Sepak Bola Tarkam
Raih Ratusan Trofi Sejak 2015 Lalu, Pesepak Bola Tarkam Asal Bogor, Ungkap Makna Tarkam di Hidupnya
Gunandi Prasetyo yang akrab disapa Cebol, adalah pemain futsal di era 2014-an, sebelum memutuskan serius di tarkam di tahun 2015.
Penulis: RafzanjaniSimanjorang |
WARTAKOTALIVE.COM, BOGOR - "Tarkam adalah segalanya bagi saya. Tak hanya soal hobi yang dibayar, tetapi lewat tarkam, saya bisa membiayai kebutuhan keluarga, cicilan saya dan banyak lagi," ujar pesepak bola tarkam asal Bogor, Jawa Barat, Gunandi Prasetiyo kepada Warta Kota, Senin (18/1/2021).
Gunandi yang akrab juga disapa Cebol, adalah pemain futsal di era 2014-an, sebelum memutuskan serius di tarkam di tahun 2015. Ia juga merupakan seorang karyawan swasta dulunya.
Meski tak bermain di liga futsal profesional, dirinya kerap mengikuti turnamen dan meraih juara di wilayah Jabodetabek.
Punya titik jenuh di futsal, ia pun mencoba peruntungan di tarkam.
Tak mudah, sebagai pemain yang tak punya label, sosok yang menggemari Barcelona ini paham betul apa yang harus ia lakukan saat terjun ke tarkam.
"Saya harus cari nama. Bahkan di awal-awal dulu, saya bermain tarkam mengeluarkan modal sendiri. Biasanya kan dibawa teman, tetapi tidak ada bayaran. Jadi uang bensin, dll saya bayar sendiri," ucapnya.
Baca juga: Kisah Pemain Tarkam Asal Bogor, Sering Hadapi Hujatan Hingga Dilarang Istri Bermain Instagram
Baca juga: VIDEO Kisah Si Cebol Asal Bogor, Pilih Resign dari Karyawan demi Main Tarkam
Namun, ia selalu bermain maksimal hingga begitu menonjol. Lantas, permainan maksimalnya pun kerap diapresiasi oleh bos (sapaan pemilik tim).
Terkadang ia menerima Rp.150.000 sekali bertanding, buah dari performa apiknya di lapangan. Namun, kadang pula dirinya pulang dengan tangan hampa.
Membuka jaringan pertemanan di tarkam pun ia lakukan. Sehingga ia kerap dipanggil disana sini.
"Nyari nama dulu lah bang. Setiap bermain selalu memberikan yang terbaik. Saya bersyukur rejeki selalu ada," tambahnya.
Baca juga: Suka Duka Pemilik Diklat Paku Jaya, Sulit Buat Tim Liga 3 Hingga Sasar Tarkam untuk Senior
Perlahan, namanya pun mulai dikenal, hingga dirinya pernah diajak bermain hingga wilayah, Purwakarta, Cirebon, Indramayu hingga wilayah Banten lainnya.
Tahun 2018, menjadi awal kesuksesan dirinya. Berkat penampilan yang sering memuaskan bos-bos di timnya, jasanya sering dihargai Rp 350.000, hingga Rp 500.000.
Terbaru, sekali bermain dirinya kerap menerima Rp.500.000, hingga jutaan jika ke luar wilayah Jabodetabek.
Sebelum pandemi, Rp 7 juta hingga Rp 10 juta pun mampu ia kumpulkan.
Baca juga: Bomper FC Menjadi Wadah Silaturahmi untuk Penggila Sepak Bola Tarkam yang Ingin Hidup Tetap Sehat
Tarkam pun menjadi pekerjaan utamanya. Ia pun mengaku puas dengan raihannya di tarkam saat ini. Ratusan trofi pun telah ia persembahkan ke berbagai tim yang pernah ia bela sejak 2015 lalu. (m21)