MENGEJUTKAN, Djarum Tarik Dukungan Sponsor ke PBSI, Gideon Kurniahu Sebut Itu Kerugian Besar
Secara mengejutkan Djarum menarik dukungan sponsor ke PBSI. Mantan pebulutangkis nasional Kurniahu Gideon menyatakan itu kerugian besar bagi PBSI.
Penulis: RafzanjaniSimanjorang |
WARTAKOTALIVE.COM.,JAKARTA - Secara mengejutkan Djarum menarik dukungan sponsor ke PBSI. Mantan pebulutangkis nasional Kurniahu Gideon menyatakan itu kerugian besar bagi PBSI.
Keputusan Djarum yang tidak melanjutkan kerja sama untuk mensponsori PB PBSI memang mengejutkan seluruh pihak.
Pasalnya, selama ini Djarum dikenal sebagai sponsor utama dan rutin menggelar kejuaraan bertajuk sirkuit nasional.
Baca juga: Turnamen Bulu Tangkis Mandek, PB Djarum Gelar Liga PB Djarum 2020
Meski keputusan tersebut adalah hak dari Djarum sendiri, namun PBSI diyakini sulit mencari pengganti dalam waktu dekat seperti Djarum.
Legenda bulu tangkis Indonesia, Kurniahu Gideon pun menanggapi peristiwa mundurnya Djarum sebagai sponsor PBSI.
"Memang itu hak dan keputusan Djarum ya, bagaimana pun, Djarum yang punya uang dan kebijakannya," bukanya kepada Warta Kota, Kamis (17/12/2020).
Baca juga: Jaga dan Tingkatkan Kualitas Atlet, PB Djarum Adakan Liga PB Djarum 2020
Lanjutnya, mundurnya Djarum membuat PBSI akan rugi.
Tak hanya itu, dalam mencari sponsor baru yang seimbang dengan Djarum bukanlah hal mudah, mengingat saat ini pun sedang terjadi pandemi Covid-19.
Dampak lainnya yang mungkin dapat ditimbulkan oleh situasi ini adalah kekhawatiran pemain soal persiapan turnamen bulu tangkis yang padat di tahun 2021.
Baca juga: Tanggapan Kurniahu Gideon Soal Agung Firman Sampurna Jadi Ketua Umum PBSI
"Dari pengalaman saat jadi pemain mungkin bisa memunculkan kekhawatiran. Tapi yang paling dikhawatirkan itu adalah bagaimana sirkuit nasional tahun depan, apakah berkurang atau bisa ditambah," tuturnya.
Acuan pembinaan
Dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) di DPR beberapa waktu lalu, anggota Komisi X DPR RI menilai apa yang dilakukan PB Djarum dalam pembinaan bulu tangkis dapat menjadi acuan pembinaan olah raga nasional.
Pada RDPU yang berlangsung, Senin (31/8/2020) lalu tersebut, anggota dewan mengundang pelaku olahraga di Tanah Air untuk meminta aspirasi masyarakat demi kemajuan olahraga di Indonesia.
Turut hadir dalam RDPU ini adalah perwakilan PB Djarum, Liga Kompas Gramedia U-14, Pakar Kepelatihan Olahraga Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Asosiasi Guru Pendidikan Jasmani, Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar/Mahasiswa (PPLM) Provinsi Riau, dan Pakar Sport Science Universitas Negeri Semarang (UNESA).
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf berharap melalui pembinaan yang tepat, akan lahir atlet-atlet berprestasi yang kelak mengharumkan nama bangsa di kancah dunia.
Ia menyebut salah satu fondasi penting dalam mencetak atlet-atlet bulu tangkis level dunia yang dilakukan PB Djarum yakni dengan menyelenggarakan Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis.
"Audisi Umum merupakan formula untuk mencari atlet berbakat di seluruh penjuru Indonesia. Dari data yang kami miliki, bisa dilihat pesertanya berasal dari berbagai kota, bahkan kota-kota terpencil," kata Yoppy melalui keterangan pers yang diterima, Selasa (1/9/2020).
"Proses seleksi ini juga membantu orangtua yang memiliki kesulitan finansial untuk mewujudkan mimpi anaknya sebagai atlet bulu tangkis," sambungnya.
Melalui proses seleksi yang dijalankan, klub bulu tangkis yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah ini telah melahirkan atlet-atlet berprestasi di tingkat dunia.
Saat ini, lanjut Yoppy, terdapat 216 atlet dan 39 atlet di antaranya sudah bergabung di Pelatnas PBSI.
Anggota DPR Komisi X dari Fraksi PDIP, Andreas Hugo Pareira, menyatakan pola pembibitan dan pembinaan yang dilakukan PB Djarum bisa menjadi acuan bagi cabang olahraga lainnya.
"Kita sama-sama menyadari bahwa meraih prestasi di dunia olahraga itu tidak bisa instan. Apa yang dilakukan PB Djarum dalam melahirkan atlet bulu tangkis kelas dunia merupakan langkah konkret yang perlu dijadikan role model. Artinya bagaimana kita membuat sebuah pembinaan yang bersifat terstruktur dan sistematis ini perlu dijaga," katanya.
Sementara Anggota DPR Komisi X dari Fraksi Golongan Karya, Ferdiansyah, menyampaikan, ekosistem bulu tangkis yang telah dibangun harus didukung oleh pemerintah dengan cara memberikan deduksi pajak.
"Melihat ekosistem olahraga harus komprehensif, sudut pandangnya harus secara luas, jangan sepotong-sepotong. Yang seharusnya dilakukan adalah memberikan deduksi (pengurangan) pajak bagi lembaga yang memberikan kontribusi di dunia olahraga, sehingga bisa mendorong lembaga lain untuk memberikan kontribusinya juga," tutur Ferdiansyah.

Terkait apresiasi tersebut, Yoppy menyampaikan rasa terima kasih. Ia pun berharap UU SKN yang baru dapat mengakomodir kepentingan para pelaku olahraga sehingga terus menelurkan prestasi untuk Indonesia.
"Karena saya percaya bahwa Indonesia sangat kaya dengan atlet-atlet berbakat. Yang diperlukan adalah konsistensi dan komitmen dari berbagai pihak, karena mencetak atlet itu tidak seperti pabrik yang mencetak produk, jadi perlu proses Panjang dan berliku," ucap Yoppy.