Potret Inspirator

Nyaris Putus Sekolah, Ini Prinsip Hidup yang Dipegang Sengkono Dharmawan

Jalan kehidupan yang tak bisa ditebak, sehingga apapun bisa terjadi, bahkan yang tak disangka bakal terjadi, harus dinikmati dan dibiarkan mengalir. 

Penulis: Fred Mahatma TIS | Editor: Fred Mahatma TIS
Wartakotalive.com/M Nur Ichsan Arief
Sengkono Dharmawan, Direktur Utama PT Mekar Agung Sejahtera-MAS Group. Nyaris putus sekolah, sosok ini tak mengenal kata putus asa. Prinsipnya, hidup harus dinikmati dan dibiarkan mengalir. 

“Selalu mengalir, menikmati pekerjaan dan masalah yang datang, tentu diiringi kepasrahan pada Yang Kuasa. Wujudnya, sikap jujur dan kerja keras...” 

WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG - MENGALIR.  Itu salah satu ‘key word’ yang sangat berarti bagi sosok sederhana ini dalam menapaki langkah-langkah kehidupannya.

Jalan kehidupan yang tak bisa ditebak, sehingga apapun bisa terjadi, bahkan yang tak disangka bakal terjadi, harus dinikmati dan dibiarkan mengalir. 

Dalam kondisi mengalir itulah, ‘masalah’ atau ‘kendala’ yang muncul menjadi sesuatu yang penting dan perlu.

Mengapa?

“Semakin banyak masalah yang kita hadapi, kita akan semakin kuat untuk menjalani hidup ini. Bahkan ketika lahir, kita pun sudah punya  masalah,” tandas Sengkono Dharmawan, Direktur Utama Perseroan PT Mekar Agung Sejahtera - MAS Group, saat berbincang dengan Warta Kota di Gedung Graha Adiyasa, Kota Tangerang, Selasa  (27/10/2020)

“Masalah membuat kita jadi tertempa, tidak mudah menyerah,“ imbuhnya.

Dengan mengalir, lanjut Sengkono , masalah yang muncul itu bisa dihadapi dan terus diusahakan untuk diselesaikan.

“Dan yang terpenting, dinikmati. Mengalir berarti juga menikmati. Dengan menikmati, kita jadi enjoy, tidak merasa beban sebesar apapun masalah kita atau tugas pekerjaan kita,” tutur sosok yang juga menjabat Direktur PT Metro Agung Sejahtera ini.

“Selain jalan kita jadi tetap ringan lantaran ‘enjoy’ menikmati ‘masalah’ yang ada,  kita pun akhirnya mampu menemukan  solusi buat masalah itu sendiri. Dan ketika itu berlalu, kita makin jadi pribadi yang kuat untuk terus menjalani hidup ini,” papar Sengkono.

Baca juga: I Wayan Madik Kesuma, Anak Petani Penggarap Kacang Panjang yang Kini Panen Properti

Baca juga: Gandeng Pengembang Jepang, MAS Group Luncurkan Seion @Serang Seharga Rp 400 Jutaan

Tak ada biaya untuk sekolah

Apa yang dikatakan itu bukan sesuatu yang abstrak atau hanya imbauan belaka. Namun, Sengkono telah mengalami dan menjalaninya, seperti dikisahkannya kepada Warta Kota.

“Saat SD (sekolah dasar), saya bersekolah di SD swasta yang lumayan. Namun saat itu usaha Ayah saya yang pedagang besi di Jakarta, bangkrut,” tutur anak ketiga dari lima bersaudara ini.

Kondisi tersebut membuatnya nyaris tak dapat melanjutkan pendidikannya.

Apalagi, ketika ingin melanjutkan ke sekolah menengah pertama (SMP) sang Ayah telah menegaskan bahwa tidak sanggup membiayainya.

Namun, Sengkono yang lahir di Jakarta tahun 1963 ini tak mau tinggal diam.

Ia lalu mencari sekolah negeri yang saat itu uang sekolahnya jauh lebih kecil dibanding SD swasta tempat ia menyelesaikan penddiikan dasarnya.

“Akhirnya saya bisa masuk SMP Negeri di Jakarta dan bahkan tidak bayar. Nilai-nilai saya yang lumayan saat di SD swasta itu memberikan saya peluang untuk tidak bayar selama sekolah di SMP Negeri tersebut,” ujarnya.

Peristiwa yang sama dialaminya ketika harus memasuki jenjang SMA.

”Ketika masuk SMA Negeri di Jakarta, Saya pun mengalami hal yang sama. Saya tidak bayar uang sekolah lagi,” katanya seraya tersenyum.

Baca juga: Mas Group Serahterimakan Cluster Kintamani Bali Resort Bogor, Konsep Rumah Hoek di Cluster Uluwatu

Sengkono Dharmawan, Direktur Utama PT Mekar Agung Sejahtera- MAS Group
Sengkono Dharmawan, Direktur Utama PT Mekar Agung Sejahtera- MAS Group (Wartakotalive.com/M Nur Ichsan Arief)

Tak putus asa

Nah, begitu akan lulus SMA, Sengkono mulai berpikir untuk mencari perguruan tinggi yang juga tidak bayar.

“Tapi di mana ya ada perguruan tinggi yang tidak bayar? Soalnya, kalau harus bayar, orangtua saya tidak mampu,” tuturnya.

Menghadapi situasi tersebut, Sengkono tidak putus asa.

Ia terus berupaya mencari informasi tentang sekolah yang tidak bayar, seperti yang diharapkannya itu.

Saat itu, yang jadi pikirannya hanya bisa kuliah tanpa bayar.

Akhirnya, berdasarkan informasi teman-temannya dan juga bekal prestasinya saat di SMA, Sengkono masuk ke STT di  Cilegon, Banten.

“Saat itu, Saya masuk STT  Jurusan Teknik Kimia Industri,” ujarnya.

Tinggalkan bangku kuliah

Masuk perguruan tinggi tanpa bayar seperti yang diharapkan bukanlah berarti lancar dan tanpa masalah atau kendala.

Semua masalah yang muncul selalu dihadapinya, dinikmatinya, dan berusaha untuk diselesaikan dengan ‘enjoy’.

Memasuki semester dua, Sengkono mulai bekerja di perusahaan bidang kimia sebagai seorang Marketing.

“Ngga lama, kira-kira di semester dua atau tiga, Saya tinggalkan bangku kuliah. Saya memilih untuk bekerja dan tidak melanjutkan kuliah,” katanya.

Dari perusahaan bahan kimia, ia kemudian bekerja di sebuah pabrik cat, juga sebagai seorang Marketing.

Usaha sendiri

Beberapa tahun menjalani pekerjaan sebagai Marketing, Sengkono lalu memutuskan untuk mulai usaha sendiri.

Tak hanya di bidang cat, tapi Ia juga pernah buka usaha di bidang retail cat khusus otomotif, khususnya memasok ke bengkel mobil.

“Dari situ saya terus berusaha mengembangkan usaha yang saya jalani dengan jadi supplier  material,” kisahnya.

“Terus berusaha di bidang itu akhirnya ya saya merasa ‘sudah nyemplung’, maka ketika ada ajakan beberapa teman untuk membangun usaha di bidang properti, ya tentu saja saya terima,” tambah Sengkono lagi. 

Jujur dan Kerja Keras

Prinsip hidupnya untuk selalu ‘mengalir’ dalam menghadapi masalah terus dipegang teguh oleh pria yang punya hobi bermain golf dan jogging ini.

Sebab, dengan memegang prinsip tersebut Sengkono berhasil melewati segala macam tantangan dan masalah dalam hidupnya, terutama sejak dirinya nyaris tak bisa melanjutkan sekolah lantaran sang Ayah yang tak mampu membiayainya.

“Selalu mengalir, menikmati pekerjaan dan masalah yang datang, tentu diiringi kepasrahan pada Yang Kuasa. Wujudnya, sikap jujur dan kerja keras,” tutur ayah dari tiga putri ini.

Jujur dan kerja keras kiranya menjadi ‘key words’ lain buat Sengkono menapaki jalan hidupnya, tak terkecuali di dalam perjalanan karirnya.

“Dengan kejujuran, keterbukaan, dan kerja keras,dan  sikap ‘mengalir’ itu menjadi lengkap dalam menjalani hidup,” katanya.

Sengkono Dharmawan, Direktur Utama PT Mekar Agung Sejahtera- MAS Group
Sengkono Dharmawan, Direktur Utama PT Mekar Agung Sejahtera- MAS Group (Wartakotalive.com/M Nur Ichsan Arief)

‘Membangun dengan Hati Nurani’

Mendirikan MAS Group – Mekar Agung Sejahtera pada 2007 bersama beberapa orang temannya, Sengkono terus membawa nilai-nilai yang telah menyatu dengan dirinya itu.

Apalagi, adanya persamaan visi misi membuat dia dan rekan-rekannya lebih lancar dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis properti yang digelutinya.

“Maka, Kami pun membuat tagline ‘Membangun dengan Hati Nurani’ dalam setiap proyek yang Kami kerjakan,” tutur Sengkono.

‘Membangun dengan Hati Nurani’, lanjut dia, menjadi wujud MAS Group dalam menyediakan hunian yang terbaik bagi masyarakat Indonesia.

Terbaik berarti sesuai dengan standar spesifikasi yang seharusnya, tidak dikurang-kurangi.

“Jika itu hunian subsidi, kami tak pernah main-main. Artinya, tak sekadar spesifikasi material di unit rumah itu saja yang harus sesuai standar ‘rumah subsidi’, tetapi lingkungan pendukungnya pun kami sediakan,” paparnya.

Misalnya saja, kata Sengkono, ruas jalan di perumahan itu dirapikan hingga layak buat para penghuninya.

Tak terkecuali penyediaan air bersih, di mana pihaknya langsung bekerja sama dengan PDAM setempat, sehingga para penghuni bisa menikmati fasilitas air bersih sejak awal menempati rumah tersebut.

“Jadi ketika membangun hunian, Kami seolah menjadi konsumen yang berharap apa saja dengan huniannya itu. Itu yang kami penuhi,” tambah Sengkono.

Selain jujur dalam menerapkan spesifikasi yang seharusnya pada unit produknya, para agen dan tenaga pemasaran pun harus mempunyai sikap jujur dan terbuka kepada para konsumen dan partner proyek.

“Ngga usah dilebih-lebihkan (soal kondisi produk) yang membuat pelanggan kecewa. Sebab, ketika pelanggan kecewa, kredibel MAS Group pun tentu dipertaruhkan. Jadi, ketika konsumen bertanya, ya harus kita jawab apa adanya, terbuka,” katanya.

MAS Group eksis di masa pandemi

Kejujuran dan keterbukaan untuk selalu ‘Membangun dengan Hati Nurani’ demi kenyamanan dan kebahagiaan masyarakat Indonesia atas hunian yang ditempatinya itu membawa MAS Group menjadi perusahaan yang kredibel.

Buktinya, deretan proyek demi proyek berhasil dibangun dan berkembang hingga kini, baik itu hunian subsidi maupun komersial.

Sebut saja proyek Global Mansion Tangerang pada 2008, Grand Sutera Tangerang pada 2012, Bali Resort Bogor pada 2017, Britania Bekasi pada 2019, hingga hotel & resort.

Lalu, bagaimana dengan kondisi pandemi Covid-19?

“Sejujurnya di awal pandemi ini, sekitar Maret dan April 2020, Kami juga sempat mengurangi jumlah karyawan dan mengurangi gaji. Bahkan, bertanya-tanya, bagaimana situasi ke depan, apa yang harus dilakukan,” paparnya.

Memahami bahwa pandemi ini tak bisa ditunggu hingga selesai, Sengkono bersama jajaran pimpinan MAS Group pun mengambil langkah-langkah strategis dengan tetap mengedepankan prinsip ‘Membangun dengan Hati Nurani’.

“Trust, itu menjadi hal penting untuk Kami tetap eksis. Dan untuk tetap jadi perusahaan yang dipercaya, maka Kami harus berikan yang terbaik pula kepada para konsumen,” ujarnya.

Sengkono melanjutkan, “Kami terus membangun trust dengan komitmen. Komitmen untuk memberikan produk yang berkualitas dan selesai tepat waktu.”

“Bahkan, Kami sempat mengajak konsumen ikut meletakkan batu pertama pembangunan, sehingga mereka sudah ikut memiliki hunian tersebut sejak mulai dibangun,” tuturnya.

Tak hanya itu. Terobosan berikutnya adalah Promosi yang tetap dilakukannya.

Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang membuat pihaknya tak bisa menggelar pameran atau promo offline, dialihkan menjadi gimmick atau bonus bagi para konsumen yang membeli produknya.

Di samping tentunya, promo via digital marketing terus gencar dilakukan oleh para agen dan tenaga marketingnya. Bahkan, melalui media sosial dan media mainstream.

“Itu semua membuahkan hasil, di mana Kami hingga kini tetap eksis dan bahkan proyek kami Britania Bekasi laku keras meski di masa pandemi,” tuturnya.

Mengalir, jujur, dan kerja keras

Kiranya, prinsip tetap ‘mengalir’ dengan menerima dan menikmati keadaan atau masalah yang ada, serta tetap berusaha mencari jalan keluar dan bekerja keras guna mewujudkannya, membawa hasil yang menggembirakan untuk seluruh lini perusahaan.

“Dengan mengalir, kita menikmati semua yang ada termasuk permasalahan, sehingga kita jadi rileks dan selalu sehat. Dengan kondisi yang selalu sehat dan pikiran fresh, tidak terbebani karena kita menikmatinya, maka kita bisa mencari solusi yang tepat untuk semua masalah yang muncul,” paparnya.

“Lalu, dengan bekerja keras diiringi kejujuran dan keterbukaan, solusi itu kita kerjakan hingga terwujud. Akhirnya, harapan yang baik dan menggembirakan pun dapat kita nikmati,” kata Sengkono seraya tersenyum mengakhiri obrolannya. 

Sengkono Dharmawan, Direktur Utama PT Mekar Agung Sejahtera- MAS Group
Sengkono Dharmawan, Direktur Utama PT Mekar Agung Sejahtera- MAS Group (Wartakotalive.com/M Nur Ichsan Arief)

Proyek MAS Group - Mekar Agung Sejahtera

2007 – 2012 (5 Hunian)

2008 – Global Mansion Tangerang

2012

– Grand Sutera Tangerang

– Sutera Mansion Tangerang

– Global Living Tangerang

– Bukit Sutera Depok

2013 – 2016 (16 Hunian dan 2 Hotel)

2013 – Bali Resort Serpong – Bogor

2014 – Grand Sutera Rajeg – Tangerang

2015 – Grand Sutera Serang – Serang

2016

– Grand Sutera Cilegon – Cilegon

– Grand Sutera Leuwiliang – Bogor

- Kota Sutera, Cluster Blossomville – Tangerang

2017

- Bali Resort Bogor – Bogor

- Grand Sutera Mekarsari – Tangerang

2018

- Sutera Mediterania – Tangerang

- Sutera Gardenia – Cilegon

- Luminor Hotel – Purwokerto

- Belitung Resort – Belitung

2019

- Grand Sutera Kragilan – Serang

- Britania – Bekasi

- Seion Residence – Serang

2020

- Bali Resort Tangerang

- Bali Resort SerpongExt. – Bogor

- Kota Sutera, Cluster Albizia – Tangerang

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved