Virus Corona
WHO Ungkap Fakta Pengaruh Vaksin Sinovac Terhadap Imun Tubuh Rendah, Bandingkan 9 Vaksin Corona Lain
Riset WHO dan Reuter menemukan fakta pengaruh Vaksin Sinovac terhadap imunitas tubuh masuk kategori low (rendah). Bandingkan 9 jenis vaksin lain.
Indonesia memesan 40 juta Vaksin Sinovac.
China sendiri justru memesan vaksin AstraZeneca buatan Inggris sebanyak 200 juta.
Lebih lengkap bisa dilihat dalam tabel di bawah ini.

Apa saja jenis vaksin COVID-19?
Saat dunia bersiap untuk vaksin tercepat yang pernah dikembangkan, beberapa perusahaan obat telah mengambil rute berbeda untuk memproduksi penangkal pandemi yang telah menyandera dunia sejak Maret tahun ini.
Menurut Johns Hopkins Coronavirus Resource Center, setidaknya 1,3 juta orang telah meninggal akibat dan setidaknya 59 juta orang telah terinfeksi COVID-19 di seluruh dunia.
Dengan ekonomi global yang dipertaruhkan, jutaan orang bekerja dari rumah dan, menurut UNICEF, 463 juta anak di seluruh dunia tidak dapat mengakses pembelajaran jarak jauh, kebutuhan akan vaksin menjadi mendesak.
RNA: Kependekan dari ribonucleic acid, RNA adalah salah satu makromolekul penting - molekul yang lebih besar yang terdiri dari protein, lipid dan karbohidrat - untuk kehidupan. Vaksin RNA bekerja dengan memasukkan sekuens mRNA (molekul yang memberi tahu sel apa yang harus dibangun) ke dalam sistem yang diberi kode untuk antigen khusus penyakit.
DNA: Singkatan dari asam deoksiribonukleat, DNA adalah salah satu makromolekul penting bagi kehidupan. Vaksin DNA melibatkan pengenalan langsung ke jaringan yang sesuai dari plasmid - molekul beruntai ganda yang ada di sel bakteri.
Vektor virus: Vaksin ini menggunakan virus hidup untuk membawa DNA ke dalam sel manusia. Ini adalah salah satu cara transfer gen yang lebih efektif untuk memodifikasi jenis sel atau jaringan tertentu untuk tujuan terapeutik.
Sub-unit protein: Ini menggunakan bagian dari virus, dalam hal ini, komponen protein, untuk membuat vaksin. Vaksin ini dapat diberikan kepada hampir semua orang yang membutuhkannya, termasuk orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah dan masalah kesehatan jangka panjang karena tidak membahayakan sistem kekebalan.
Virus yang dilemahkan: Vaksin jenis ini menggunakan bagian virus yang sudah tidak aktif, tetapi menyebabkan penyakit. Vaksin ini biasanya tidak memberikan tingkat kekebalan yang sama dengan vaksin hidup. Suntikan booster di kemudian hari mungkin diperlukan untuk menjaga kekebalan.
Partikel mirip virus: Vaksin jenis ini mengandung molekul yang menyerupai virus tetapi tidak menular dan, oleh karena itu, tidak berbahaya. VLP telah menjadi cara yang efektif untuk membuat vaksin melawan penyakit seperti human papillomavirus (HPV), hepatitis dan malaria.
Uji Coba di Seluruh Dunia
Menurut London School of Hygiene and Tropical Medicine, ada 11 jenis vaksin berbeda untuk COVID-19 di seluruh dunia yang diuji pada manusia.