Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Dicocokan Melalui Sidik Jari dan DNA Korban dengan Keluarga, Enam Jenazah Berhasil Teridentifikasi

Sehingga total jenazah yang sudah diketahui identitasnya menjadi 12 jenazah.

Penulis: Desy Selviany | Editor: Dedy
Warta Kota/Desy Selviany
Kepala Tim Rekonsiliasi dari DVI Polri Agung Widjajanto (kanan) saat rilis identifikasi korban kecelakaan Sriwijaya Air, Kamis (14/1/2021) 

WARTAKOTALIVE.COM, KRAMATJATI --- Sebanyak enam jenazah korban pesawat Sriwijaya Air kembali berhasil teridentifikasi Tim DVI.

Sehingga total jenazah yang sudah diketahui identitasnya menjadi 12 jenazah.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan keenam jenazah yang berhasil teridentifikasi itu dicocokan melalui sidik jari dan DNA korban dengan DNA keluarga.

Keenam korban itu ialah Pipit Piyono, Ricko, Supianto-Dania, Yohanes Suherdi, Ihsan Adhlan Hakim, dan Mia Tresetyani.

Dari keenam korban, berdasarkan data manifes, Mia Tresetyani merupakan pramugari atau awak kabin pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.

“Sehingga total sampai pukul 18.00 WIB ini sudah 12 korban yang berhasil teridentifikasi,” kata Rusdi dalam konferensi pers Kamis (14/1/2021).

Kepala Laboratorium DNA Pusdokkes Polri Kombes dr Ratna mengatakan, selain dari sidik jari, ada juga korban yang berhasil teridentifikasi dari pencocokan DNA.

Pencocokan DNA itu dilakukan terhadap tiga kantong jenazah yang dikirim ke RS Polri Kramat Jati.

Dari tiga kantong jenazah, ada dua kantong jenazah yang berasal dari satu jenazah.

“Jadi ada yang satu bagian tubuh milik satu orang dan dua bagian tubuh milik satu orang,” terang Ratna dalam rilis tersebut.

Kedua identitas yang berhasil dicocokan lewat DNA itu ialah atas nama Ricko dan Pipit Piyono.

Satu potongan tubuh yang diketahui milik Ricko cocok dengan DNA milik ayahnya bernama Demianus Marlette. Sementara dua potongan tubuh cocok dengan DNA milik Ujay dan Sumini.

Ketiga DNA tersebut merupakan DNA dari masing-masing orang tua kandung korban.

Diketahui sebelumnya, Tim DVI telah berhasil identifikasi enam jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.

Mereka adalah Okky Bisma seorang pramugara pesawat, Asy Habul Yamin, Khasanah, Fadly Satrianto, Indah Halimah Putri dan Agus Minarni.

Kurang 3 sampel

Tim DVI masih kurang data DNA keluarga untuk tiga korban jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air.

Saat ini sudah 134 sampel DNA yang diterima oleh Tim DVI RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, saat ini ada 134 sampel DNA untuk 59 korban kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air.

Sehingga masih ada tiga korban lagi yang membutuhkan sampel DNA keluarga agar genap menjadi 62 korban seperti yang ada pada data manifes penerbangan.

“Masih kami tunggu mudah-mudahan tidak lama lagi genap 62 korban kami punya sampel DNAnya,” kata Rusdi Hartono.

Sementara itu, saat ini Tim DVI telah memiliki 139 kantong potongan tubuh korban penerbangan Jakarta-Pontianak itu.

Selain itu Tim DVI juga telah terima 46 kantong property yang diduga milik korban yang ikut dalam penerbangan tersebut.

Rusdi memastikan bahwa saat ini proses rekonsiliasi atau pencocokan antara DNA korban dan DNA keluarga korban masih berlangsung.

Ia berjanji akan terus melakukan proses identifikasi sampai tidak mendapatkan lagi kantong jenazah dari Tim Pencarian.

“Tim akan bekerja sampai body part tidak dikirimkan lagi oleh tim pencari. Kami akan bekerja optimal dan beri kepastian pada keluarga,” janjinya.

Diketahui sampai saat ini sudah lima hari proses pencarian Pesawat Sriwijaya SJ-182 dilakukan.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved