Berita Jakarta

Anies Baswedan Klaim Belum Ada Lonjakan Kasus setelah Libur Panjang Oktober 2020

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ini menyebut, penyebaran Covid-19 memerlukan waktu sekitar dua pekan.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Feryanto Hadi
Istimewa
Gubernur DKI Anies Baswedan saat diskusi bersama jajaran Pemkot Jakarta Selatan di kantor Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan pada Kamis (22/10/2020). 

WARTAKOTALIVE.COM, SETIA BUDI - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim belum ada lonjakan kasus Covid-19 lima hari pasca libur panjang pada akhir Oktober 2020 lalu.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ini menyebut, penyebaran Covid-19 memerlukan waktu sekitar dua pekan.

“Sejauh ini kami belum lihat ada perubahan apapun. Jadi dari sisi RT dan RW tugasnya mengantisipasi bila ada tambahan kasus Covid-19,” kata Anies di Mega Kuningan, Jakarta Selatan usai gowes bersama dengan lima duta besar negara Uni Eropa pada Kamis (5/11/2020).

Baca juga: Gara-gara Boikot Produk Perancis, Nama Hotman Paris jadi Hotman Medan

Anies berharap tidak ada lonjakan kasus Covid-19 seperti pada 30 Agustus 2020 silam.

Saat itu kasus Covid-19 melonjak hingga 1.114 orang, akibat warga Jakarta banyak yang berwisata ke sejumlah daerah saat libur panjang pada periode 16-23 Agustus 2020 lalu.

Lonjakan itu membuat kasus harian Covid-19 di Jakarta cenderung berada di angka 900-1.000 orang sampai sekarang.

Padahal sebelumnya, kasus harian Covid-19 di Ibu Kota bertengger di angka 600-an per hari.

“Dari pengalaman kemarin itu baru terasa dua minggu kemudian, jadi nggak langsung. Karena itulah kami siap-siap,” ujar Anies.

Baca juga: Pengendalian Banjir dan Proyek JIS garapan Anies Dapat Suntikan Dana Terbesar dari Pemerintah Pusat

Antisipasi yang telah dilakukan, kata Anies, menyiapkan ruang ICU dan rawat inap untuk pasien Covid-19 yang memiliki gejala.

Bahkan DKI juga menyiapkan sejumlah hotel untuk diisi oleh orang yang terkonfirmasi terpapar namun tidak bergejala.

“Sejauh ini ICU itu sudah 58 persen (keterisian), kemudian untuk rawat inap sekitar 50 persen dan hotel-hotel yang jadi tempat isolasi sudah 21 persen,” katanya.

Baca juga: Ini Alasan Anies Gunakan Dana Pinjaman PEN untuk Infrastruktur Dibanding Penanganan Covid-19

“Jadi secara ketersediaan yang ada sudah siap. Tapi ini kan bukan seperti hotel, makin tinggi okupansi makin senang. Kalau RS kami maunya lebih rendah (jumlah yang dirawat),” tambahnya. 

Update kasus

 Jumlah pasien Virus Corona (COVID-19) di Indonesia bertambah 4.065 orang, per Kamis (5/11/2020).

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved