Kesehatan

Melawan Buta Akibat Diabetes, Jangan Abaikan Perawatan Rutin saat Pandemi Virus Corona

Nita (42) tak pernah membayangkan dirinya kehilangan penglihatannya alias buta pada tujuh tahun silam.

Penulis: LilisSetyaningsih |
Diabetes UK
Ilustrasi mata. Kemampuan melihat seseorang bisa berkurang bahkan buta jika mengabaikan penyakit diabetes melitus yang dideritanya. 

Gangguan penglihatan disebabkan berbagai kelainan seperti katarak, kelainan refraksi, glaukoma, dan retinopati diabetik.

Faktanya, banyak pasien yang tidak memeriksakan matanya karena belum memiliki keluhan atau tidak sempat periksa mata karena harus berobat untuk kompllikasi Diabetes Mellitus lainnya. 

"Pemeriksaan/skrining mata pada pasien Diabetes Mellitus sangat penting untuk mencegah kebutaan dan harus menjadi bagian dari layanan rutin yang disediakan oleh fasilitas kesehatan terutama di fasilitas kesehatan primer,” tutur Yeni saat acara Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami), Jumat (11/12/2020).

Tanpa gejala

Diabetes Mellitus merupakan penyakit gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi efektif.

Insulin adalah hormon yang mengatur keseimbangan kadar gula darah.

Retinopati diabetik terjadi saat kadar darah tinggi merusak pembuluh darah di retina mata.

Pembuluh darah akan bocor sehingga muncul bintik-bintik perdarahan di retina. Hal ini menyebabkan penglihatan kabur hingga buta.

"Kerusakan pada retina ini sering tidak dirasakan oleh pasien terutama pada fase-fase awal penyakit," kata Prof dr Arief S Kartasasmita SpM(K) PhD.

Baca juga: Daun Insulin Ternyata Tak Hanya untuk Penderita Diabetes

Menurut Arief, banyak pasien yang datang berobat dalam keadaan yang sudah lanjut.

"Dan perlu diingat Kondisi ini akan bersifat permanen apabila tidak segera ditangani dengan tepat,"  katanya lagi.

Sebelum mengalami kebutaan,  bisa dilakukan skrining dengan kamera fundus, foto retina. Bisa dilakukan perawatan laser dan pembedahan.

Dia menjelaskan, pemeriksaan mata teratur untuk mendiagnosa retinopati diabetik pada tahap awal, sehingga dapat diberikan terapi mencegah kebutaan. 

Program skrining di populasi akan efektif menurunkan angka kebutaan jika diatas 70 persen pasien DM mengikuti program.

Pemeriksaan mata pada pasien diabetes adalah intervensi paling hemat biaya untuk komplikasi diabetes.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved