BREAKING NEWS: Anggota Polisi Berpangkat Aipda Ditemukan Tewas di Kali Cengkareng Drain

Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Ardyansyah mengatakan korban ditemukan memakai jaket abu-abu itu ternyata merupakan anggota kepolisian.

Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: Mohamad Yusuf
KOMPAS/RATIH PRAHESTI SUDARSONO
Sesosok mayat berjenis kelamin laki-laki yang ditemukan mengambang di Kali Cengkareng Drain, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (19/11/2020) diketahui sebagai aparat. Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Ardyansyah mengatakan korban yang pada saat ditemukan memakai jaket abu-abu itu ternyata merupakan anggota kepolisian. (Ilustrasi polisi) 

"Ceritanya tersangka ini sudah memiliki pacar, si kakaknya belum memiliki calon. Adiknya ingin segera nikah namun tidak bisa nikah sebelum kakaknya nikah," jelas Azis.

J lalu beberapa kali mendesak abangnya agar segera kawin, namun yang didesak justru merasa tersinggung dan kerap naik pitam selama 2 bulan belakangan.

"Di situlah kemudian, menurut alasan tersangka, dia melakukan pembunuhan terhadap kakak. Tapi akan kita dalami lebih lanjut," ujar Azis.

 J mengakui bahwa abangnya ia bunuh karena didorong amarah.

Baca juga: UMK Kabupaten Bekasi Naik, Buruh Bakal Kawal sampai Diterbitkan SK Gubernur Jawa Barat

Ia menghabisi nyawa abangnya dengan menghajarnya menggunakan tabung gas elpiji hingga membekapnya dengan bantal.

"Kadang suka marah-marah enggak jelas, terus kadang kalau salah sedikit saja langsung membentak, langsung marah," ujar J.

Di luar itu, J rupanya juga pernah membunuh temannya berinisial S tak jauh dari kediamannya di Bogor pada Agustus lalu.

Persis usai membunuh kakaknya, J menyembunyikan mayat S di bawah tanah, tepatnya di kebun kosong.

Namun demikian, Azis mengatakan alasan tersebut masih perlu di dalami lagi oleh pihaknya guna mencari tahu lebih lanjut alasan Juana nekat melakukan tindak kriminal yang membuat nyawa sang kakak melayang.

Dikatakan Azis, tak hanya membunuh Dendi, dari pengakuan tersangka diketahui juga melakukan kejahatan yang sama yakni membunuh dan menguburkan jenazah korbannya di sebuah daerah di Bogor.

Baca juga: Camat Cilodong Depok Ingatkan Pondok Pesantren Tingkatkan Protokol Kesehatan Cegah Covid-19

"Untuk kasus kedua masih perlu kita dalami lagi karena saat ini masih dilakukan penggalian terhadap lokasi yang menjadi tempat dikuburkannya korban lain," ujar Azis.

Awal jasad ditemukan

Sukiswo, curiga setelah mencium bau aneh di ubin kontrakan di Jalan Kopral Daman, Sawangan, Kota Depok, bekas dihuni dua pedagang bakso.

Sebelum mencium bau di kontrakannya, Sukiswo berniat memperbaiki toilet yang mampet.

Namun saat masuk ke kontrakan, ia melihat salah satu ubin dengan warna berbeda.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved