PSBB Jakarta

Wakil Gubernur Ariza Ancam Bakal Tarik Tuas PSBB Ketat Apabila Warga Jakarta Masih Tidak Disiplin

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku tidak segan-segan menarik kembali tuas emergency seperti PSBB ketat

Penulis: Desy Selviany |
TRIBUNNEWS/DANANG TRIATMOJO
Wakil Gubernur Ariza Ancam Bakal Tarik Tuas PSBB Ketat Apabila Warga Jakarta Masih Tidak Disiplin. Tampak Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria rampung memberikan klarifikasi kepada Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Senin (23/11/2020) malam, terkait aktivitas Rizieq Shihab yang menimbulkan kerumunan. 

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku tidak segan-segan menarik kembali tuas emergency seperti PSBB ketat

Laporan Wartawan Wartakotalive.com Desy Selviany

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku tidak segan-segan menarik kembali tuas emergency seperti Pembatasan Sosisal Berskala Besar (PSBB) ketat.

Hal ini akan dilakukan apabila warga Jakarta masih tidak taat dalam protokol kesehatan.

Ariza mengingatkan warga Jakarta bahwa sampai saat ini virus Covid-19 masih berbahaya. Bukan hanya di Jakarta namun seluruh belahan dunia.

"Banyak orang yang hati-hati saja tersembunyi isolasi saja masih bisa terpapar virus corona. Apalagi kita yang tidak hati,-hati yang ke sana kemari bepergian," ujarnya di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (24/11/2020) malam.

Maka dari itu Ariza imbau warga Jakarta untuk tetap di rumah apabila tidak ada hal yang mendesak dan penting.

Terutama untuk warga yang berusia di bawah 9 tahun dan di atas 60 tahun.

Saat ini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah kembali memperpanjang PSBB transisi selama dua minggu kedepan.

"Jangan sampai dua minggu kedepan terjadi peningkatan yang signifikan sehingga kami terpaksa menggunakan emergency break," jelas Ariza.

Oleh karena itu ia berharap warga Jakarta dapat saling menjaga dari ancaman Covid-19.

Terlebih keteledoran protokol kesehatan dapat kembali berdampak pada perputaran ekonomi.

Dimana artinya akan berdampak pada pegawai swasta dan pelaku usaha.

"Jadi tolong kita patuh dan taat. Kasihan saudara-saudara kita yang hidupnya di tempat kerja yang sudah patuh tapi terpaksa tidak bisa bekerja karena perilaku kita semua yang tidak disiplin," imbau Ariza.

UPDATE Covid-19 DKI Jakarta, Ada Penambahan 1.579 Pasien Positif Corona, Totalnya Jadi 125.822 Kasus

Update Covid-19 DKI Jakarta, ada penambahan 1.579 pasien positif corona, totalnya jadi 125.822 kasus.

Pertambahan konfirmasi positif Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) di Jakarta ​​​sebanyak 1.579 kasus sehingga totalnya menjadi 125.822 kasus, Sabtu (21/11/2020).

Data Pemprov DKI Jakarta di laman corona.jakarta.go.id, di Jakarta, Sabtu, menyebutkan tambahan 1.579 kasus itu hasil dari pemeriksaan usap (swab test PCR) Jumat 20 November 2020 sebanyak 1.198 kasus.

Sedangkan, sisanya sebanyak 381 kasus adalah hasil pemeriksaan dari satu laboratorium RS vertikal dan satu laboratorium RS TNI dalam tujuh hari terakhir yang baru dilaporkan hari ini.

Tambahan kasus Sabtu ini lebih tinggi dari rekor penambahan tertinggi selama pandemi yang tercatat pada Rabu (16/9) sebanyak 1.505 kasus dari hasil pada tanggal 12, 13, 14 dan 15 September 2020.

Baca juga: UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 17 November 2020: Tambah 3.807, Pasien Positif Tembus 474.455

Baca juga: UPDATE Kasus Covid-19 Indonesia 14 November 2020: Pasien Positif Melonjak 5.272 Jadi 463.007 Orang

Namun demikian, angka itu tak mengalahkan penambahan pada Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus yang merupakan pemegang rekor kasus positif terbanyak yang didapatkan dari hasil tes yang hanya dilakukan satu kali (tanggal 11 September 2020).

Dari jumlah total kasus positif Covid-19 pada Sabtu sebesar 125.822 kasus, sebanyak 114.863 orang di antaranya dinyatakan sembuh.

Angka total pasien sembuh itu 91,3 persen dari jumlah kasus positif sebanyak 125.822 kasus.

Sisa dari total tambahan kasus baru itu, sebanyak 8.444 orang masih dirawat/diisolasi,  2.515 orang  meninggal dunia atau senilai 2,0 persen.

Sampai dengan tes terakhir pada Jumat (20/11) itu, sudah ada 1.961.032 spesimen  yang telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak Covid-19 di lima wilayah DKI Jakarta lewat 58 laboratorium.

Karena itu, DKI Jakarta mencatat persentase kasus positif berdasarkan jumlah tes atau "positivity rate" Covid-19 selama sepekan terakhir sebesar 9,1 persen.

Angka ini sangat jauh di atas batas persentase yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sepekan untuk satu kawasan, sebesar lima persen.

Dengan demikian, persentase kasus positif di Jakarta secara total sejak awal pandemi Maret 2020 sebesar 8,3 persen.

Kasus positif Covid-19 di Jakarta Jumat

Sebelumnya diberitakan, total kasus positif paparan Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) di Jakarta pada Jumat (20/11) mencapai 124.243 kasus, setelah terjadi penambahan sebanyak 1.240 kasus yang meningkatkan jumlah paparan dari jumlah sebelumnya sebanyak 123.003 kasus.

Berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta di laman corona.jakarta.go.id yang dipantau di Jakarta, Jumat, pertambahan kasus positif sebanyak 1.240 kasus ini, merupakan hasil dari pemeriksaan usap (swab test PCR) pada Kamis 19 November 2020 yang dilaporkan hari ini sebanyak 1.011 kasus, sedangkan sisanya sebanyak 229 kasus adalah hasil pemeriksaan hari sebelumnya yang baru dilaporkan hari ini.

Dalam tes pada tanggal 19 November 2020 itu, dilakukan tes pada 10.352 spesimen di mana sebanyak 8.282 orang dites PCR untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 1.011 positif dan 7.271 negatif.

Dari data pertambahan pasien positif COVID-19 Jakarta selama sepekan terakhir, pertambahan sebanyak 1.240 kasus positif ini, lebih tinggi dibandingkan penambahan pada Kamis (19/11) sebanyak 1.185 kasus, pada Rabu (18/11) sebanyak 1.147 kasus, pada Selasa (17/11) sebanyak 1.038 kasus, pada Senin (16/11) sebanyak 1.006 kasus, pada Minggu (15/11) sebanyak 1.165 kasus, dan pada Jumat (13/11) sebanyak 1.033 kasus.

Namun angka ini lebih rendah dibandingkan penambahan pada Sabtu (14/11) sebanyak 1.255 kasus, terlebih jika dibandingkan penambahan pada Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus, serta pada Rabu (16/9) sebanyak 1.505 kasus yang merupakan pertambahan terbanyak selama pandemi.

Walaupun penambahan pada Rabu (16/9) sebanyak 1.505 kasus merupakan pertambahan kasus terbanyak, tapi penambahan pada Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus, adalah pemegang rekor kasus positif terbanyak yang didapatkan dari hasil tes yang hanya dilakukan satu kali (tanggal 11 September 2020). Karena penambahan pada Rabu (16/9) adalah penambahan dari hasil pada tanggal 12, 13, 14 dan 15 September 2020.

Dari jumlah total kasus positif COVID-19 pada Kamis sebesar 124.243 kasus, sebanyak 113.739 orang di antaranya dinyatakan sembuh. Angka ini dipastikan setelah pada hari Jumat ini terjadi penambahan pasien sembuh sebanyak 906 orang yang meningkatkan pasien sembuh dari jumlah sebelumnya 112.833 orang.

Angka total pasien sembuh sebanyak 113.739 orang tersebut, adalah 91,5 persen (turun dari sebelumnya 91,7 persen) dari jumlah kasus positif sebanyak 124.243 kasus.

Di dalam jumlah total kasus positif sebanyak 124.243 kasus tersebut juga, sebanyak 8.003 orang (naik 317 orang dari sebelumnya 7.686 orang) masih dirawat/diisolasi.

Kemudian 22.501 orang (bertambah 17 dibanding sebelumnya 2.484 orang) meninggal dunia, atau senilai 2,0 persen (sama seperti sebelumnya) dari total kasus positif.

Sampai dengan tes terakhir pada Kamis (19/11) itu, sudah ada 1.942.762 spesimen (naik dari sebelumnya 1.927.117 spesimen) yang telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak Covid-19 di lima wilayah DKI Jakarta lewat 58 laboratorium.

Dari jumlah tes di atas, DKI Jakarta mencatat persentase kasus positif berdasarkan jumlah tes atau "positivity rate" Covid-19 selama sepekan terakhir di Jakarta setelah perkembangannya pada hari Jumat ini, tercatat di angka 8,8 persen (naik dari sebelumnya 8,7 persen).

Angka ini sangat jauh di atas batas persentase yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sepekan untuk satu kawasan, yang mengharuskan tidak lebih dari lima persen untuk bisa terkategori kawasan aman.

Adapun persentase kasus positif di Jakarta secara total sejak awal pandemi Bulan Maret 2020 setelah perkembangan pada hari Jumat ini, adalah sebesar 8,3 persen (sama seperti sebelumnya). (m24/Antaranews)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved