Aisyah Bocah 10 Tahun yang Hidup Sebatang Kara Akibat Covid Akhirnya Temui Kakaknya Lewat Video Call
Namun kabar sebatang karanya Aisyah belakangan terkuak setelah seseorang bernama Alma menghampiri kediaman Agung.
WARTAKOTALIVE.COM, TANGSEL --- Kerinduan Aisyah Alissa (10), bocah perempuan yang kini hidup sebatang kara setelah ditinggal pergi ibunya yang meninggal akibat terpapar Covid-19, ingin bertemu dengan kakak kandungnya yang bernama Alma terbayar sudah.
Agung Nugroho selaku Ketua RT 01/18, Benda Baru, Pamulang kepada Wartakotalive.com, Rabu (20/1/2021) mengatakan ibu dan anak itu mendiami kediaman yang dikontraknya itu sejak tahun 2019 lalu.
“Di KK-nya itu dia warga Jalan Palapa, Kedoya, Jakarta Barat. Dia (almarhumah dan Aisyah-red) itu ngontrak sekitar satu tahun yang lalu,” jelasnya.
Namun kabar sebatang karanya Aisyah belakangan terkuak setelah seseorang bernama Alma menghampiri kediaman Agung.
Sebab sejak santernya kabar Aisyah hidup sebatang kara, seseorang perempuan muda datang menghampirinya saat Minggu, 17 Januari 2021 dan mengaku sebagai kakak kandung dari Aisyah.
“Jadi setelah adanya kabar di media sosial itu secra tiba-tiba itu anak kandung yang pertama itu datang ke kita namanya itu Alma dengan kawannya itu datang ke rumah saya mengaku bahwa dia anak dari bu Rina Darmakusumah,” katanya.
Sontak kabar tersebut membuat kaget sejumlah pejabat lingkungan tempat tinggal almarhumah bersama Aisyah.
Pasalnya, selama meninggal tempat tersebut tak ada satupun keluarga yang mendatangi ibu dan anak itu.
Bahkan, saat pemakaman almarhumah berlangsung hanya dihadiri oleh warga setempat dan sahabat tanpa adanya tanda-tanda anggota keluarga yang hadir.
“Setelah saya cek memang betul adanya. Dia tahu alamat saya setelah minta dari petugas pemakaman,” ujarnya.
Kecurigaan Agung semakin terbantahkan, usai Alma langsung meminta dirinya untuk menghubungi Aisyah yang sedang menjalani isolasi di RLC Kota Tangsel.
Menurutnya komunikasi dua kakak beradik itu terlihat akrab melalui sambungan video melalui seluar miliknya.
“Dia langsung video call dengan Aisyah, dan tanpa rekayasa Alma itu langsung mengenal Aisyah dan sebaliknya. Tanpa rekayasa Aisyah itu tahu nama kakaknya, Alma dan Alda,” jelasnya.
Agung menuturkan kisah terpisahnya kakak beradik itu dikarenakan perbedaan ayah dari kedua anak yang satu ibu tersebut.
Mengejutkan sahabat
Kabar meninggalnya Rina Darmakusumah (44), ibu kandung Aisyah Alissa, akibat terpapar Covid-19, membuat sahabatnya bernama Riri (53) tak dapat mengucapkan sepatah katapun.
Warga Perumahan Vila Dago, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ini mendapati kabar duka tersebut dari pesan singkat WhatsApp tepat di hari wafatnya sang sahabat.
“Saya dengan Bu Rina almarhum itu sudah mengenal beberapa tahun yang lalu, kebetulan beliau pernah tinggal di Vila Dago Alam Asri. Nah saya agak kaget pas Sabtu (16/1) malam jam 8, saya kaget dikasih tahu bahwa Aisyah ibunya meninggal,” kata Riri ditemui di rumah duka almarhumah Jalan Bhayangkara, Benda Baru, Pamulang, Kota Tangsel, Rabu (20/1).
Riri bercerita semasa hidup almarhumah merupakan sosok yang baik dimatanya.
Hal tersebut diungkapkannya tatkala dirinya selalu melihat almarhumah yang sangat menyayangi buah hati yang sudah tak lagi memiliki ayah.
Tiap harinya, almarhumah selalu menyibukkan diri dengan sang anak pada aktifitas yang dilakoninya
Akibat covid-19
Ketua RW 18 Kelurahan Benda Baru, Marliansyah A Baset mengatakan ibu Aisyah meninggal akibat covid-19.
“Jadi hari Jumat (15/1) dia ngeluh, dibawalah ke Puskesmas Benda Baru. Kemudian dari Puskesmas di rapid keluarlah hasil reaktif,” kata Baset saat dikonfirmasi, Kota Tangsel, Selasa (18/1).
Mendapati hasil reaktif tersebut, pihak Puskesmas langsung merekomendasikan almarhumah untuk dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Permata Pamulang khusus penanganan covid-19.
Dari RS rujukan itu, almarhumah dinyatakan terinfeksi covid-19 dan harus menjalani masa isolasi dan perawatan medis.
Namun, almarhumah lebih memilih untuk melanjutkan isolasi secara mandiri dikarenakan sang anak yang hanya tinggal sebatang kara.