Virus Corona Jabodetabek
Gubernur Banten Rencanakan Sekolah Tatap Muka Kembali Digelar Bulan Depan, Ini Syaratnya
Aktivitas belajar mengajar di sekolah hingga kini belum terlaksana, karena pandemi Covid-19 belum berakhir.
WARTAKOTALIVE, CIPONDOH - Aktivitas belajar mengajar di sekolah hingga kini belum terlaksana, karena pandemi Covid-19 belum berakhir.
Para murid pun masih melakukan proses belajar secara daring di ruma masing-masing.
Namun, rencananya dalam waktu dekat ini sekolah tatap muka akan segera digelar.
Baca juga: Berharap Massa Penjemput Rizieq Shihab Tak Jadi Klaster Baru Covid-19, Wagub DKI: Kita Berdoa
Hal itu diungkapkan langsung oleh Gubernur Banten Wahidin Halim.
Ia menjelaskan, Pemerintah Provinsi Banten mempertimbangkan sekolah dibuka untuk kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di tengah pandemi.
Sejumlah kajian dan persiapan sudah dilakukan secara matang.
Baca juga: Serka BDS Ditahan Usai Bernyanyi Sambut Kepulangan Rizieq Shihab, Ini Aturan yang Ia Langgar
"Diperkirakan sekolah dibuka pada akhir tahun 2020."
"Anak-anak sekolah perkiraan Desember ini," tutur Gubernur saat ditemui di bilangan Cipondoh, Kota Tangerang, Kamis (12/11/2020).
Namun, ada syarat untuk sekolah yang diperbolehkan buka secara tatap muka.
Baca juga: Kasus Dugaan Korupsi PT Asabri, Polisi Masih Tunggu BPK Hitung Kerugian Negara
Yakni, jika kondisi penyebaran kasus Covid-19 di wilayah kabupaten atau kota berstatus zona hijau.
"Nanti dilihat dari kondisi lingkungannya," ucap pria yang akrab disapa WH ini.
Mantan Wali Kota Tangerang dua periode itu menuturkan, sekolah juga akan diperbolehkan buka jika protokol kesehatan Covid-19 diterapkan dengan ketat.
Baca juga: Rizieq Shihab: Tak Ada Rekonsiliasi Tanpa Dialog, Bebaskan Ulama
"Tata ruangnya bagus," ucapnya.
WH menambahkan, penyebaran Virus Corona di Banten saat ini masih berstatus oranye menuju kuning.
Tingkat kesembuhan kasus Covid-19 di Banten cukup tinggi, yakni 89 persen.
Baca juga: Penderita Covid-19 di Kabupaten Bogor Tambah 28 Orang, Kecamatan Leuwisadeng Masuk Zona Oranye
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 11 November 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 114.343 (25.5%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 55.305 (12.3%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 41.839 (9.3%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 39.180 (8.7%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 19.,034 (4.2%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 16.511 (3.7%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 16.149 (3.6%)
RIAU
Jumlah Kasus: 16.054 (3.6%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 13.972 (3.1%)
BALI
Jumlah Kasus: 12.430 (2.8%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 12.316 (2.7%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 10.454 (2.3%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 9.308 (2.1%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 8.462 (1.9%)
ACEH
Jumlah Kasus: 7.770 (1.7%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 5.790 (1.3%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 5.487 (1.2%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 4.712 (1.1%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 4.604 (1.0%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 4.543 (1.0%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 4.320 (1.0%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 4.286 (1.0%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 4.029 (0.9%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 3.049 (0.7%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 2.350 (0.5%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 2.275 (0.5%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 2.022 (0.5%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 1.384 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 1.283 (0.3%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 1.258 (0.3%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 1.114 (0.2%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 915 (0.2%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 793 (0.2%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 754 (0.2%). (*)