Virus Corona

Vaksin Sinovac Mengandung Vero Cell, Apa Itu Vero Cell? Berikut Penjelasan Juru Bicara PT Bio Farma

Menurut pihak PT Bio Farma, vaksin virus corona atau Covid-19, vaksin sinovac mengandung vero cell, apa itu vero cell?

Editor: PanjiBaskhara
https://www.takecarepharmacy.com/
PT Bio Farma menyebut, vaksin virus corona atau Covid-19 di Indonesia, yakni vaksin sinovac mengandung vero cell, apa itu vero cell? Foto: Sinovac Biotech yang berbasis di Beijing, China, mengumumkan data awal yang positif dari uji klinis Fase I / II vaksin Covid-19, CoronaVac. Vaksin ini menunjukkan imunogenisitas dan keamanan yang baik. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lebih dari 130 upaya global untuk mengembangkan vaksin melawan COVID-19. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Menurut pihak PT Bio Farma, vaksin virus corona atau Covid-19, vaksin sinovac mengandung vero cell, apa itu vero cell?

Isi kandungan vaksin sinovac PT Bio Farma, dijelaskan Juru Bicara (Jubir) Vaksin Covid-19 PT Bio Farma, Bambang Herianto.

Diketahui saat ini, pemerintah akan melakukan pendistribusian vaksin Covid-19 di Indonesia, Minggu (3/1/2021), ke 31 provinsi di Indonesia.

Terkait persiapan terutama rantai dingin dipastikan sudah dipersiapkan dengan baik oleh pihak PT Bio Farma.

Baca juga: Apa Saja Kandungan Vaksin Covid-19 Sinovac untuk Vaksinasi di Indonesia? Ini Penjelasan PT Bio Farma

Baca juga: Vaksin Covid-19 Sinovac Tiba di Banten dan Siap Disuntik ke Tenaga Kesehatan Mulai 22 Januari 2021

Baca juga: Heboh Jokowi Tak Masuk Gelombang Pertama Penerima Vaksin Covid-19, Begini Penjelasan Jubir Kemenkes

"Semua rantai dingin di 2 derajat celcius sampai 8 derajat celcius, insya Allah kita sudah siap"

"Sehingga vaksin nanti yang akan digunakan di masyarakat benar-benar terjamin mutu"

"dan kualitasnya dapat dijaga rantai dingin pendistribusiannya sampai dengan di Puskesmas"

"Atau bila perlu nanti di posyandu," ujar Bambang dalam konferensi pers virtual Kementerian Kesehatan, Minggu (3/1/2021).

Bambang mengatakan, vaksin yang digunakan untuk program vaksinasi mendatang bukan vaksin digunakan untuk uji klinis.

Kemasan vaksin yang akan digunakan dalam program vaksinasi corona mendatang berjenis vial single dose dan tidak ada penandaan 'only for clinical trial'.

Vaksin uji klinis memiliki kemasan PFS, dimana jarum suntik dan wadah vaksin terpisah serta terdapat penanda 'only for clinical trial'.

"Jadi vaksin covid-19 saat ini sudah berada di Biofarma, dan akan digunakan untuk program vaksinasi nantinya akan menggunakan vaksin yang telah mendapat izin penggunaan dari Badan POM"

"Sehingga kemasannya pun akan berbeda dengan vaksin yang digunakan untuk keperluan uji klinis," jelasnya.

Bambang juga mengklarifikasi bahwa tidak benar jika vaksin Covid-19 yang akan digunakan mengandung Vero Cell.

Vero Cell, kata Bambang, tidak akan terbawa hingga proses akhir pembuatan vaksin.

Ia menambahkan, vaksin corona produksi Sinovac merupakan jenis in activated virus atau virus yang dimatikan.

In activated virus merupakan cara umum yang biasa digunakan dalam pembuatan vaksin.

Kandungan vaksin Covid-19 dari Sinovac lainnya ialah alumunium hidroksida.

Kandungan itu sebagai adjuvant untuk meningkatkan kemampuan vaksin.

Kemudian larutan fosfat sebagai penstabil dan larutan garam atau natrium klorida (NaCL) sebagai isotonis.

"NaCL sebagai isotonis untuk memberikan kenyamanan dalam penyuntikan, larutan garam tentu memenuhi standar farmasitical," kata Bambang.

"Vaksin ini diproduksi tidak menggunakan pengawet dan tidak mengandung bahan lain kayak boraks formalin dan merkuri. Ini sudah diuji di bawah pengawasan BPOM," jelas Bambang.

Saat ini, vaksin Sinovac sedang proses aspek kehalalannya dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan kosmetik Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI).

Bambang juga menyampaikan bahwa distribusi vaksin akan melibatkan seluruh pihak, tidak hanya Bio Farma.

Jokowi Tak Masuk Gelombang Pertama Penerima Vaksin Covid-19

Juru Bicara (Jubir) Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tramidzi angkat bicara terkait kepastian waktu vaksinasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum diputuskan.

Menurutnya, belum diketahui pasti kapan Presiden Jokowi akan divaksin.

Penjelasan Nadia tersebut sekaligus menjawab sebuah posting-an netizen yang mencoba mengecek apakah Presiden RI Joko Widodo termasuk dalam daftar penerima vaksin Covid-19 gelombang pertama atau tidak.

Nadia mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan persiapan untuk vaksinasi tenaga kesehatan nakes yang akan jadi sasaran awal.

"Kalau Pak Presiden akan diinfokan kemudian ya," katanya dikutip dari Kompas.com, Minggu (3/1/2021).

Selain itu, ada juga beberapa hal yang perlu dipastikan dahulu seperti izin dari BPOM untuk keamanan vaksin

"Terkait rencana ini dan sesuai pernyataan Bapak Presiden bahwa beliau akan menjadi penerima vaksin Covid-19 pertama"

"tentunya kami akan menindaklanjuti dan memastikan terkait hal ini dan langkah-langkah berikutnya mungkin akan kami sampaikan lain waktu," ujarnya.

Belum pasti gelombang pertama

Nadia enggan memastikan Presiden Jokowi masuk gelombang pertama bersama nakes atau tidak.

Sementara pada pemberitaan sebelumnya, Presiden menyatakan dirinya siap menjadi orang pertama yang divaksin.

Hal itu disampaikannya saat berdialog dengan pedagang dan pelaku UMKM dalam rangka pembagian bantuan modal kerja (BMK) di Istana Kepresidenan, Bogor, 18 Desember 2020.

"Saya sudah menyampaikan, saya nanti yang akan divaksin pertama kali. Di Indonesia ini saya yang pertama kali untuk menunjukkan bahwa divaksin itu tak apa-apa," kata Jokowi.

Netizen Cek NIK Jokowi

Sebelumnnya, sebuah posting-an netizen yang mencoba mengecek apakah Presiden RI Joko Widodo termasuk dalam daftar penerima vaksin Covid-19 gelombang pertama, ramai di lini massa Twitter.

Posting-an tersebut diunggah akun Muhammad Mustadi @mathdroid di twitter pada 1 Januari 2021. 

Dia menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) presiden yang didapat dari pencarian di Google, sehingga dia tidak bisa memastikan kebenaran NIK tersebut.

Setelah mencoba memasukkan NIK tersebut, hasilnya Presiden Joko Widodo tidak masuk dalam penerima vaksin gelombang pertama bersama para tenaga kesehatan.

Pengunggah menjelaskan bahwa dia hanya mengecek apakah pemilik NIK tertentu ada dalam daftar di web pedulilindungi.id menggunakan suatu aplikasi.

Dia memastikan bahwa tidak ada data yang terbobol. Selain itu disertakan keterangan atau narasi berikut:

"Hi all, ga perlu kaget/takut/bingung:

1. Gw gatau itu KTP asli atau nggak, hasil Google “ Jokowi NIK”

2. Ada/nggaknya data dari API ini bukan penentu “dapet vaksin apa nggak”, ini cuma shortlist penerima vaksin gratis tahap ini aja.

3. Gak ada data yang bobol, literally cuma
cek apakah pemilik NIK tertentu ada dalam daftar atau nggak.

4. Bruteforce cek NIK gak feasible juga saat ini; kita gak tahu berapa persen penerima vaksin tahap ini. 0.1%? 0.001%?

Thanks for the attention, yang mau ngobrol lanjut bisa di channel #vax"

Warganet lewat kolom komentar lantas bertanya-tanya apakah tidak adanya data presiden artinya dia tidak jadi orang pertama yang divaksin seperti diberitakan sebelumnya.

Polemik vaksinasi massal

Sementara itu polemik vaksinasi massal yang akan dilakukan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) ditanggapi Pengacara kondang, Hotman paris Hutapea.

Hotman Paris mengaku kecewa dengan keputusan Presiden Republik Indonesia, Jokowi yang menetapkan tenggang waktu bagi perusahaan swasta agar dapat mendistribusikan vaksin mandiri ke masyarakat.

Pasalnya, tenggang waktu yang diberikan Pemerintah Pusat dinilainya sangat lama, yakni 3,5 tahun terhitung sejak vaksin gratis didistribusikan kepada masyarakat.

Kekecewaan tersebut disampaikan Hotman Paris lewat status instagramnya @hotmanparisofficial; pada Minggu (3/1/2021).

Dalam postingannya tersebut, Hotman Paris menyinggung soal perannya yang dulu lantang menyuarakan soal impor remdesivir pada awal pandemi virus corona atau covid-19.

Ketika itu, dirinya menegaskan agar pemerintah membuka kesempatan kepada perusahaan swasta Indonesia untuk dapat mengimpor obat covid-19 itu dari Amerika.

"Salam Kopi Joni, dulu waktu obat corona, remdesivir diproduksi pertama kali di Amerika, Hotman paris yang ngotot mengusulkan agar perusahaan swasta Indonesia dilibatkan untuk mengimpor,' ungkap Hotman Paris.

"Dan ternyata akhirnya berhasil dan sudah ada perusahaan Indonesia yang mengimpor obat corona remdesivir dari Amerika," jelasnya.

Serupa dengan remdesivir, dirinya kini juga mengusulkan agar pemerintah menerapkan kebijakan serupa terkait impor vaksin covid-19 dapat diberikan segera kepad pihak swasta.

Tujuannya dijelaskannya agar proses distribusi vaksin covid-19 dapat cepat dilakukan.

Selain itu, masyarakat juga dapat lebih leluasa memilih untuk menunggu jatah vaksin covid-19 gratis atau membayar kepada perusahaan untuk mendapatkan vaksin covid-19 mandiri.

"Sekarang mengenai vaksin, apakah hal yang sama juga diizinkan perusahaan swasta untuk mengimpor vaksin dari luar negeri, untuk mengurangi beban pemerintah, untuk mempercepat proses vaksinasi?," jelas Hotman Paris.

"Sehingga masyarakat dapat memilih, mau yang gratis atau mau yang bayar kepada perusahaan yang mengimpor vaksin tersebut diawasi oleh BPOM," tambahnya.

Keputusan Jokowi tersebut katanya sangat penting.

Mengingat tenggang waktu pembukaan keran bagi pihak swasta untuk mengimpor vaksin covid-19 sangat lama.

"3,5 tahun kelamaan! 3,5 tahun kelamaan!," tegas Hotman Paris.

"Jadi tolong Bapak Presiden agar vaksin gratis dan vaksin mandiri segera diterapkan segera!," ungkapnya menegaskan.

(Tribunnews.com/Kompas TV)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Ini Kandungan Vaksin Sinovac yang Akan Digunakan untuk Vaksinasi" dan di kompas TV dengan judul Netizen Heboh NIK Jokowi Tak Masuk Penerima Vaksin Tahap Pertama, Ini Penjelasan Jubir

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved