KPU Kota Depok: Warga Depok Berkerumun di TPS Depok Akan Ditegur, Tak Mempan Dibubarkan Polisi

WARTAKOTALIVE.COM, DEPOK - Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Depok, Nana Shobarna, menyatakan bahwa warga Depok yang berkerumun di TPS Depok akan ditegur.

Tindakan tegas itu dilakukan untuk menghindari terjadinya penularan Covid-19.

"Warga Depok yang berkerumun akan langsung ditegur oleh petugas. Tapi, saya yakin tindakan itu tidak perlu dilakukan, karena warga Depok taat protokol kesehatan," kata Nana Shobarna, Selasa (8/12/2020).

Menurut Nana, bila masyarakat Depok yang berada di TPS tak mengindahkan teguran, maka petugas KPPS akan meminta petugas kepolisian untuk membubarkan kerumunan.

"Protokol kesehatan ketat diberlakukan di TPS, makanya tidak boleh ada kerumunan. Polisi akan dikerahkan untuk membubarkan kerumuman," tandas Nana.

Baca juga: Pradi Supriatna Nyoblos di TPS 15 Kukusan Depok, Minta Warga Depok ke TPS dengan Protokol Kesehatan

Nana menyatakan bahwa petugas KPPS akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD).

Makanya dari itu sebanyak 36.135 petugas KPPS menerima kelengkapan logistik dan APD

Jumlah itu terbagi dalam 4.015 TPS, dengan masing-masing TPS akan dijaga oleh sembilan petugas KPPS.

Sementara itu, Nana Shobarna, menyatakan bahwa bagi warga Depok yang tak mendapatkan surat undangan mencoblos dapat menggunakan KTP Depok.

"Saya pastikan warga Depok yang tidak memiliki surat undangan mencoblos dapat menggunakan hak suaranya dengan KTP Depok," kata Nana.

Menurut Nana, masih banyak warga Depok yang tidak mendapatkan surat undangan lantaran mereka tidak aktif untuk mengurus namanya masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).

"Kami sudah sampaikan saat Daftar Pemilih Sementara (DPS). Bagi warga Depok yang belum masuk DPS untuk segera mengurusnya," tuturnya.

Nana berharap pada pencoblosan 9 Desember 2020 cuaca di Kota Depok cerah. Sehingga banyak warga Depok yang datang ke TPS.