Berita Bogor
Kisah Pertemuan Terakhir Guru Ngaji di Cibinong, Kabupaten Bogor dengan Suaminya
Kurniawan baru saja kehilangan istrinya Atuqotul Mahya (28 tahun) yang dibunuh secara keji oleh Karyo, suami asisten rumah tangganya,
Penulis: Hironimus Rama | Editor: Dodi Hasanuddin
“Istri saya tidak biasa begitu. Kalau saya ketuk pintu tiga kali pasti dia sudah buka,” paparnya.
Baca juga: Bupati Bogor Ade Yasin Salurkan Dana Hibah Insentif untuk Amil dan Penyuluh Agama
Setelah 15 menit mencari cara masuk ke rumah, Kurniawan memutuskan mendobrak pintu dan ternyata ada selot yang tidak terkunci.
Di dalam rumah dia mendapati dua anaknya (umur 4 tahun dan 5 bulan) lelap tertidur. Namun dia tidak mendapati istrinya di kamar tidur.
Dia lalu mencari keberadaan istrinya keliling rumah, mulai dari kamar depan, kamar belakang, dapur hingga gudang. Namun hasilnya nihil.
Dia lalu menanyakan ke tetangga keberadaan istrinya, tetapi tidak mendapat jawaban. Lalu dia mengoordinasi anak-anak remaja untuk mencari istrinya keliling kompleks, tetapi tetap tidak menemukan.
Dalam keadaan putus asa, Kurniawan lalu memarkirkan motornya ke dekat tembok dan dia mendapati salah satu jendela tidak terkunci.
“Saya berpikir pasti sesuatu telah terjadi. Apalagi semua sandal tidak ada yang hilang. Tidak mungkin istri saya pergi tanpa pakai sandal dengan kondisi becek begini,” tuturnya.
Pada saat subuh, Kurniawan rehat melakukan pencarian dan pergi ke mushola untuk sholat.
Lalu dia menceritakan peristiwa yang dialaminya kepada Rican, Ketua RT 05/RW 04 Kelurahan Ciriung.
Rican lalu menyarankan menghubungi semua keluarga, teman-teman pondok pesantren dan komunitas ojek online. Namun Bunda Maya tidak ada di sana.
Saat menyalakan mesin air pada pagi hari, Kurniawan melihat ada yang tidak beres dengan mesin itu. Air yang keluar sangat sedikit karena tidak ada air yang masuk ke toren.
Lalu dia membuka sumur dan melihat pupa tidak tersambung ke mesin. Namun tidak ada pikiran aneh di benaknya.
Setelah agak siang, dia lalu ke Polsek Cibinong untuk melaporkan kehilangan istrinya. Namun Polsek menyarankan untuk langsung ke Polres Bogor agar bisa dilacak nomor handphonenya.
Sepulang dari Polres Bogor, Kurniawan bersama empat temannya membuka sumur dan memperbaiki mesin air yang rusak. Upaya mereka berhasil sehingga air mengalir lagi.
“Ada yang aneh dengan air yang kami pakai saat wudhu karena airnya keruh dan agak aneh. Namun belum ada pikiran aneh juga,” ujarnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/warga-di-lokasi-guru-ngaji.jpg)