Dikira Musuhnya Geng Motor Gerombolan Remaja Bercelurit Serang Dua Pemuda di Kawasan Pondok Gede
Dalam tayangan berdurasi 59 detik itu, terlihat dua orang pemuda yang mengendarai sepeda motor tiba-tiba didekati oleh gerombolan remaja.
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Dedy
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI --- Segerombolan remaja geng motor bertindak brutal.
Mereka mengancam dua orang pemuda di depan Komplek Bukit Kencana, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Aksi mereka terekam CCTV dan viral di akun instagram @bekasi.terkini.
Dalam tayangan berdurasi 59 detik itu, terlihat dua orang pemuda yang mengendarai sepeda motor tiba-tiba didekati oleh gerombolan remaja.
Merasa terancam, dua pemuda itu langsung berlari ke arah belakang meninggalkan motornya dan menjauhi kerumunan.
Para remaja yang membawa senjata tajam (sajam) berupa celurit, lantas mengejar dua pemuda tersebut yang berlari ke dalam warung.
Ia sempat dipukul beberapa kali dan ditabrak oleh seorang remaja lain yang mengendarai sepeda motor.
Sejumlah remaja juga mengacungkan celurit ke arah pemuda yang dijadikan sasaran. Setelah itu, mereka langsung pergi meninggalkan lokasi.
Kanit Reskrim Polsek Pondok Gede, Iptu Santri Dirga membenarkan peristiwa itu. Pihaknya kini telah menangkap lima orang remaja yang tertangkap layar CCTV.
Lima bocah yang merupakan anggota geng motor asal Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi, ini terlibat sebagai pelaku pengancaman terhadap dua pemuda menggunakan senjata tajam.
“Anak anak ini motivasinya memang untuk tawuran. Dari mereka dari geng yang berasal dari Jatiwaringin sudah janjian dari geng daerah Jatimakmur, tapi memang dari geng Jatiwaringin ini jemput bola, daripada mereka diserang duluan akhirnya mereka menyusuri daerah Jatimakmur,” kata Dirga saat ditemui di Mapolsek Pondok Gede, Kamis (17/12/2020).
Hingga kemudian mereka bertemu dua pemuda yang mengendarai satu sepeda motor di tengah perjalanannya.
Sebanyak 20 motor yang dikendarai 30 bocah tersebut kemudian mendekati korban.
“Kalau 20 motor saja berarti dia anggotanya 30 orang lebih,” tutur Dirga.
Dikira kelompok geng lain
Polisi awalnya menduga bahwa korban yang hingga kini belum melaporkan kejadian tersebut, merupakan bagian dari kelompok geng motor lain, yakni dari daerah Jatimakmur.
“Mereka kira itu lawan karena korban sendiri kita konfirmasi dan selidiki belum ketemu orangnya sekarang. Saya tanya pun terhadap lima orang yang sudah kita amankan, lima orang ini tidak kenal sebenarnya dengan korban,” ucapnya.
Berdasarkan hasil pengecekan CCTV, korban terlihat hanya mengalami tindak kekerasan fisik berupa tamparan. Polisi menengarai terdapat 5 dari 30 ABG yang kedapatan menenteng senjata tajam berupa celurit.
“Ada lima celurit dari hasil pemantauan di CCTV, tapi dari lima orang ini, ada satu orang yang megang sajam,” katanya.
Kemudian, 3 dari 5 bocah yang diamankan masih berstatus sebagai pelajar SMP, sedangkan 2 orang lainnya telah putus sekolah.
Dirga mengharapkan agar korban yang terekam CCTV saat kejadian, melaporkan diri ke kepolisian agar kasusnya bisa segera ditindaklanjuti.