Gempa Bumi

Aksi Heroik Suster Selamatkan Bayi Saat Gempa di RS Mitra Mamuju, Namun Nyawa Suster Tak Tertolong

Suster Natsyelia menyempatkan diri menyelamatkan seorang pasien dan satu bayi yang sedang berada di dalam inkubator. Ia sendiri tewas

Istimewa
Saat gempa salah satu suster RS Mitra Mamuju bernama Natsyelia Paulus Ake asal Palipu, Kecamatan Mengkendek, Tana Toraja melakukan aksi heroik. Ia selamatkan seorang pasien dan bayinya meski ia sendiri tertiban reruntuhan dan tewas. 

WARTAKOTALIVE.COM, MAMUJU -- Gempa bumi di Sulbar menyisakan banyak cerita, terbaru adalah seorang suster tewas karena berusaha menyelamatkan bayi di rumah sakit yang ambruk karena gempa.

Sebelumnya seoarang warga tewas yang sebenarnya sudah selamat, akhirnya tewa karena ambil HP ketinggalan di rumah susun yang ditempatinya.

Gempa bumi susulan berkekuatan 6,2 magnitudo meluluhlantakkan Kabupaten Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat pada Jumat (15/1/2021) dini hari.

Baca juga: Viral Foto Jenazah Disalatkan hanya Pakai Daun Pisang tanpa Kafan,ini Kata Warga Korban Gempa Mamuju

Baca juga: Update Inter Milan vs Juventus, Live Streaming RCTI, Sejumlah Pemain Inter Dikabarkan Sudah Pulih

Pusat gempa terletak di 6 km Timur Laut Majene-Sulbar. Namun getarannya terasi di Polewali, Pinrang hingga kabupaten Toraja, Sulawesi Selatan.

Akibat gempa, sejumlah rumah warga dan gedung bertingkat ambruk bahkan rata dengan tanah. Salah satunya Rumah Sakit (RS) Mitra Mamuju.

Saat gempa terjadi seluruh ruangan rumah sakit bergoyang dan alat-alat medis berjatuhan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majene menginformasikan warganya merasakan gempa kuat selama 5 hingga 7 detik. Gempa yang berpusat 6 km timur laut Majene, Sulawesi Barat (Sulbar). Akibat gempa tersebut Angel dan Katrin teperangkap di reruntuhan rumahnya di Jalan KS Tubun, Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majene menginformasikan warganya merasakan gempa kuat selama 5 hingga 7 detik. Gempa yang berpusat 6 km timur laut Majene, Sulawesi Barat (Sulbar). Akibat gempa tersebut Angel dan Katrin teperangkap di reruntuhan rumahnya di Jalan KS Tubun, Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021). (Youtube Wartakotalive.com)

Seisi rumah sakit panik dan lari berhamburan menyelamatkan diri.

Namun, saat gempa salah satu suster RS Mitra bernama Natsyelia Paulus Ake asal Palipu, Kecamatan Mengkendek, Tana Toraja melakukan aksi heroik.

Baca juga: Pramugari Isti Yudha Prastika Sosok yang Mengayomi Rekan-rekannya, Kini Sudah Dimakam di Depok

Mia sapaan Natsyelia menyempatkan diri menyelamatkan seorang pasien dan satu bayi yang sedang berada di dalam inkubator.

Dari keterangan keluarga Mia bernama Manashe, setelah berhasil menyelamatkan satu pasien, Mia kembali ke dalam rumah sakit untuk menyelamatkan bayi.

Namun naas, belum sempat keluar, gedung

Baca juga: Live Streaming Final Thailand Open Mulai Pukul 12.00 Live TVRI Simak Penampilan 2 Wakil Indonesia

rumah sakit ambruk sehingga Mia dan si bayi terjebak.

"Saat menyelamatkan bayi ini, Mia terjebak dan tertimpa bahan bangunan yang jatuh," kata Manashe, Sabtu (16/1/2021) malam.

Mia dan si bayi dilaporkan terjebak di reruntuhan gedung rumah sakit selama berjam-jam.

Keduanya baru berhasil dievakuasi sekitar pukul 12.00 Wita Jumat (15/1/2021).

Saat berhasil dievakuasi Mia dan bayi langsung dilarikan ke RS Bhayangkara Mamuju.

Namun beberapa saat setelah mendapat perawatan di RS Bhayangkara, Mia menghembuskan nafas terakhirnya.

"Saat kami mendampingi ia sempat menyampaikan keluhannya dan badannya terasa dingin hingga meninggal dunia," ungkap Manashe.

Baca juga: Fulham Main 10 Orang. Chelsea Masih Kesulitan Mencetak Gol, Saksikan Via Live Streaming Mola TV

Sedangkan bayi yang diselamatkan Mia saat ini masih dalam perawatan di RS Bhayangkara.

Dikatakan Manshe, almarhum Mia rencanahnya akan dikuburkan pada Senin (18/1/2021) mendatang di Kabupaten Mamuju.

Ambil HP Ketinggalan Tertimpa Reruntuhan

Sebelumnya korban gempa bernama Gita Sutriani meninggal dunia karena tertimpa reruntuhan sebuah rusun.

Gita merupakan warga Kabupaten Pinrang, yang kini menetap di Mamuju setelah menikah dengan Sertu Suardi sekitar satu tahun lalu.

Gita Sutriani sempat menghubungi bapaknya saat terjadi gempa pertama yang berpusat di Majene, Kamis, (14/01/2021) siang. 

Baca juga: CNN Laporkan 67 Orang Tewas karena Gempa Sulbar, Masih Banyak di Bawah Reruntuhan, Alat Berat Kurang

Ia mengabarkan kepada kedua orang tuanya kalau terjadi gempa bumi di daerahnya.  

Diketahui saat itu, Gita berada di Rusun Makorem 142/Ttg, Jl. Abdul Malik Pattana Endeng, Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju. 

"Kemarin sewaktu gempa pertama, dia telepon saya. Dia bilang,  bapak gempa di Mamuju.  Jadi saya bilang hati-hati nak, jangan tinggal di dalam rumah. Lebih baik di luar dulu," ujar Sutrisno saat ditemui di rumah duka, Jumat, (15/01/2021).

Sutrisno pada saat diwawancara dengan awak media, Jumat, (15/01/2021). Sutrisno adalah ayah Gita Sutriani korban gempa Mamuju.
Sutrisno pada saat diwawancara dengan awak media, Jumat, (15/01/2021). Sutrisno adalah ayah Gita Sutriani korban gempa Mamuju. (RIBUN-TIMUR.COM/NINING)

Gita meyakinkan bapaknya, kalau ia baik-baik saja. 

Baca juga: Benyamin Davnie Minta Warga Kota Tangsel Peduli Protokol Kesehatan, meski Sudah Divaksin Covid-19

"Dia bilang, tidak apa-apa ji bapak. Tapi, saya punya rusun retak-retak mi," kata Sutrisno menirukan ucapan Gita.  

Sutrisno pun menyarankan anaknya untuk keluar dari Rusun. 

Diketahui, Ia juga sempat membagikan kondisinya setelah gempa terjadi melalui story Whatsapp dan Facebooknya.

Dalam story WA dan FB-nya, gita berfoto dengan menampilkan senyumnya, ia memakai baju berwarna merah.

Baca juga: Sejumlah Kecurigaan Muncul Lagi, Ini Sinopsis Sinetron Ikatan Cinta 16 Januari 2021

Rambutnya terikat dan memakai aksesori bandana.

Foto itu di upload, Kamis, (14/01/2021) pukul 20.37 WIB.

Adapun tulisan dalam storynya tersebut tertulis "Malam ini cerita.y kita di lorong dlu.. Takut.y gempa Susulan."

Dari story tersebut,  Gita berada di lorong Rusun sedang menunggu karena khawatir gempa susulan.  

Gita kemudian menelpon mamanya untuk menginformasikan kondisi terkininya, kamis, (14/01/2021) sekitar pukul 24.00 WIB. 

Baca juga: Dukungan Internal Polri Terhadap Komjen Listyo Prabowo Sebagai Calon Tunggal Kapolri Menguat

"Tengah malam, sekitaran jam 12 malam. Dia bilang, Mama, mau ma masuk di dalam Rusun.  Masuk semuami orang, mau ma saya juga masuk tidur," ucap Sutrisno.  

Pada saat gempa susulan terjadi, Gita dan suaminya menyelamatkan diri dengan lari keluar dari Rusun, Jumat, (15/01/2021) dini hari.  

"Sewaktu sudah di luar rusun. Dia lupa HP-nya. Jadi lari dia kembali masuk.  Pasnya di dalam, tiba-tiba dari atas jatuh itu material bangunannya Rusun. Jatuh tepat di kepalanya," kata Sutrisno, Jumat, (15/01/2021) siang. 

Dari informasi yang dikumpulkan Tribunpinrang.com, Gita dulunya perawat di Rumah Sakit TK IV dr Sumantri, Parepare, Sulawesi Selatan. 

Baca juga: Veinina Surya Mengaku Lebih Tenang saat Pulang ke Rumah setelah Disuntik Vaksin Covid-19

Setelah menikah dengan Sertu Suardi, ia berhenti dan mengikuti suaminya yang bertugas di Mamuju.  

Diketahui, pernikahan Gita dan Sertu Suardi yang seorang TNI sudah berjalan satu tahun.  

Jumlah Korban Tewas

Hingga Jumat (15/1/2021) malam korban gempa bumi di Sulawesi Barat tercatat menjadi sebanyak 42 orang.

Nah proses evakuasi dua orang korban meninggal dunia diantaranya dibutuhkan hingga waktu dua jam.

Basarnas dan Tim SAR gabungan terus berupaya mencari korban yang terperangkap reruntuhan bangunan akibat gempa 6,2 magnitudo di Mamuju, Sulawesi Barat.

Baca juga: Ringankan Korban Gempa Sulbar, Kemensos Kirim Bantuan Senilai Rp 1,7 Miliar

Pada pukul 19.18 waktu setempat, Tim SAR gabungan berhasil melakukan evakuasi dua korban.

"Basarnas Palu bersama tim SAR gabungan melakukan evakuasi terhadap dua korban yang terjebak di reruntuhan bangunan Jalan Abdul Wahab Kabupaten Mamuju," kata Kabag Humas Basarnas Yusuf Latief, Jumat, (15/1/2021).

Kondisi dampak gempa bumi magnitudo 6.2 di Kabupaten Mamuju, Sulbar. BMKG meminta warga Majene, Sulawesi Barat untuk tetap tenang meski ada potensi gempa susulan yang lebih kuat. ((TRIBUN-TIMUR.COM/NURHADI)

Banyaknya reruntuhan menyebabkan proses evakuasi memakwan waktu.

Setelah kurang lebih dua jam tim SAR Gabungan berhasil mengevakuasi dua korban dalam keadaan meninggal yakni atas nama Suranto dan Nurfaidah pada pukuk 19.18 WITA.

Proses evakuasi dilakukan di bawah guyuran hujan dan terbatasnya pencahayaan.

Baca juga: Pasangan Leo Carnando/Daniel Marthin Terkejut Sampai Semifinal Thailand Open, Tak Mau Bermimpi Jauh

"Keduanya dibawa ambulance menuju RS Bhayangkara Mamuju untuk proses selanjutnya," katanya.

Sebelumnya Korban meninggal dunia akibat gempa 6,2 magnitudo yang menggunacang Mamuju, Sulawesi Barat kembali bertambah.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 15 Januari 2021 pada pukul 20.00 WIB, korban meninggal dunia tercatat sebanyak 42 orang.

"Dengan rincian 34 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan delapan orang di Kabupaten Majane," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, Jumat, (15/1/2021).

Baca juga: Manajer Persita I Nyoman Suryanthara Minta Kompetisi Liga 1 Baru Bukan Melanjutkan Musim 2020-2021

Selain itu berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB kerusakan yang terjadi akibat gempa tersebut yakni Rumah Sakit Mitra Manakarra dengan kategori rusak berat

Juga RSUD Kabupaten Mamuju rusak berat serta Pelabuhan Mamuju dan Jembatan Kuning di Takandeang, Tapalang Mamuju mengalami kerusakan.

"Sedangkan pada Kabupaten Majene 300 unit rumah rusak yang masih dalam proses pendataan hingga rilis ini disiarkan," katanya.

Raditya mengatakan terdapat tiga rumah sakit yang saat ini aktif memberikan pelayanan kedaruratan di Mamuju, antara lain RS Bhayangkara, RS Regional Provinsi Sulawesi Barat dan RSUD Kabupaten Mamuju.

"Sebagian wilayah di Kabupaten Mamuju sudah dapat dialiri listrik dan sebagian lainnya masih mengalami gangguan. Kabupaten Majene masih dilakukan proses perbaikan arus listrik sehingga seluruh wilayah masih dalam keadaan padam," tuturnya.

Baca juga: Nita Thalia Berduka, Nurdin Rudythia Mantan Suaminya Meninggal Setelah Bercerai Satu Bulan Lalu

BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Polewali Mandar menurut Raditya masih melakukan pendataan dan mendirikan tempat pengungsian serta berkoordinasi dengan TNI - Polri, Basarnas, relawan dan instansi terkait dalam upaya pencarian para korban terdampak gempa tersebut.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan gempa susulan masih akan terjadi.

"Untuk itu BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terkait adanya potensi gempa susulan dan selalu mengikuti informasi resmi yang tersedia melalui BMKG dan portal InaRisk untuk mengetahui potensi risiko bencana yang ada disekitar tempat tinggal," katanya.

Baca juga: Ramalan Zodiak Sabtu 16 Januari 2021 Leo Bikin Terkesan, Aries Hari Tak Baik, Cancer Hilang Motivasi

Doni dan Risma ke Mamuju

Kepala BNPB Doni Monardo bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini melakukan peninjauan langsung ke lokasi terdampak gempa bumi di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Presiden turut memerintahkan Kepala BNPB, Menteri Sosial, Kepala Basarnas, Panglima TNI dan Kapolri beserta jajarannya untuk segera melakukan langkah-langkah tanggap darurat, mencari dan menemukan korban serta korban serta melakukan perawatan kepada korban yang mengalami luka-luka.

BNPB telah mendistribusikan bantuan dalam penanganan bencana gempa bumi di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene

Baca juga: Anies Ajak Warga Penyintas Covid-19, Donor Plasma Konvalesen, ini Caranya

Antara lain mengerahkan empat helikopter dalam mendukung penanganan darurat, 8 set tenda isolasi, 10 set tenda pengungsi, 2.004 paket makanan tambahan gizi, 2.004 paket makanan siap saji, 1.002 paket lauk pauk, 700 lembar selimut, 5 unit Light Tower, 200 unit Velbed

Kuga 500 paket perlengkapan bayi, 500.000 pcs masker kain, 700 pak mie sagu dan 30 unit Genset 5 KVA.

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Selamatkan Bayi Saat Gempa Susulan Guncang Majene, Suster Asal Tana Toraja Tewas,  Penulis: Tommy Paseru

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved