Virus Corona Bekasi

KISAH Perawat Covid-19 Dadakan (4-habis): Yang Negatif Beradu Imunitas dengan yang Positif

Kisah perawat Covid-19 dadakan (4-habis): Yang negatif beradu imunitas dengan yang positif Covid-9.

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Hertanto Soebijoto
Wartakotalive.com/Rangga Baskoro
Kisah perawat Covid-19 dadakan (4-habis): Yang negatif beradu imunitas dengan yang positif Covid-9. Foto kiri ke kanan: Kakak (7), Putri (3) dan Abang (2) saat di ruang isolasi. 

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI SELATAN - Ruang isolasi tempat saya merawat Kakak (7), Putri (3), dan Abang (2) berukuran 15 x 8 meter.

Tergolong luas sekali untuk kami berempat. Dalam kondisi normal, ruangan IGD berbentuk leter "L" itu sanggup menampung delapan pasien sekaligus.

Ruangan dilengkapi pendingin udara, penghisap udara yang ditanam di plafon, kamar mandi, wastafel, dan televisi.

Video: Apartemen Bassura City Akan Dijadikan Apartemen Tangguh

Pengelola memberikan dua tempat tidur untuk anak-anak dan sebuah kasur untuk saya.

Saya mendengarkan setiap arahan yang disampaikan Bidan AN ketika nantinya berada di dalam ruang isolasi untuk merawat para keponakan.

Baca juga: Tidak Ada Kuota, Rapid Test Antigen Gratis di Terminal Pulogebang Hanya Digelar hingga Pukul 14.00

Baca juga: TELUR Ayam Harganya Meroket Rp 30.000 Per Kg, Ini Daftar 15 Pasar di DKI yang Jual Rp 24.000 per Kg

Arahan beliau wajib dipatuhi agar menghindari risiko terpapar.

Hal utama yang harus diperhatikan adalah saya diharuskan sesering mungkin menyuci tangan dan mengganti sarung tangan manakala terpaksa kontak fisik dengan anak-anak.

Namun, menghindari kontak fisik tak mungkin dilakukan mengingat saya harus mengganti pampers, menyuapi makanan, plus "mengawal" mereka bermain.

Dan hal pertama yang saya lakukan ketika tim medis meninggalkan ruangan adalah menyantap makan malam.

Menjaga imunitas diri sendiri jauh lebih penting daripada penggunaan APD.

Baca juga: Operasi Lilin Jaya 2020: Polda Metro Jaya Bersama Kodam Jaya Selenggarakan Swab Test Antigen Gratis

Setidaknya itulah bekal yang saya dapat hasil mewawancarai narasumber.

Setelah perut terisi, saya mengajak mereka makan. Tapi cuma Putri yang merasa lapar sedangkan Kakak dan Abang mengaku masih kenyang.

Saya merasa bahwa membujuk anak-anak bukanlah keahlian utama seorang pria.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved