Syekh Ali Jaber Meninggal

Syekh Ali Jaber Pernah Belajar dari Imam Masjid Nabawi Hingga Pengurus Makam Rasulullah SAW

Mengenang ulama Syekh Ali Jaber yang diajarkan sang ayah untuk menjadi penerus syiar agama Islam dan para gurunya orang hebat

Youtube/Syekh Ali Jaber
Syekh Ali Jaber meninggal dunia, Kamis (14/1/2021). Tahun lalu, Jumat (18/9/2020), Syekh mendapat serangan dan penusukan di Lampung. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Indonesia berduka. Ulama asal Arab Saudi, Syekh Ali Jaber wafat, pada kamis (14/1/2021) pada pagi ini. Indonesia

Sebelum Syekh Ali Jaber meninggal, ia sempat dirawat di rumah sakit Islam Yarsi.

Syekh Ali sempat kena positif Covid-19, dan virus corona itulah yang dianggap begaigai penyakit penyebab kematiannya.

Ucapan duka pun diungkap oleh para ulama dan para artis antara lain Gus Miftah, Andre Taulany, Deddy Corbuzier, Ustaz Felix Siauw. 

Yayasan Syekh Ali Jaber mengabarkan bahwa ulama kelahiran Madinah 3 Februari 1976 telah wafat. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun, Syekh Ali Jaber Dikabarkan Meninggal di RS Yarsi

Informasi Syekh Ali Jaber meninggal dunia disampaikan oleh Ustaz Yusuf Mansyur melalui akun Instagramnya pada Kamis (14/1/2021).

Syekh Ali Jaber meninggal dunia di mana sebelumnya, sempat dirawat di RS Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Pusat karena terinfeksi virus corona.

Baca juga: FAKTA-FAKTA Syekh Ali Jaber, Dipuji Mahfud MD sebagai Ulama Menyejukkan hingga Ditusuk di Lampung

"Innaa lillaahi Wa Innaa Ilaihi Raaji'uun. Syaikh Ali Jaber wafat di RS Yarsi, jam 8.30. Mohon do'anya," tulis Yusuf Mansyur.

Berikut profil Syekh Ali Jaber yang dirangkum Wartakotalive.com dari berbagai sumber :

1. Hafiz Quran usia 11 tahun  

Sejak kecil Ali Jaber telah menekuni membaca Al-Quran. Ayahnyalah yang awalnya memotivasi Ali Jaber untuk belajar Al-Quran.

Dalam mendidik agama, khususnya Al-Quran dan shalat, ayahnya sangat keras, bahkan tidak segan-segan memukul bila Ali Jaber kecil tidak menjalankan shalat.

Keluarganya dikenal sebagai keluarga yang religius.

Di Madinah ia memiliki masjid besar yang digunakan untuk syiar Islam.

Sebagai anak pertama dari dua belas bersaudara, Ali Jaber dituntut untuk meneruskan perjuangan ayahnya dalam syiar Islam.

Dalam pendidikan agama dan menulis Alquran, sang ayah mengajarkan dengan suara yang sangat keras bahkan tidak segan-segan memukul Ali Jaber kecil tidak menjalankan salat 

Meski pada awalnya apa yang ia jalani adalah keinginan sang ayah, lama-kelamaan ia menyadari itu sebagai kebutuhannya sendiri dan pada usia sebelas tahun, ia telah hafal 30 juz Al-Quran

Baca juga: Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia, Sempat Minta Dimakamkan di Lombok, ini Alasannya

2. Guru Syekh Ali Jaber 

Para guru Syekh Ali Jaber merupakan orang pilihan dari Madinah antara lain

- Syekh Abdul Bari as Sudais adalah Imam Masjid Nabawi sebelum Imam masjid Masjidil Haram

- Syekh Khalilul Rahman ulama Alquran di Madinah dan ahli qiraat

- Profesor DR Abdul Aziz Al Karim Ketua Majelis Ulama percetakan Alquran Madinah dan imam masjid Quba

- Syekh Said Adam Ketua Pengurus makam Rasulullah SAW dan memegang kunci makam Rasulullah SAW

- Syekh Muhammad Ramadan ketua majelis tahfidzul Qur'an di Masjid Nabawi

- Syekh Muhammad Husein Al Karim Ketua Ulama Qiraat di Pakistan

3. Pertama kai Berdakwah di Indonesia

Syekh Ali Jaber melebarkan sayap dakwahnya di tahun 2008 hingga Indonesia.

Kebetulan ia menikahi seorang gadis asli Lombok Indonesia bernama Umi Nadia yang lama tinggal di Madinah

Pada tahun yang sama ia melaksanakan salat magrib di masjid Sunda kelapa Jakarta pusat selepas salat ada seorang Muslim masuk masjid memintanya untuk menjadi imam salat tarawih di masjid Sunda Kelapa, karena saat itu hampir mendekati bulan Ramadhan.

Maka sejak itu ia mendapatkan kepercayaan masyarakat di sejumlah tempat Indonesia demi menunjang komunikasi dalam dakwah ia pun mulai belajar bahasa Indonesia dan akhirnya sanggup berbicara Bahasa Indonesia dengan lancar

Saking cintanya dengan Indonesia, Syekh Ali Jaber bahkan mengatakan siap mati dan dimakamkan di republik ini.

Baca juga: Syekh Ali Jaber Kelahiran Madinah, Diberi Kewarganegaraan Indonesia oleh SBY, Dakwah ke Pelosok Desa

"Walaupun mulai beredar berita hoax Ali Jaber sudah pulang ke Madinah," kata Syekh Ali Jaber.

"Pertama Madinah tidak ada flight, masih tutup, yang kedua gambar yang sudah beredar ke mana-mana itu sebenarnya di saat saya tiba dari lampung ke Jakarta," jelasnya.

"Dan saya sudah berkali-kali menyampaikan, saya siap mati di Indonesia, saya siap dimakamkan di Indonesia," tegasnya.

"Dan saya tidak pernah takut soal mati karena sudah saya jatuh cinta Indonesia," imbuhnya.

Lebih lanjut, Syekh Ali Jaber mengaku akan tetap berjuang demi kebaikan umat dan negara Indonesia.

"Dan apa yang saya perjuangkan untuk Indonesia ini anugerah dari Allah untuk saya," ungkapnya.

"Bukan saya punya kelebihan, hanya saya berusaha menjadi orang yang lebih baik, menjadi orang yang bermanfaat untuk masyarakat dan negara," pungkasnya.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved