Berita Internasional
Kim Jong Un Lockdown Pyongyang, Larang Kegiatan Penangkapan Ikan Hingga Eksekusi Dua Orang, Ada Apa?
Dikabarkan Pimpinan Korea Utara Kim Jong Un melockdown Pyongyang, Korea Utara, melarang kegiatan penangkapan ikan, hingga mengeksekusi dua orang.
Bahkan untuk masalah buang hajat, Kim Jong Un rela bawa toilet pribadi kemanapun ia pergi.
Mengutip Daily Mail, rakyat Korut seringkali dilanda kepalaran.
Akan tetapi beda dengan para petinggi negara dimana mereka bisa hidup nyaman.
Apalagi sang pemimpin Kim Jong Un, ia bergelimang harta benda.
seorang jurnalis dari Rusia, Valery Sharifulin pernah mengambil foto rumah si Juche.
Valery mengambil foto rumah itu saat Kim bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov pada Kamis (31/5/2018) silam.
Lavrov datang atas undangan Menteri Luar Negeri Korut Ri Yong Ho, dan menjadi Menlu Rusia pertama yang berkunjung ke sana sejak 2009.
Adapun KCNA via Yonhap melaporkan, kedatangan Lavrov untuk merayakan peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Rusia dan Korut.
Lavrov dan Ri bakal mendiskusikan sikap maupun kerja sama dua negara dalam bidang pembangunan di masa depan," tulis Kemenlu Rusia.
Diketahui foto rumah mewah milik Kim Jong Un sangat langka.
Pasalnya pemerintah Korea Utara telah melakukan tindakan pengamanan ketat untuk memastikan sedikit foto yang ada.
Salah satu rumah milik Kim Jong Un yang terletak tak jauh dari Pyongyang.
Dalam foto yang terlihat, rumah Kim Jong Un sangat luas dan penuh dengan taman.
Tempat tinggalnya sangat modern dengan interior yang minimalis.
Tak hanya itu, ada juga patung yang tersebar di penjuru rumahnya yang luas itu.
Ada 2.000 perawan direkrut Kim Jong Un
Melansir TribunWiki, pihak Pemerintah Korea Utara punya kebijakan aneh, dan dinilai kebijakan Pemerintah Korea Utara tak bermoral.
Pasalnya, Pemerintah Korea Utara pelihara 2.000 wanita dan anak perempuan, yang diketahui masih perawan.
Namun rata-rata, usia 2.000 wanita perawan direkrut Pemerintah Korea Utara masih duduk di bangku sekolah, lantaran kebanyakan diambil dari sekolah.
Diketahui, kebijakan Pemerintah Korea Utara pelihara 2.000 wanita masih perawan tersebut disebut Kippumjo atau Gippeumjo.
Kippumjo merupakan organisasi yang beranggotakan sekitar 2.000 wanita dan anak perempuan yang dipelihara oleh Kim Jong Un untuk tujuan tertentu.
Pembuatan kelompok ini bertujuan untuk memberikan kesenangan (kebanyakan bersifat seksual) dan juga hiburan kepada Pejabat Partai Buruh Korea (WPK) yang berpangkat tinggi dan juga keluarga mereka.
Kippumjo juga dikenal sebagai Pleasure Group, pleasure Squad, Pleasure Brigade, ataupun Joy Division.
Bahkan terkadang kelompok ini juga melayani tamu kehormatan.
Pleasure Squad ini nantinya mencari gadis perawan pilihan untuk nantinya digunakan untuk melayani elite Korea Utara.
Mengutip Grid.ID melalui Mirror, Kippumjo bahkan merekrut anak-anak perempuan dari sekolah.
Namun yang paling mengejutkan adalaha anak perempuan berusia 13 tahun juga ikut direkrut oleh kelompok ini.
Dilansir dari, express.co.uk, menurut orangyang berhasil kabur, anak-anak perempuan ini yang masih berusia 13 diambil dari kelas mereka oleh tentara dan diperintahkan untuk tidak berbicara dengan keluarganya.
Namun jika nekat melakukan hal tersebut anak-anak ini nantinya akan mengahadapi eksekusi mati.
Presiden Korea Utara Kim Jong Un bahkan dilaporkan telah menyia-nyiakan 2,7 juta pondsterling (Rp 51 miliar) hanya untuk membeli pakaian dalam wanita.
Pakaian dalam ini nantinya akan diberikan kepada para wanita dan perempuan yang berada di Kippumjo.
Pembelian yang tak biasa ini menandakan bahwa sang diktator ini dapat menikmati kemewahan, sedangkan warganya sendiri harus berjuang untuk mendapatkan makanan setiap harinya.
Namun tak jarang juga malah pihak sekolah yang memilih para perampuan ini dan kemudian dipaksa untuk melayani lingkar kecil elite militer.
Nantinya bagi para perempuan yang akan dimasukkan ke dalam kelompok ini sebelumnya mereka akan diperiksa rekam medisnya.
Tak sampai disitu bahkan mereka juga dilakukan pemeriksaan rutin untuk memastikan keperawanan mereka tetap utuh.
Hal ini diketahui lewat klaim dari sejumlah pembelot yang berhasil kabur dari Korea Utara.
Seorang perempuan yang berhasil melarikan dari Korea Selatan spada tahun 2010 sempat menceritakan kisahnya pada Marie Claire.
Perempuan ini mengatakan bahwa saat ia masih berusia 15 tahun, beberapa penjaga membawanya dari kelas secara tiba-tiba.
Tentara tersebut kemudian bertanya kepadanya apakah pernah melakukan hubungan intim dengan laki-laki.
Perempuan ini bahkan mengaku bahwa dirinya mengahiskan satu dekade penuh untuk melayani Kim Jong Il, ayah dari Kim Jong Un.
Kim Jong Il ini kerap memanggilnya bukan untuk melakukan hubungan intim, namun perempuan ini yakin jika ia akan dipanggil untuk melakukan hubungan intim jika tinggal lebih lama lagi.
Kim Jong Un yang kini telah menikahi Ri Sol Ju ini telah kembali membangkitkan tradisi Kippumjo dengan mengirimkan pejabatnya untuk merekrut perempuan yang tinggi dan juga cantik.
Di lain sisi, seorang perempuan yang berhasil melarikan diri dari sebuah kamp kerja paksa di Korea Utara ungkap ia pernah terpaksa membersihkan toilet dengan tangannya sendiri sedangkan orang-orang di sekitarnya terpaksa memakan tikus untuk bertahan hidup.
Perempuan ini terpaksa menghabiskan satu tahun hidupnya di satu kamp penahanan Korea Utara seusai dideportasi dari China.
Semua ini diungkapkan oleh seorang perempuan bernama Ji-Hyun.
Dalam sebuah film yang berjudul The Other Interview Ji-Hyun mengatakan "Sungguh sangat tidak terkatakan.
Anda bisa mengatakan bahwa seluruh Korea Utara adalah satu penjara yang besar."
"Orang-orang semuanya lapar dan sekarang bahkan tidak ada tikus, ular atau tumbuhan liar yang tersisa untuk mereka makan."
Ji-Hyun ini berhasil meninggalkan Korea Utara saat sedang terjadi kelaparan melanda negerinya pada tahun 1990-an.
Kelaparan ini diperkirakan menyebabkan 4 juta orang meninggal dunia. (Kompas.com/Kontan.co.id/Sosok.id)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kim Jong Un Eksekusi 2 Orang dan Terapkan Lockdown di Pyongyang"