Berita Bekasi

Anggaran Pembangunan WC Dinilai Kemahalan, Ini Tanggapan DPRD Kabupaten Bekasi

Tanggapan DPRD Kabupaten Bekasi Soal Anggaran Pembangunan 488 WC Capai Rp 98 Miliar

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dwi Rizki
Istimewa
Penampakan proses pembangunan WC atau toilet di salah sekolah di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat 

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Pemerintah Kabupaten (Pemkan) Bekasi, mengalokasikan anggaran sebesar Rp98 miliar untuk pembangunan 488 WC atau toilet di sejumlah sekolah SD Negeri maupun SMP Negeri.

Menanggapi hal itu, Rusdi, Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi menjelaskan meskipun pihaknya membawahi bidang pendidikan, akan tetapi untuk proses pembangunan itu dilakukan dinas teknis yakni Dinas Cipta Kerja dan Tata Ruang Kabupaten Bekasi atau PUPR.

"Kami Komisi IV, satuan pendidikan dalam hal ini Disdik sebagai user menerima saja. Jika dinilai terlalu besar, kita minta komisi terkait supaya melakukan evaluasi karena dinas teknisnya di PUPR, itu artinya domain komisi III," kata Rusdi, belum lama ini.

Baca juga: VIDEO Polres Metro Jakarta Utara Dalami Dugaan Penipuan yang Catut Nama Artis Baim Wong

Di luar terkait besaran anggaran pembangunan, Rusdi menilai pembangunan WC maupun saranan cuci tangan di masa pandemi corona sangat penting.

Pasalnya, pada Januari 2021 direncanakan akan dilakukannya belajar tatap muka di sekolah. Semua fasilitas penunjang protokol kesehatan, seperti tolite maupun tempat cuci tangan sangat diperlukan.

"Jadi begini kalau dari sudut pandang Komisi IV yang memang berurusan dengan pendidikan, satu sisi pengangaran untuk sanitasi atau wc ini kita apresiasi karena kan di masa pandemi ini menjadi penting persoalan infrastruktur kesehatan dan kebersihan untuk kegiatan cuci tangan dan sebagainya untuk menunjang prokes saat KBM tatap muka," ungkapnya.

Namun, terkait anggaran yang dinilai terlalu besar, Rusdi tak bisa mengomentarinya.

"Ya realisasi di lapangan seperti apa cek aspek teknisnya kemudian spesifikasinya gituloh, kalau memang di situ terdapat penyimpangan ya wajib ada apa namanya tindakan gituloh," imbuhnya.

Rusdi menambahkan selain fasilitas toilet serta tempat cuci tangan, dianggarkan juga sebesar Rp 192 miliar untuk pembangunan maupun perbaikan sekolah rusak pada anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) 2021.

Dari anggaran itu akan dilakukan pembangunan empat unit sekolah baru, baik untuk sekolah dasar maupun menengah pertama dengan 12 ruangan maupun sarana lainnya.

Lalu, pembangunan 64 ruang kelas baru yang terdapat di 13 lokasi SD, 12 ruang kelas baru di tiga SMP.

Kemudian, ada total 243 ruang kelas di SD yang bakal direhab dan 61 ruang kelas di SMP yang juga diperbaiki.

Baca juga: Razia Prokes, Pemilik Justru Kurung Kapolsek, Danramil, dan 200 Pengunjung di Kafe-nya, lalu Kabur

"Kami juga selain melakukan perbaikan ke beberapa fasilitas pendidikan dalam rangka persiapan menuju new normal itu, kami juga mempersiapkan infrastruktur pendidikan," paparnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi membangun 488 WC atau toilet pada tahun 2020 ini.

Pembangunan itu dilakukan guna menyiapkan diri menjadi Kabupaten Sehat pada 2021.

Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja mengungkapkan Pemkab Bekasi berkomitmen mewujudkan kabupaten yang bersih, aman, nyaman dan sehat demi menuju Indonesia Sehat.

“Tentu saja ini menjadi komitmen kami bersama untuk mewujudkan kabupaten sehat. Ini penting, apalagi di tengah pandemi seperti sekarang, kesehatan merupakan hal yang utama,” kata Eka, pada Minggu (1/11/2020).

Komitmen Pemkab Bekasi ini selaras dengan program Kabupaten/Kota Sehat yang digalakkan Menteri Kesehatan bersama Menteri Dalam Negeri dalam penghargaan Swasti Saba.

Pada 2019 lalu, Eka menerima penghargaan Swasti Saba Padapa bersama 177 bupati/wali kota dan enam gubernur lain.

Berbekal hal tersebut, Eka menargetkan prestasi serupa pada ajang dua tahunan itu.

"Tidak hanya sekadar penghargaan tapi bagaimana kita benar-benar mengubah pola hidup masyarakat menjadi lebih sehat,” ucapnya.

Sementara Kepala Bidang Bangunan Negara Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bekasi, Benny Sugiarto Prawiro menjelaskan pembangunan 488 toilet itu tersebar di setiap sekolah dasar maupun menengah pertama di 23 kecamatan Kabupaten Bekasi.

Pembangunan juga menggunakan anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan 2020 sebesar Rp 98 miliar.

"Ditargetkan, selesai pada pertengahan Desember tahun ini," kata Benny.

Benny menuturkan pembangunan toilet ini mejadi salah satu upaya untuk mewujudkan komitmen Kabupaten sehat, pasalnya mengubah prilaku sehat tanpa ada fasilitas yang mendukung akan sangat sulit.

Pembangunan toilet ini dilakukan dengan menerapkan konsep adaptasi kebiasaan baru. Di setiap sekolah nantinya akan dibangun dua ruang toilet, dua unit urinoar, tempat wudu dan tujuh wastafel.

“Sebanyak lima wastafel di antaranya mengusung konsep new normal dengan menggunakan mekanisme keran injak. Wastafel ini bukan cuma dipasang di toilet tapi jg di sekitar area sekolah. Jadi sebelum masuk sekolah, para siswa cuci tangan dulu,” ucap dia.

Untuk menjaga ketersediaan air, kata Benny, maka digunakan dua sistem tempat penyimpanan yaitu dengan menggunakan ground water tank atau GWT kapasitas 1.000 liter dan juga water torn kapasitas 1.050 liter.

“Sedangkan untuk kelancaran distribusi air digunakan dua unit pompa air,” ucapnya.

Kepala Seksi Perencanaan Bangunan Negara Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bekasi, Augusta Danny Indrayana menambahkan, setiap toilet menggunakan septic tank biofilter dimana ruang di dalamnya selain untuk menampung kotoran juga berfungsi sebagai media filtrasi dengan menggunakan media cell dan bakteri.

"Jadi itu bersifat mengurai limbah. Sehingga setic tank biofilter ini akan lebih ramah lingkungan jika dibandingkan dengan septic tank konvensional,” kata dia.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved