Menteri Perdagangan Tandatangani RCEP, Percepatan Pemulihan Ekonomi Dunia dari Resesi Global
Dengan ditandatangani RCEP itu maka akan memberikan efek berlanjut perekonomian bagi kinerja ekspor Indonesia.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto menandatangani Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/11/2020)
Dengan ditandatangani RCEP itu maka akan memberikan efek berlanjut perekonomian bagi kinerja ekspor Indonesia.
“Ini merupakan pencapaian tersendiri bagi Indonesia di kancah perdagangan internasional, dan kita patut berbangga karena RCEP lahir atas gagasan Indonesia pada 2011 dan proses perundingannya hingga selesai sepenuhnya dipimpin salah satu putra terbaik Indonesia," kata Agus usai penandatangan RCEP yang juga disaksikan oleh Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Gugat Hasil Pemilu AS, Donald Trump Galang Dana Rp 852,6 Miliar
Baca juga: Dijadwalkan Tiba 10 November,Ribuan Anggota FPI dari Aceh akan Jemput Habib Rizieq di Bandara Soetta
Baca juga: Akhirnya Joe Biden Menang Pilpres AS, Berikut Hasil Votingnya
RCEP yang merupakan kesepakatan perdagangan regional terbesar di dunia, kata Agus, juga diharapkan mampu mendorong percepatan pemulihan ekonomi dunia dari resesi global.
Selain itu, RCEP juga diharapkan mampu mendorong Indonesia lebih jauh ke dalam rantai pasok global dengan memanfaatkan backward linkage.
Yakni memenuhi kebutuhan bahan baku atau bahan penolong yang lebih kompetitif dari negara RCEP lainnya, dan forward linkage, yakni dengan memasok bahan baku atau bahan penolong ke negara RCEP lainnya.
“Indonesia harus mampu memanfaatkan arah perkembangan ini dengan segera memperbaiki iklim investasi, mewujudkan kemudahan lalu-lintas barang dan jasa, meningkatkan daya saing infrastruktur dan suprastruktur ekonomi, dan terus mengamati serta merespons tren konsumen dunia," ujar Agus.
Presiden Joko Widodo sebelumnya menyambut baik perjanjian RCEP dalam Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-37, Minggu (15/11/2020) ini.
Menurut Presiden, hal ini merupakan momen berserjarah lantaran Indonesia merupakan inisiator kerja sama tersebut pada KTT ASEAN 2011 silam.
Jokowi menyebutkan, perjanjian itu telah melalui proses yang panjang selama hampir satu dekade.
Semua negara merasakan bahwa proses perundingan RCEP bukan sesuatu yang mudah.
Karena itu, penandatanganan perjanjian tersebut merupakan hasil dari komitmen yang kuat terhadap multilateralisme atau kerja sama antarnegara dari negara-negara di kawasan.
"Penandatanganan ini menandai masih kuatnya komitmen kita terhadap multilateralisme," kata Presiden.
Tercapainya perundingan RCEP tersebut juga menandai komitmen negara-negara terhadap prinsip perdagangan multilateral yang terbuka, adil, dan menguntungkan semua pihak.
Baca juga: Harga Tiketnya hanya Rp 80.000, Penumpang ini Kaget Bayar Makan dan Minum di Kereta Api Rp 45.000
Baca juga: Di Tengah Video Syur, Kini Viral Video Gading Marten Mantan Suami Gisel: Sabar Sama Ikhlas Beda lho
Baca juga: Video Syur Mirip Dirinya Beredar di Medsos. ini Pengakuan Gisel
Menurut Jokowi, hal ini memberikan harapan dan optimisme baru bagi pemulihan ekonomi pascapandemi.
Dalam KTT tersebut, negara-negara RCEP menyampaikan apresiasi terhadap kepemimpinam Indonesia selama proses perundingan.
Jokowi pun menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan banyak pihak yang terlibat dalam perundingan itu.