Travel

Naik Land Rover Tua Keliling Bali, Jajal Kopi Luwak Sampai Kemah di Gunung Batur

Naik Land Rover tua keliling Bali sambil menjajal nikmatnya Kopi Luwak sampai berkemah di Gunung Batur Kintamani, Bangli, Bali.

Penulis: Desy Selviany |
Wartakotalive.com/Desy Selviany
Land Rover keliling kaki Gunung Batur, Kintamani, Bali, Sabtu (7/11/2020) 

WARTAKOTALIVE.COM, BANGLI - Naik Land Rover tua keliling Bali sambil menjajal nikmatnya Kopi Luwak sampai berkemah di Gunung Batur Kintamani, Bangli, Bali.

Umurnya sudah 59 tahun. Tapi meski tidak semuda mobil canggih keluaran terbaru, land rover milik Made Sukawijaya sanggup mendaki kaki Gunung Batur, Kintamani, Bangli, Bali.

Land Rover berwarna hijau itu diberi nama Winnetou seperti judul dongeng suku Indian.

Nama itu dipilih lantaran si pemilik pernah memiliki land rover yang sama ketika dia kecil. Saat itu ayahnya membeli sebuah mobil land rover untuk dapat mengelilingi Bali.

Saat dewasa, Made menuruni hobi ayahnya yakni mengkoleksi Land Rover. Ia pun bergabung dengan komunitas Bali Rover Safari.

Komunitas itupun akhirnya memberikan jasa sewa kepada turis untuk berkeliling wilayah Bangli, Bali.

Dalam satu hari penuh, turis dapat menyewa land rover seharga Rp1,5 juta. Harga itu sudah termasuk jasa pengemudi, jasa kemah di kaki Gunung Batur, solar, dan makan para turis.

Baca juga: VIDEO Viral Korsleting Kabel Accu, Land Rover Terbakar di Kembangan

Pemesanan penyewaan Land Rover dapat menghubungi instagram @baliroversafari.

Di tengah Pandemi Covid-19, Made mewajibkan penumpangnya memakai masker selama perjalanan.

Satu mobil juga hanya dapat diisi tiga turis demi memperhatikan protokol kesehatan yakni menjaga jarak.

Dari Seminyak, Kuta, Bali, penumpang akan diajak mengelilingi Ubud, Gianyar, Bali. Sepanjang perjalanan, wisatawan akan dimanjakan dengan angin sepay-sepoy yang masuk dari jendela Land Rover tua.

Wisatawan juga dimanjakan dengan jalanan berlika-liku dan naik turun. Sepanjang Jalan Raya Pujung Kaja sangat mulus.

Baca juga: Program Test Drive Global Land Rover Hadir Kembali di Area parkir Hall Basket Senayan Jakarta

Di tengah Pandemi Covid-19, jalan menuju Ubud juga sangat lengang. Jalanan yang biasanya ditempuh 2,5 jam dari Seminyak, berkurang waktu tempuh menjadi 1,5 jam saja.

Meski cukup jauh, wisatawan tidak akan bosan. Sebab sepanjang jalan penumpang akan disuguhi rumah-rumah adat Bali yang cantik.

Selain itu persawahan juga membentang di hampir sepanjang jalan.

Di tengah Ubud, mampirlah dulu ke Kedai Kopi Kumulilir. Disana pengunjung akan disuguhi dengan berbagai kopi khas Bali.

Baca juga: Cerita WN Australia Pemilik Land Rover Jatuh di Underpass Kentungan, Baru Seminggu di Yogyakarta

Wisatawan juga akan dipandu melihat-lihat penyajian kopi luwak mulai dari proses pakan hewan luwak hingga menumbuk dan menyangrai biji kopi yang sudah dikeluarkan dari faces luwak.

Kedai Kopi Kumulilir terletak di Jalan Raya Pujung Kaja, Sebatu Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali.

Setelah melihat penyajian kopi, wisatawan dapat memesan berbagai jenis kopi. Ada paket sampel 10 jenis kopi dan teh yang ditawarkan Kedai Kopi Kumulilir.

Harga 10 jenis sampel kopi dan teh itu hanya Rp50 ribu. Setiap pengunjung akan diberikan 10 sampel yang terdiri dari kopi, teh, dan cokelat asli.

Pemandangan Gunung Batur dari restoran Kintamani, Bali, Sabtu (7/11/2020)
Pemandangan Gunung Batur dari restoran Kintamani, Bali, Sabtu (7/11/2020) (Wartakotalive.com/Desy Selviany)

Di paket itu pengunjung dapat menjajal mulai dari teh rosela, teh jahe, teh kunyit, kopi asli Bali, kopi vanila, cokelat asli dan berbagai jenis teh dan kopi lainnya.

Jika mau lebih spesial lagi, wisatawan dapat memesan satu cangkir Kopi Luwak yang dihargai Rp70 ribu percangkir.

Di teras belakang kedai, wisatawan dapat menikmati kopi sambil melihat sawah berundak dari ketinggian.

Selama Pandemi Covid-19, pengunjung diwajibkan memakai masker dan menjaga jarak antara pengunjung lainnya.

Satu sofa diberi jarak satu meter lebih dengan sofa lainnya.

Pengunjung juga hanya boleh membuka masker saat mencicipi kopi.

Sebelum masuk kedai, pengunjung juga diwajibkan cuci tangan dan cek suhu tubuh.

Pemilik Kedai Kopi Kumulilir Nyoman Diana mengaku sangat terdampak dengan Pandemi Covid-19.

Sebelum pandemi, kedai itu menjadi tempat favorit wisatawan asing. Namun sejak Bali ditutup untuk turis asing, pengunjung kedai kopinya langsung turun drastis.

"Bahkan di awal Pandemi Covid-19 kami sempat tutup," ujar Nyoman ditemui di Kedai Kopi Kumulilir, Ubud, Gianyar, Bali, Sabtu (7/11/2020).

Akhirnya Nyoman berinovasi. Ia membangun lahan sisa di belakang kedai kopinya menjadi arena Playground.

Disitu pengunjung boleh gratis menjajal beragam arena playground. Mulai dari trampolin, ayunan di tepi jurang, hingga ke jembatan goyang yang berada di tengah jurang.

Diharapkan Nyoman, arena playground itu dapat memancing wisatawan lokal untuk berkunjung ke Bali.

Setelah menikmati kopi, wisatawan dapat melanjutkan perjalanan dengan Land Rover ke arah Kintamani, Bali.

Disana wisatawan akan dimanjakan dengan udara sejuk Bali dan jejeran pedagang bunga.

Sebuah gunung berapi besar terlihat menjulang ketika memasuki kawasan Kintamani.

Atas gunung itu terlihat berwarna cokelat sedangkan wilayah kakinya berwarna kehitaman.

Gunung gagah itu menjulang di antara bukti dan sebuah danau. Pemandangan Gunung Batur dari Kintamani terlihat seperti lukisan.

Dengan Land Rover, kita dapat melaju hingga ke kaki gunung. Jalan menuju kaki gunung cukup mulus meski hanya selebar 3x3 meter.

Di sepanjang jalan, wisatawan dapat melihat anjing Kintamani yang berbulu lebat dan halus.

Sepanjang perjalanan ke kaki gunung, wisatawan akan disuguhkan batu-batu besar bekas letusan Gunung Batur. Memasuki area kaki Gunung Batur, rasanya seperti memasuki kawasan zaman purba Dinosaurus.

Maka tidak heran kawasan itu ditetapkan sebagai kawasan Geopark.

Memasuki kaki Gunung Batur, jalanan mulai tidak stabil karena beralaskan tanah, batu dan pasir.

Jalanannya juga semakin menanjak mengarah ke perbukitan di bawah Gunung Batur.

Sampai akhirnya di tanjakan curam, mobil tua itu sempat tidak kuat menanjak.

Mobil pun mencari rute lain untuk dapat mendaki kaki Gunung Batur.

Di atas kaki bukit Gunung Batur, terlihat hamparan pasir hitam.

Hamparan pasir itu terasa kasar seperti aspal rusak.

Menurut pemandu wisata Indigo Travel Prawira, dari kaki gunung itu hanya berjarak 1000 meter ke puncak Gunung Batur.

"Jaraknya kira-kira hanya 2,5 jam dari kaki Gunung Batur. Disana terkenal sunrisenya maka banyak turis yang berkemah di kaki Gunung Batur agar dapat mendaki dini hari dan melihat sunrise," jelasnya.

Namun jangan kecewa jika tidak mendapatkan matahari terbit. Sebab gumuk pasir kaki Gunung Batur juga sudah terlihat cantik.

Di atas kaki Gunung Batur, wisatawan bisa dirikan tenda dan menikmati pemandangan puncak Gunung Batur. (m24)

#diindonesiaaja #wonderfulindonesia, #BecauseYouMatter #GarudaIndonesia

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved