Aksi 1812
Update, Diplomat Jerman yang Menyambangi Markas FPI Dipulangkan dan Dilarang Kembali ke Indonesia
Kedubes Jerman menyampaikan staf yang mendatangi markas FPI sudah diminta kembali ke Jerman, dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memaparkan hasil pertemuan dengan Kepala perwakilan Kedubes Jerman.
Pertemuan itu membahas tentang staf Kedubes Jerman yang mampir ke markas FPI Petamburan.
Pihak Kedubes Jerman sebelumnya membantah memerintahkan stafnya ke markas FPI tersebut.
Mereka klaim itu inisiatif pribadi.

Belakangan terungkap warga negara Jerman yang menyembangi Markas Front Pembela Islam ( FPI) di Petamburan, Jakarta Pusat, bukanlah diplomat, melainkan seorang pegawai Badan Intilejen Jeman.
Baca juga: Pernyataan Kedubes Jerman di Jakarta: Si Diplomat Datangi Markas FPI Murni Inisiatif Sendiri
Baca juga: Ternyata yang Datang ke Markas FPI Anggota Badan Intelijen Jerman, Anggota DPR Mnta Polisi Mengusut
Hal itu disampaikan Anggota Komisi I DPR RI M Farhan.
Ia mengatakan, hasil penyelidikan Komisi I DPR menunjukan bahwa orang asing menyambangi FPI yakni bernama Suzanne Hall dari BND atau 'Bundesnachrichtendienst' atau badan intelijen Jerman.
“Ternyata ketika dilakukan penyelidikan ke beberapa sumber kita di Berlin langsung, si Suzanne Hall ini bukan pula pegawai pemerintah yang tercatat di Kementerian Luar Negeri Jerman, dia tercatat sebagai pegawai di B.N.D atau Badan Intelijen Jerman,” kata Farhan dalam diskusi Teka-teki Telik Sandi di Markas FPI, Minggu (27/12/2020).
Baca juga: Menang 1-0 di Menit-Menit Terakhir Lawan Wolves, Solskjaer Anggap Drama Seperti itu Sudah Sering
Baca juga: Gisel Masih Trending, Simak Dialog Menyentuh Gading Marten dan Iwa K tentang Arti Keikhlasan
Seperti diketahui, Kedutaan Besar (Kedubes) Jerman untuk Indonesia mengakui diplomatnya telah mendatangi markas FPI di Petamburan untuk mencari informasi terkait demo 1812.
Terdapat 5 poin dari hasil pertemuan antara pihak Menlu dengan Kedubes Jerman di antaranya:
1. Keberadaan staf di tempat tersebut, pertemuan itu atas inisiatif pribadi.
2. Atas kejadian tersebut kepala perwakilan Jerman, mengajukan permintaan maaf kepada pemerintah Indonesia.
3. Pihak Kedubes Jerman menyangkal isi berbagai pernyataan yang disampaikan ormas yang dimaksud.
“Memastikan insiden tersebut tidak mencerminkan kebijakan pemerintah Jerman. Serta menolak tegas, kesan kedatangan staf tersebut sebagai dukungan Jerman pada organisasi tersebut,”ungkap Retno pada wartawan, Selasa (29/12/2020).
4. Jerman berkomitmen dan mendukung pemerintah Indonesia dalam melawan radikalisme, ujaran kebencian.
5. Kedubes Jerman menyampaikan staf tersebut diminta kembali ke Jerman, dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Retno Menyampaikan menindaklanjuti pertemuan dengan kedubes Jerman, staf tersebut telah meniggalkan indonesia pada 21 Desember 2020.
“Pemerintah Indonesia tidak menghendaki yang bersangkutan kembali ke Indonesia.”tegas Menlu Retno.
Cari Info Terkait Aksi 1812?
Seperti diketahui, Kedutaan Besar (Kedubes) Jerman untuk Indonesia mengakui diplomatnya telah mendatangi markas FPI di Petamburan untuk mencari informasi terkait demo 1812.

Ilustrasi: Polisi tampak menggiring masa pengunjuk rasa 1812 agar menjauhi istana dan membubarkan diri. Rencana aksi unjuk rasa selain tak dapat izin juga berbahaya bagi penyebaran covid-19 (Live Streaming Kompas TV)
Atas tindakan itu, Farhan menilai, apa yang dilakukan Kedutaan Jerman adalah sebuah pelanggaran pelanggaran berat.
Oleh sebab itu, kata dia, Duta besar Jerman kemudian dipanggil oleh Menteri Luar Legeri dan diberi teguran khusus.
“Bahkan dipaksa ‘untuk memberikan pernyataan bahwa kedutaan besar Jerman tidak ada hubungannya dengan FPI tidak akan ikut campur pada masalah menyangkut masalah hukum FPI dan orang Jerman tersebut sudah dikembalikan’,” ucap Farhan.
Baca juga: Pihak Pelapor Minta Gisel Berikan Hak Asuh Anak Pada Gading Marten
Kemudian, Fathan mengatakan Komisi I DPR juga mendesak agar agar orang yang bersangkutan tersebut dipersona non grata kan.
Ia menilai, kunjungan ke FPI untuk mencari tahu terkait aksi demo 1812 adalah sebuah alasan tak mendasar.
“Itu namanya alasan kaleng-kaleng, itu sama aja dengan begini saya masuk ke rumah seorang gadis ketika digerebek saya cuman bilang enggak saya cuma mau pinaem garam begitu,” ucap Farhan.
“Karena sebetulnya mereka bisa mencari tahu hal itu kepada kepolisian karena kan kepolisian punya cabang khusus untuk ngurusin kedubes-kedubes ini,” kata dia.
Lebih jauh, menurut Farhan, yang menarik untuk ditelusuri yakni mengapa warga negara Jerman yang bukan seorang diplomat bisa menggunakan mobil corps diplomatik yang berarti official government atau difasilitasi pemerintahan Jerman.
“Orang ini tidak bisa di persona non gratakan karena bukan diplomat tapi, harusnya masuk cekal,” kata Farhan.
“Kita lagi tunggu kenapa tidak ada pengumuman cekal dari orang ini atau sudah masuk blacklist saya enggak tahu,” tutur dia.
Baca juga: DKI Musnahkan 1,3 Ton Daging Babi di RPH Kapuk yang Didistribusikan Secara Ilegal
Kedutaan Jerman Menyesalkan
Sebelumnya diberitakan seorang staf Kedubes Jerman diketahui mendatangi markas FPI di Petamburan, Jakarta Pusat.
Kedubes Jerman kemudian mengklarifikasi tindakan stafnya tersebut.
Dalam keterangan tertulis dari Kedubes Jerman, pihaknya menyatakan penyesalan atas kesan yang ditimbulkan dari kunjungan staf mereka ke markas FPI.
"Kedutaan Besar Jerman menyesali kesan yang telah ditimbulkan peristiwa ini di mata publik serta mitra-mitra Indonesia kami. Kami menegaskan bahwa tidak ada tujuan politis apa pun di balik kunjungan tersebut," demikian keterangan tertulis Kedubes Jerman yang Kompas.com lansir dari situs Deutsche Welle, Senin (212/12/2020).
Baca juga: SARS-Cov Varian B117, LIPI: Belum Terbukti Secara Ilmiah Varian Baru Covid-19 Lebih Mematikan
Klarifikasi FPI
Front Pembela Islam (FPI) merespons klarifikasi pihak Kedutaan Besar Jerman, soal staf mereka yang datang ke Petamburan dan fotonya viral di media sosial.
"Semua dibantah kalau sama mereka, terserah mereka deh."
"Mereka mau putarbalikkan dunia, terserah mereka," kata Sekretaris Umum FPI Munarman kepada wartawan, di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (21/12/2020).
Munarman sudah tak lagi peduli Kedubes maupun pemerintah membantah soal kunjungan staf tersebut
"Yang penting kita menyampaikan fakta yang ada pada kita."
"Mereka memberi simpati, menyampaikan belasungkawa," tambahnya.
Munarman juga tak peduli staf tersebut dipulangkan.
"Itu kan urusan diplomatik, urusan lain itu, bukan urusan saya," ujarnya.
Sebelumnya, Kedutaan Besar (Kedubes) Jerman mengklarifikasi kedatangan salah seorang stafnya ke markas FPI di Petamburan, Jakarta Pusat.
Dalam keterangan tertulis dari Kedubes Jerman, pihaknya menyatakan penyesalan atas kesan yang ditimbulkan dari kunjungan staf mereka ke markas FPI.
"Kedutaan Besar Jerman menyesali kesan yang telah ditimbulkan peristiwa ini di mata publik serta mitra-mitra Indonesia kami."
"Kami menegaskan tidak ada tujuan politis apa pun di balik kunjungan tersebut," demikian keterangan tertulis Kedubes Jerman, dikutip dari situs Deutsche Welle, Senin (21/12/2020).
Kedubes Jerman melanjutkan, mereka senantiasa menjalin komunikasi dengan otoritas Indonesia.
Mereka juga akan memberikan klarifikasi yang dapat dipahami pihak Indonesia.
"Kami tetap teguh berada di sisi mitra-mitra Indonesia kami," lanjut keterangan tertulis tersebut.
Pada Minggu (20/12/2020) lalu, Kementerian Luar negeri (Kemenlu) memanggil Kepala Perwakilan Kedutaan Jerman di Jakarta.
Pemanggilan untuk meminta klarifikasi dan menyampaikan protes atas kegiatan Staf Kedutaan Jerman di Jakarta yang mendatangi markas FPI.
Dalam pertemuan tersebut, Kepala Perwakilan Kedutaan Besar Jerman membenarkan keberadaan staf mereka di sekretariat FPI.
Menurut rilis Kemenlu, Kepala Perwakilan Kedubes Jerman menyampaikan keberadaan staf Kedubes Jerman di tempat tersebut adalah atas inisiatif pribadi.
Artinya, tanpa mendapatkan perintah atau sepengetahuan pimpinan Kedutaan Besar Jerman.
Atas kejadian itu, Kepala Perwakilan Kedubes Jerman menyampaikan permintaan maaf dan penyesalannya atas kejadian tersebut.
Kepala Perwakilan Kedubes Jerman juga menyangkal isi berbagai pernyataan yang disampaikan salah satu pimpinan FPI.
"Kepala Perwakilan Kedubes Jerman memastikan insiden tersebut tidak mencerminkan kebijakan pemerintah dan Kedutaan Besar Jerman."
"Serta menolak tegas kesan kedatangan staf Kedutaan tersebut sebagai bentuk dukungan Jerman kepada organisasi tersebut (FPI)," demikian siaran pers Kemenlu, Senin (21/12/2020).
Kedutaan Jerman juga secara tegas menyampaikan dukungan dan komitmen Pemerintah Jerman melanjutkan kerja sama bilateral dengan Indonesia untuk melawan intoleransi, radikalisme, dan ujaran kebencian.
Kemenlu juga menuntut Kedubes Jerman memberikan pernyataan resmi kepada publik sebagaimana yang dijelaskan kepada Kementerian Luar Negeri.
“Kedubes Jerman menyampaikan bahwa staf diplomatik tersebut telah diminta kembali segera untuk mempertanggungjawabkan tindakannya."
"Dan memberikan klarifikasi kepada pemerintahnya," lanjut siaran pers Kemenlu.
Sebelumnya diberitakan, FPI mengaku didatangi pihak Kedutaan Besar Jerman untuk Indonesia.
Sekretaris Umum FPI Munarman menjelaskan, ada dua orang perwakilan Kedubes Jerman berkunjung ke Sekretariat DPP FPI, Petamburan, Jakarta Pusat, Kamis (17/12) siang.
"Dari pihak Kedubes Jerman menyampaikan turut berdukacita dan belasungkawa atas kejadian dibunuhnya enam syuhada," aku Munarman.
Pihak Kedubes Jerman pun mengklarifikasi kedatangannya ke markas FPI.
Mereka mengaku tidak ada niatan politik, tetapi hanya untuk memastikan keamanan, karena demontrasi 1812 berada di sekitaran Gedung Kedubes Jerman.
Artikel ini telah tayang di Kompas TV dengan judul Menlu: Staf Kedubes Jerman yang ke FPI Tidak Boleh Masuk Indonesia Lagi