Berita Nasional

Lima Gelandangan Titipan Risma Jadi Karyawan BUMN Bergaji Rp4,7 Juta Timbulkan Kecemburuan Sosial

Gelandangan yang dipekerjakan Risma sebagai karyawan BUMN menjadi sorotan dan menimbulkan kecemburuan sosial bagi masyarakat yang sulit mencari kerja

Editor: Feryanto Hadi
KompasTV
Mensos Trirismaharini atau Risma membantah pertemuannya dengan pemulung dan tunawisma sebagai settingan. Ia pun kemudian mempekerjakan sebagian tunawisma sebagai karyawan BUMN. Langkah itu ternyata menimbulkan kecemburuan sosial 

"Sebenernya hal seperti ini bukan solusi sih.. Perusahaan tersebut pasti sudah punya sistem rekrutmen sendiri. Dinsos Kemensos juga punya alur rehabilitasi sosial sendiri.. Tapi buat pencitraan hal begini masih aja dijalankan," kritik @septiadhiw

"Lah, penganggguran yang tiap hari lamar sana sini az g dapat2,ini timbang ngegembel langsung masyk krj," tulis @Jagungbeledug

Baca juga: Komnas HAM: Mobil Anggota FPI yang Tewas Bisa Kabur dari Polisi tapi Mereka Menunggu

"BUMN punya aturan rekrutmen atau kriteria seleksi yg telah terstandar. Tidak bisa tiba2 di jalan ketemu org langsung diterima. Bukan berarti peduli tuna wisma salah, hanya caranya harus mengikuti pakai aturan baku, baik utk direksi, komisaris, manajer, officer atau office boy," tulis @ridhorahadi

Seperti diketahui, sejak Risma dilantik menjadi Menteri Sosial, namanya menjadi perbincangan publik.

Pasalnya mantan Wali Kota Surabaya tersebut, kerap melakukan blusukan di beberapa wilayah Jakarta untuk membantu pada tunawisma atau gelandangan.

Aksi blusukan itu menuai pro kontra.

Ada yang menyebutnya sebagai settingan dan sebaliknya banyak yang memberikan pujian karena langsung turun ke lapangan usai pelantikan.

Baca juga: Tunawisma yang Ditemui Risma Disebut Punya Usaha, Roy Suryo Tertawa Jahat: Dasar Syantik, Syantik

Tanggapan Settingan

Menteri Sosial Tri Rismaharini menanggapi komentar netizen yang menyebut bahwa aksi blusukannya menyambangi para gelandangan, pengemis, atau pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) adalah settingan.

Saat ditanya awak media, Risma tertawa dan tersenyum menanggapi hal tersebut.

"Ya saya gimana bisa nyetting itu, saya mau ke Jakarta itu enggak tahu, mau ke mana, saya enggak apal jalannya. Ya gimana saya mau nyetting gitu ya," seloroh Risma saat ditemui di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pemulung (BRSEGP) Pangudi Luhur Bekasi Timur, Jumat (8/1/2021).

Baca juga: Rusuh di Amerika Serikat, Fahri Hamzah Minta Presiden Waspada: Partai dan Penjilat Akan Menjauhimu

Ia mengatakan bahwa setiap PPKS yang dihampiri ditemuinya secara tidak sengaja saat dalam perjalanan menuju ke suatu tempat.

"Sebelumnya saya enggak (niat) blusukan, saya hanya (pergi) ke kantor, lewat, ketemu (PPKS), gitu," ungkapnya.

Jiwa kemanusiaannya terdorong ketika melihat PPKS dari dalam mobil sehingga ia pun tergerak untuk melakukan sesuatu kepada mereka.

Risma mengaku selalu melakukan hal yang sama di lokasi mana pun, bahkan sebelum dirinya menjabat sebagai Wali Kota Surabaya.

Baca juga: Akun Twitternya Menyukai Konten Porno, Fadli Zon Dilaporkan ke Bareskrim

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved