Kesehatan
Porsi Anak Makan Sayur dan Buah Tidak Harus Banyak, Minimal 3 Iris Sudah Cukup
Berbeda dengan orang dewasa dimana sayur dan buah di Isi Piringku berisi setengah piring, pada anak-anak jumlahnya tidak banyak
Penulis: LilisSetyaningsih | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Bila anak tak mau makan sayur banyak, jangan khawatir ya. Menurut ahli gizi mereka tak butuh terlalu banyak.
Berbeda dengan orang dewasa dimana sayur dan buah di Isi Piringku berisi setengah piring, pada anak-anak jumlahnya tidak banyak. Namun, harus tetap ada.
“Kebutuhan sayuran pada anak tidak sebanyak orang dewasa. Terlalu banyak juga tidak disarankan,” kata Dokter Spesialis Gizi dr. Ngesti Mulyanah, M.Gizi, Sp.GK saat bincang-bincang di Radio Kesehatan dengan tema ‘tangkal infeksi Covid-19 dengan gizi seimbang’, belum lama ini.
Hal ini karena sayur dan buah membuat perut si kecil cepat kenyang sementara kebutuhan nutrisi lain buat si kecil lebih banyak terutama protein.
Baca juga: Halaman Depan Rusunawa Betet Tangerang Disulap Jadi Kebun Sayuran untuk Ketahanan Pangan
Bila terlalu banyak makanan yang mengandung serat, kebutuhan nutrisi lain jadi tidak terpenuhi.
Ia menjelaskan, untuk wortel misalnya cukup 3 iris saja.
Bayam juga beberapa lembar saja dalam sehari.
Walaupun hanya dibutuhkan sedikit, namun bukan berarti diabaikan.
Apalagi kebiasaan saat masih kecil akan mempengaruhi kebiasaan saat dewasa, dimana kebutuhan sayuran dan buah saat dewasa menjadi besar.
Bila terlambat mengenalkan sayur dan buah ke anak, akan lebih sulit lagi membuat kebiasaan mengonsumsi sayur dan buah.

Apalagi anak-anak juga cenderung tidak suka sayuran karena lebih terasa getir.
Bila tidak dikenalkan sejak dini akan lebih tidak suka lagi.
“Anak-anak suka makanan dan minuman yang manis dibandingkan dengan sayuran yang getir. Orangtua harus lebih kreatif agar anak mau makan sayur dan buah,” kata dokter Ngesti.
Bila anak tidak mau mengonsumsi sayuran, ia menyarankan sayur dipotong kecil-kecil dan diumpetin jangan terlihat sayur secara utuh.
Baca juga: Gizi Seimbang Kunci Perkuat Daya Tahan Tubuh Hadapi Covid-19
Campur dengan brokoli, wortel, lalu dicampur dengan telur, atau dibuat nugget.
Pada buah juga dimasukan dalam es krim, ditambahkan di pudding dan susu supaya lebih creamy.
“Walaupun kebutuhan hanya sedikit tetap harus dikenalkan dan dikonsumsi setiap hari,” tegasnya.
Selain sayur dan buah, seringkali anak juga suka makan mie instan pakai nasi.
Padahal nasi dan mie sama-sama makronutrien karbohidrat.
Jalan tengahnya, porsi mie instan jadi setengah dan juga porsi nasi juga menjadi setengah.
Selain itu, jangan hanya karbohidrat saja.
Masukan telur, daging ayam, bakso, dan sayuran seperti sawi, dan daun bawang.
Bertambah usia, kebutuhan nutrisi juga bertambah. Namun, terpenting tetap makanan beragam agar mendapatkan sumber nutrisi yang lengkap.
“Saat remaja masa pertumbuhan aktivitas banyak otomatis makananya juga banyak tapi jangan hanya karbohidrat saja. Harus gizi seimbang, ada kandungan makronutrien dan mikronutrien,” ujarnya.
Hal yang perlu diperhatikan adalah cara pemberiannya. Jika Si Kecil susah makan sayur, Bunda bisa mencoba cara-cara ini:
1. Mengajaknya ikut memilih dan mengolah sayur
Biarkan Si Kecil memilih sendiri sayur yang menarik perhatiannya, saat berbelanja di supermarket atau pasar. Mintalah Si Kecil untuk membantu mencuci dan memotong sayur, kemudian libatkan dia saat Bunda memasak. Dengan begitu, ia akan dengan bangga memakan sayur yang dipilih dan diolahnya sendiri.
2. Padukan sayur dengan makanan favorit anak
Si Kecil suka pizza, nasi goreng, atau sosis? Yuk, padukan sayuran dalam makanan favoritnya. Anak-anak mungkin tidak suka makan sayur yang direbus atau dikukus karena rasanya pahit atau hambar. Tapi bila dipadukan dengan makanan favorit anak, sayur akan terasa lebih enak dan anak-anak mungkin akan menyukainya.
Bunda dapat mencoba cara cepat menggunakan miracle fruit yang dapat mengubah semua rasa makanan menjadi manis. Namun, akan lebih baik lagi jika Bunda menggunakan makanan yang kandungan nutrisinya dapat bermanfaat untuk anak.
Bunda dapat memberikan saus keju atau yoghurt sebagai pendamping menu sayuran Si Kecil.
Bunda juga bisa mengajak Si Kecil membuat pizza dengan taburan sayur yang sudah dipotong kecil-kecil; atau membuat sup dengan mencampurkan sayur, seperti wortel dan brokoli, dengan bakso, daging ayam, atau sosis.
Sementara untuk anak yang masih balita, Bunda dapat memberikan bubur dengan campuran sayur dan bahan-bahan lain, seperti daging ayam, makaroni, atau keju, agar rasanya enak.
3. Berkreasi dengan sayuran
Ajaklah Si Kecil berkreasi dengan sayuran, misalnya membuat bentuk hewan di atas nasi menggunakan potongan sayur, seperti wortel, tomat, atau rumput laut.
Bunda juga bisa memotong kentang dan wortel menggunakan cetakan khusus dengan bentuk yang lucu.
4. Coba terus
Jika saat ini Si Kecil tidak mau makan sayur tertentu, belum tentu ia akan seterusnya tidak menyukai sayur tersebut, lho.
Anak-anak mungkin perlu beberapa kali mencoba suatu jenis makanan yang baru, sebelum mereka mulai menyukainya.
Jadi, coba tawari dan berikan lagi sayuran tersebut kepada Si Kecil di lain waktu. Tapi, berikan dalam porsi kecil dulu ya, Bunda.
5. Puji anak jika sudah makan sayur
Sebagai bentuk penghargaan dan untuk menyemangati anak, jangan lupa berikan pujian setiap kali anak sudah mengonsumsi sayur. Namun ingat, jangan memberikan anak makanan yang tidak sehat sebagai hadiah karena sudah mau makan sayur.
Apabila Bunda mengatakan, “Kalau bayamnya habis, kamu boleh makan kentang goreng,” maka Si Kecil akan menjadi lebih tertarik pada kentang goreng daripada bayam. Ke depannya, ia akan tetap memilih makanan yang tidak sehat.
6. Ajak temannya yang gemar makan sayur untuk makan bersama
Anak bisa jadi akan termotivasi untuk makan sayur saat ia melihat teman-temannya juga makan sayur. Jadi, sesekali ajaklah teman Si Kecil yang gemar makan sayur untuk makan bersama.
7. Memberikan contoh
Tentu saja anak tidak akan berminat mengonsumsi sayur jika ia melihat ayah dan ibunya juga tidak suka makan sayur.
Jadi, jika ingin membiasakan Si Kecil makan sayur, pastikan Bunda dan Ayah juga sudah terbiasa makan sayur ya. Setelah itu, berikan contoh pada Si Kecil.
Nah, sekarang tidak perlu bingung lagi untuk mengajak anak makan sayur ya, Bun. Apalagi saat ini sudah banyak resep olahan sayur untuk anak yang bisa Bunda coba, supaya Si Kecil tidak bosan.
Dengan melakukan berbagai tips di atas dan membuat beragam masakan sayur yang nikmat, lama kelamaan Si Kecil pasti akan suka makan sayur. (Alodokter)