Berita Bekasi

Disbudpora Tunggu Blue Print dari ANRI Ihwal Terowongan Bawah Tanah Gedung Juang 45 Tambun

Terdapat lorong jalur kereta api yang tingginya tak sampai 2 meter dengan lebar sekira 1,5 meter.

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Feryanto Hadi
Dokumentasi Disbudpora Kabupaten Bekasi
Pemerintah Kabupaten Bekasi tengah melakukan revitalisasi Gedung Juang 45 Tambun, di Jalan Sultan Hasanudin, Desa Setia Darma, Kecamatan Tambun Selatan. 

WARTAKOTALIVE.COM, TAMBUN -- Baru-baru ini, Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Bekasi menyatakan menemukan bunker di Gedung Juang 45 Tambun yang di dalamnya ditengarai berisi terowongan jalur rel kereta api.

Berdasarkan informasi dari masyarakat sekitar, Rahmat Atong Kadis Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga, Kabupaten Bekasi mengatakan terowongan tersebut menghubungkan antara Gedung Juang 45 dan Stasiun Tambun.

Guna menelusuri kebenaran informasi tersebut, pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan Arsip Nasional Indonesia (ANRI) guna meminta blue print (cetak biru) tata letak Gedung Juang 45 Tambun.

Baca juga: Wakil Wali Kota Bekasi: Acara Resepsi Nikah Drive Thru Jadi Solusi Gelar Hajatan di Tengah Pandemi

"Karena ini kan informasi dari masyarakat di Tambun. Katanya dulu ada terowongan. Pintu masuk ke sana memang ada. Ada jalurnya. Kami pun masih nunggu blueprint dari ANRI," ungkap Atong saat dikonfirmasi, Minggu (8/11/2020).

Atong menjelaskan terdapat pintu masuk di lantai gedung yang terletak di bawah tangga.

Ia pun mengaku telah melakukan pengecekan ke bunker tersebut.

Baca juga: Tanggapi Deklarasi Partai Masyumi, Mahfud MD: Masyumi Bukan Partai Terlarang Seperti PKI

"Kalau dari isu masyarakat katanya ada terowongan. Dari struktur bangunan memang ada pintu masuk ke bawah tanah. Jadi di bawah tangga, ada pintu masuk ke bawah," ungkapnya.

Saat ditelusuri, Atong mengatakan terdapat lorong jalur kereta api yang tingginya tak sampai 2 meter dengan lebar sekira 1,5 meter. Terdapat pula rel kereta api yang tak lagi difungsikan.

Meski begitu, penulusuran tidak dilanjutkan lantaran ia khawatir akan struktur bangunan yang telah tua. Oleh sebab itu, pihaknya masih menunggu cetak biru dari ANRI.

Baca juga: Ada 4 Titik Lokasi Balap Liar di Kota Bekasi, Ini Tindakan Polisi

"Makanya kami mau minta blueprint-nya dulu nih dari ANRI biar ada keyakinan," ujar Atong.

Jadi pusat kebudayaan Bekasi

Gedung Juang Tambun, Kabupaten Bekasi diproyeksi bakal dijadikan pusat kebudayaan Bekasi.

Gedung bersejarah itu terletak di Jalan Sultan Hassanudin, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

Pengamatan WartaKotaLive.com, gedung itu terlihat dari luar nampak megang dan keren. Namun, ketika masuk ke dalam gedung terlihat banyak kerusakan gedung sejumlah titik.

Tidak hanya itu, dari awal sejak masuk ke area Gedung Juang sudah tercium bau kotoran hewan kelelawar. Bau itu semakin menyengat tercium saat masuk ke dalam kedua.

Kondisi kerusakan gedung terlihat sangat parah pada lantai dua. Atap platfrom gedung jebol.

Tripleks dibiarkan berserakan dilantai, bersama dengan kotoran kelelawar. Lantai gedung juga terlihat penuh dengan debu dan kotoran pasir.

Baca juga: Komentari Kepulangan HRS dari Arab Saudi, Tengku Zul: Bikin Geger NKRI dari Pejabat Sampai Buzzer

Kemudian penerangan dalam gedung sangat minim alias gelap. Di dalam gedung juga masih sangat minim benda-benda bersejarah.

Hanya ada sebagian lukisan yang terpasang didinding pada lantai pertama atau lantai bawah. Sementara lantai kedua tidak ada apa-apa.

Ketua Sanggar Pejuang, Mulya Darma (39) selaku penjaga Gedung Juang itu mengungkapkan pada tahun 2017 gedung ini sempat direnovasi.

Akan tetapi, kembali rusak dikarenakan banyakan kelelawar atau kampret yang membuang kotoran diatas platform sehingga membuat gedung itu rusak.

"Lah ini rusak gara-gara kampret, kan jadi sarang kampret. Ada jutaan kali tuh kampret buang kotoran rusak jadinya," katanya kepada Wartakota di Gedung Juang Tambun, Selasa (26/3/2019).

Baca juga: Tanggapi Deklarasi Partai Masyumi, Mahfud MD: Masyumi Bukan Partai Terlarang Seperti PKI

Kondisi Gedung Juang Tambun, Kabupaten Bekasi di Jalan Sultan Hassanudin, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi yang akan dijadikan Pusat Kebudayaan Bekasi. Gambar diambil Selasa (26/3/2019).
Kondisi Gedung Juang Tambun, Kabupaten Bekasi di Jalan Sultan Hassanudin, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi yang akan dijadikan Pusat Kebudayaan Bekasi. Gambar diambil Selasa (26/3/2019). (Warta Kota/Muhammad Azzam)

Selain itu, kata Lepay sapaan akrabnya, kehadiran kampret itu juga menimbulkan bau yang tak sedap sehingga menganggu para pengunjung yang ada.

"Percuma kalau bau dibenahi lagi tapi kampret ini masih ada. Bakal rusak lagi, kalau mau pakai teknologi atau gimana caranya agar kampret itu hilang," jelasnya.

Ia menyayangkan sebagai tujuan wisata atau pusat kebudayaan kondisi Gedung Juang saat ini kurang representatif. Untuk itu ia menyambut baik rencana Pemkab Bekasi untuk melakukan penataan Gedung Juang ini.

"Kondisi kurang bagus, banyak yang harus ditata. Penambahan benda-benda bersejarah, penerangan, toilet, maupun fasilitas lainnya," paparnya.

Untuk diketahui, Gedung Juang Tambun ini dibangun tahun 1910. Dahulu dijadikan aset berharga negara. Gedung Juang juga sempat digunakan pusat komando di zaman perjuangan kemerdekaan.

Kondisi Gedung Juang Tambun, Kabupaten Bekasi di Jalan Sultan Hassanudin, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi yang akan dijadikan Pusat Kebudayaan Bekasi. Gambar diambil Selasa (26/3/2019).
Kondisi Gedung Juang Tambun, Kabupaten Bekasi di Jalan Sultan Hassanudin, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi yang akan dijadikan Pusat Kebudayaan Bekasi. Gambar diambil Selasa (26/3/2019). (Warta Kota/Muhammad Azzam)
Kondisi Gedung Juang Tambun, Kabupaten Bekasi di Jalan Sultan Hassanudin, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi yang akan dijadikan Pusat Kebudayaan Bekasi. Plafon rusak karena kelawar alias kampret. Gambar diambil Selasa (26/3/2019).
Kondisi Gedung Juang Tambun, Kabupaten Bekasi di Jalan Sultan Hassanudin, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi yang akan dijadikan Pusat Kebudayaan Bekasi. Plafon rusak karena kelawar alias kampret. Gambar diambil Selasa (26/3/2019). (Warta Kota/Muhammad Azzam)
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved