Virus Corona

RSCM Hadapi Tantangan Manajemen Pelayanan di Masa Pandemi Covid-19, Ini Beberapa di Antaranya

Industri rumah sakit pun harus menghadapi berbagai tantangan untuk tetap dapat memberikan pelayanan kesehatan, baik penderita Covid-19 maupun umum.

Penulis: Mochammad Dipa | Editor: Fred Mahatma TIS
Wartakotalive.com/Mochammad Dipa
Tangkapan Layar - Direktur Utama RSCM dr Lies Dina Liastuti, SpJP(K), MARS, menjelaskan beberapa tantangan yang dihadapi RSCM dalam hal pelayanan kesehatan di masa pandemi Covid-19, saat webinar "Covid-19 Outlook in 2021 (Pandangan dan Penanganan Pandemi Covid-19 di Tahun 2021), Senin (30/11/2020). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Di masa pandemi Covid-19 melanda dunia, hampir seluruh industri terkena dampaknya. Tak terkecuali industri kesehatan, khususnya rumah sakit.

Di sisi lain, industri rumah sakit pun harus menghadapi berbagai tantangan untuk tetap dapat memberikan pelayanan kesehatan, baik pada penderita Covid-19 maupun pasien umum.

Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr Lies Dina Liastuti, SpJP(K), MARS, mengatakan tidak bisa dipungkiri pandemi Covid-19 menghadirkan beberapa tantangan bagi rumah sakit.

Baca juga: Dibuka, Apotek K-24 dr Bambang Soelistyo Lenteng Agung Bagi-bagi Masker dan Vitamin C, Free Ongkir

Ia menyebutkan ada beberapa tantangan yang dihadapi RSCM terkait manajemen pelayanan kesehatan saat pandemi Covid-19.

“Tantangan tersebut terbagi dalam beberapa hal, meliputi Manajemen Layanan, Manajemen Keuangan, Manajemen Operasional, Manajemen SDM, Manajemen Pendidikan dan Inovasi Teknologi,” ungkap Lies saat webinar 'Covid-19 Outlook in 2021' (Pandangan dan Penanganan Pandemi Covid-19 di Tahun 2021), Senin (30/11/2020).

Baca juga: RSCM Lakukan Alih Fungsi Ruangan Untuk Tampung Pasien Covid-19

Baca juga: WEGE Rampungkan Renovasi Ruang HCU dan PICU Gedung Kiara RSCM

Infrastruktur khusus dan penurunan pendapatan

Lies menyebutkan, terkait manajemen layanan, tantangan yang dihadapi RSCM adalah harus menyiapkan infrastruktur khusus untuk memisahkan pasien Covid-19 dan non Covid-19 agar tidak terjadi risiko penularan.

“Dalam melayani pasien Covid-19, RSCM menyiapkan infrastruktur khusus seperti menyiapkan ruangan tekanan negatif, menyiapkan bed baru, ventilator baru, dan sebagainya, ini menjadi tantangan bagi kami,” ujar Lies.

Ia juga menuturkan, karena adanya pandemi Covid-19, RSCM mengalami penurunan pendapatan akibat banyak pasien yang menolak datang ke rumah sakit untuk memeriksakan kondisi kesehatannya.

Penurunan pendapatan ini juga berpengaruh  terhadap sulitnya proses penyerapan anggaran.

“Meskipun kami telah mendapatkan kucuran anggaran dari pemerintah tapi tetap saja untuk penyerapannya sulit sekali,” ujarnya.

Baca juga: Buang Air Kecil Jadi Lancar dengan Ghensen Seahorse, Ini Kandungan dan Khasiatnya

Baca juga: Fasilitas Fiskal Atas Impor Vaksin Covid-19 Akan Dibebaskan Dari Bea Masuk Atau Cukai 

WFH dan praktek calon dokter

Tantangan lainnya adalah dari sisi sumber daya manusia dimana RSCM harus menerapkan bekerja dari rumah bagi tenaga kesehatan yang memiliki komorbid atau penyakit bawaan yang rentan terpapar Covid-19.

“Di RSCM ada 620 dokter spesialis dan sub spesialis, di antara mereka ada yang usianya di atas 60 tahun. Karena sebagian besar profesor-profesor ini di atas 60 tahun, mereka harus kita rumahkan karena di antara mereka ada juga yang menderita hipertensi dan diabetes,” sebutnya.

Untuk tantangan manajemen pendidikan adalah RSCM harus tetap menjalankan pendidikan dokter tapi tidak beresiko terjadi penularan Covid-19.

“Kami lakukan pembatasan kuota bagi para calon dokter untuk melakukan praktek di rumah sakit,” sebut Lies.

Sementara untuk Inovasi dan Teknologi, RSCM mengalami gangguan pada penelitian yang bersifat on going baik penelitian klinis dan non klinis, serta tantangan untuk berinovasi tehadap pelayanan di era pandemi. 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved