Rizieq Shibab Pulang

Mayjen TNI Dudung Abdurachman Nggak Takut Dicopot, Dulu Tukang Koran, Jadi Pangdam Sudah Bersyukur

Dulunya (saya) tukang koran. Jadi kalau saya jadi Pangdam (sudah) bersyukur. Jadi misalnya dicopot gara-gara ini, copot lah, saya nggak pernah takut

Kompas TV/Kompas.com
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman janji tangkap pemasang ulang baliho bergambar Habib Rizieq Shihab. Ia tak takut dicopot dari jabatannya karena apa yang telah dilakukannya 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman masih menjadi sorotan.

Terbaru adalah pernyataan dirinya tak takut dicopot sebagai Pangdam Jaya karena memerintahkan mencopot Baliho Habib Rizieq Shihab.

Mayjen TNI Dudung Abdurachman, menyatakan tak takut jabatannya dicopot terkait langkah tegasnya menangani polemik Habib Rizieq Shihab.

Baca juga: Mengaku Tak Diperintah Jokowi Copot Baliho Rizieq Shihab, Pangdam Jaya: Saya yang Bertanggung Jawab

Baca juga: Pangdam Jaya Ungkap Sudah 900 Baliho HRS Diturunkan, Kian Percaya Diri dengan Dukungan Masyarakat

Saat ini, nama Dudung ramai diperbincangakan lantaran pencopotan baliho HRS yang menimbulkan pro kontra.

Meski begitu, ia mengatakan tak pernah takut bila hal tersebut justru berdampak pada jabatannya saat ini sebagai Pangdam.

"Dulunya (saya) tukang koran. Jadi kalau saya jadi Pangdam (sudah) bersyukur banget dan Bapak saya cuma PNS. Jadi misalnya dicopot gara-gara ini, copot lah, saya nggak pernah takut, benar saya nggak takut," jelasnya di Makodam Jaya, Senin (23/11/2020).

Baca juga: AC Milan ke Puncak Klasemen Serie A Sekaligus Kehilangan Zlatan Ibrahimovic

Kehidupan sewaktu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Bandung yang dijalani sebagai loper koran, membuatnya tak takut bila sewaktu-waktu ia harus kehilangan jabatannya.

Pasalnya, ia sudah terbiasa menjalani hidup secara sederhana hingga harus memilih masuk sekolah siang demi berjualan koran di pagi harinya.

"Sepeninggalan bapak itu bisa jualan pasar keliling warung-warung ke Kodam, ke kantin. Pas ke sekolah SMA kelas X harusnya saya masuk SMA yang pagi, saya bilang ke ibu saya kalau bisa masuknya siang karena saya mengatakan ingin jadi loper koran. Jadi dapatnya siang,"

"Nah jadi kita masuk siang, tapi pagi dari pukul 04.00 WIB sudah berangkat yang beli koran sampai pukul 08.00 WIB. Ada 270 buah koran, ada majalah dan segala macam. Nah setelah itu antar lagi makanan ke Kodam,ke warung-warung dan habis itu biasa nyari kayu bakar. Sebab cara masak apa kayu bakar," jelasnya.

Baca juga: Cristiano Ronaldo Cetak Rekor di Serie A Usai Cetak Sepasang Gol untuk Juventus

Menurutnya, langkah tegasnya ini sudah sesuai dengan aturan yang ada.

Pihaknya hanya membantu pemerintah daerah untuk melakukan pencopotan terhadap spanduk, poster hingga baliho yang ilegal.

Sehingga bukan hanya baliho HRS saja melainkan baliho lainnya yang memang jelas ilegal.

Tangkap yang Pasang Baliho Lagi

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved