Viral Medsos

Lampu Motor Honda C70 Pakai Masker Jadi Viral, Pemuda Asal Medan Ini Diganjar Sanksi Petugas di Solo

Heboh, lampu motor Honda C70 pakai masker jadi sorotan warganet dan viral di media sosial (medsos).

Editor: PanjiBaskhara
Kolase Wartakotalive.com/Istimewa/Tangkap Layar Akun Instagram @Polrestasurakarta
Penampakan lampu motor Honda C70 bermasker ini diunggah oleh akun Instagram @Polrestasurakarta, Sabtu (20/11/2020). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Heboh, lampu motor Honda C70 pakai masker jadi sorotan warganet dan viral di media sosial (medsos).

Penampakan lampu motor Honda C70 bermasker ini diunggah oleh akun Instagram @Polrestasurakarta, Sabtu (20/11/2020).

Alhasil, seorang pemuda asal Medan pengendara Honda C70 tersebut langsung terjaring operasi yustisi masker, dan diberikan sanksi oleh petugas.

Dalam unggahan tersebut nampak seorang ABG terjaring operasi yustisi Masker yang dilakukan Pemerintah Kota Solo.

Baca juga: VIDEO Seorang Pria Ludahi Petugas SPBU, Marah Ditegur Tak Pakai Masker

Baca juga: Tak Pakai Masker, Bang Jago di Semarang Naik Pitam saat Ditegur, Ludahi Petugas SPBU

Baca juga: Keluar Rumah Tak Pakai Masker Bakal Kena Sanksi Sapu Jalan Atau Denda Rp100.000 di Kota Bekasi

Tampak ABG tersebut kebingungan kala diberhentikan oleh seorang petugas Satpol PP dan Polisi.

Ia sendiri tak patuh protokol kesehatan dan kedapatan tak mengenakan masker saat mengendari motor tua Honda C-70.

Yang membuat tergelitik, ABG tersebut malah menggunakan maskernya di lampu motor.

Tampak sebuah masker medis menutupi lampu motor ABG yang mengenakan jaket Persis Solo itu.

Hal tersebut membaut petugas yang melaksanakan operasi Yustisi menjadi geleng-geleng kepala.

Humas Polresta Solo Aiptu Iswan Tri Wahudiono mewakili Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak menyebut kejadian tersebut berlangsung pada Sabtu 26 Desember 2020.

"Kejadiannya kemarin jam 9.20-10.20 WIB saat Operasi Yustisi masker di batas kota Banyuanyar," katanya pada Minggu (27/12/2020).

Menurut Iswan, ABG tersebut tak membawa identitas lengkap saat terjaring razia.

ABG yang terjaring razia yustisi Masker di Banyuanyar Solo Sabtu (26/12/2020). (ISTIMEWA/POLRESTA SOLO)

Dari keterangannya, ABG tersebut mengaku warga luar kota Solo.

"Orang Medan tinggal di Solo," ujarnya.

Lantaran perbuatannya tak patuh protokol kesehatan, ABG itu harus menerima sanksi.

Sanksi tersebut diketahui yang telah ditetapkan dalam Surat Edaran Walikota Solo.

ABG yang terjaring razia yustisi Masker di Banyuanyar Solo Sabtu (26/12/2020). (ISTIMEWA/POLRESTA SOLO)

"Sanksinya membersihkan sungai atau selokan," tandasnya.

Tak Pakai Masker, 'Bang Jago' Ludahi Petugas SPBU

Seorang pria di Semarang naik pitam lantaran ditegur oleh petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU).

Petugas SPBU mengingatkan pria itu untuk mengenakan masker saat mengisi bahan bakar.

SPBU Unika Semarang menerapkan protokol kesehatan secara ketat selama masa Pandemi Covid-19. (IST)

Tersinggung, pria itu naik pitam hingga melakukan perbuatan kurang menyenangkan kepada petugas yang mengingatkannya.

Seperti diketahui, SPBU Unika Semarang menerapkan protokol kesehatan secara ketat selama masa Pandemi Covid-19.

SPBU itu berada di Jalan Pawiyatan Luhur, Bendan Duwur, Gajahmungkur, Kota Semarang.

Di antaranya dengan mewajibkan setiap pembeli harus memakai masker.

Hal itu juga sudah terpampang di papan pengumuman yang di pasang di area SPBU.

Aturan itu diterapkan oleh para petugas SPBU.

Mereka tak melayani pembeli jika tak memakai masker.

Seperti halnya yang menimpa pembeli bensin di SPBU tersebut pada Jumat (25/12/2020) pukul 08.50 WIB.

Dia datang dengan mengendarai motor matik tanpa mengenakan masker dan helm.

Pembeli itu sempat antre menunggu satu kendaraan.

Tiba gilirannya, petugas dengan ramah menegur pria tersebut agar mengenakan masker.

Tak terima teguran petugas, sontak pria itu naik pitam.

Lantas meludahi petugas tersebut.

"Pria itu marah lalu meludahi saya sebanyak satu kali tepat di bagian wajah," kata petugas SPBU Unika, Romadhon Alvin (23) kepada Tribunjateng.com (Jaringan Warta Kota).

Setelah itu, kata Alvin, pria tersebut mengancamnya dengan menggertak akan menghandangnya ketika pulang kerja sembari menghardik.

Entah apa yang akan dilakukan oleh pria tersebut, dia mengaku, tetap akan menghadapinya karena merasa tak bersalah.

Pria itu mengaku sebagai warga sekitar yang bertempat tinggal tak jauh dari SPBU.

Ciri-ciri usia di atas 40 tahun, potongan rambut cepak, badan tinggi besar dan memiliki tato di kaki.

"Saya tidak takut diancam karena benar.

Saya bekerja sesuai SOP dengan menegakan aturan dari manajemen SPBU.

Andai saya tak menegakan peraturan bisa kena sanski berupa menghadap manajemen hingga surat peringatan (SP)," jelasnya.

Dia menuturkan, sempat emosi juga ketika diludahi oleh Bapak tersebut lantaran merasa dihina. 

Akan tetapi dia berusaha bersabar.

"Saya sabar masih ingat anak istri, saya anggap ini sebagai risiko dari pekerjaan," bebernya.

Selepas kejadian itu, petugas SPBU segera berkoordinasi dengan pihak manajemen yang kemudian dilaporkan ke Bhabin dan Babinsa wilayah setempat. 

Menurut Alvin, tak hanya pria itu namun banyak pembeli yang tak memakai masker ketika membeli bensin.

Otomatis petugas menolak melayaninya dengan sopan.

Ada pembeli yang menerima ditegur adapula beberapa pembeli marah kemudian berusaha memukul.

"Ada puluhan pembeli yang seperti itu, marah tak dilayani karena tak pakai masker. Tetapi baru kali ini ada yang berani meludahi," jelasnya.

Dikatakannya, sebenarnya petugas SPBU ada toleransi jika ada pembeli yang tak pakai masker

Misalnya ketika hujan deras turun sehingga pembeli tak memakainya karena basah.

"Tentu saat kondisi seperti itu kami toleransi. Kami berusaha menegakan aturan dengan ramah," tandasnya.

(TribunSolo.com/TribunJateng.com)

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved