kalahkan Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov

Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mengalahkan ganda putra Rusia, Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov, pada awal penyisihan Grup B BWF World Tour Finals 2020.

Penulis: Sigit Nugroho | Editor: Sigit Nugroho
Badminton Indonesia
Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, saat bertanding melawan Ou Xuanyi/Zhang Nan (China) pada babak kedua Fuzhou China Open 2019. 

WARTAKOTALIVE.COM, BANGKOK - Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mengalahkan ganda putra Rusia, Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov, pada awal penyisihan Grup B BWF World Tour Finals 2020.

Tampil di Impact, Bangkok, Thailand, Rabu (27/1/2021), Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan berhasil mengalahkan Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov dengan skor 21-18, 15-21, dan 21-17.

Hasil itu menjadi awal yang manis bagi Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan meski harus menyelesaikan pertandingan tiga gim selama 52 menit.

Kemenangan itu juga menambah panjang rekor pertemuan Ahsan/Hendra dengan juara All England 2016 itu menjadi 6-0.

Pertandingan dua pasang ganda putra tersebut berjalan cukup seru.

Pada awal game, Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov sempat memimpin 6-3 dan 9-7.

Namun, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mengejar hingga interval pertama berbalik menjadi 11-9 dan terus memimpin hingga akhir pertandingan.

Dalam waktu 16 menit, game pertama pun diselesaikan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dengan skor kemenangan 21-18.

Usai laga, Ahsan mengatakan bahwa duel berlangsung cepat dan seru.

"Pertandingannya tadi berlangsung cepat. Mereka (Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov) adalah pemain bagus yang punya smash yang kencang. Tetapi, kami harus fokus di strategi permainan kami sendiri," kata Ahsan dikutip dari badmintonindonesia.org.

Ahsan berujar bahwa kekalahannya di game kedua yang berlangsung selama 16 menit, karena kalah angin.

Untungnya, dia dan Hendra berhasil membalas dan mengembalikan keadaan, hinga akhirnya bisa memenangi game ketiga dengan durasi laga selama 19 menit.

"Saat gim kedua, agak kalah angin. Jadi kami lebih banyak tertekan. Mereka juga lebih inisiatif bermain di depan, terutama dalam bermain net," ujar Ahsan.

"Di game ketiga, kami memang inisiatif duluan. Lebih menyerang duluan. Soalnya kalau kami lebih banyak mengangkat, mereka lebih senang. Hal itu sangat mendukung power mereka menjadi bertambah besar," tutur Ahsan.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved