Viral Medsos
BEREDAR Video Tak Senonoh Diduga Mirip Oknum Anggota DPRD di Sebuah Kamar, Berdurasi 12 Detik
Sebuah video tak senonoh diduga mirip oknum anggota DPRD beredar luas di media sosial (medsos).
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sebuah video tak senonoh diduga mirip oknum anggota DPRD beredar luas di media sosial (medsos).
Beredarnya video syur anggota DPRD, membuat nama Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan atau Pangkep jadi perbincangan publik.
Dugaan kuat, video tak senonoh mirip anggota dewan tersebut disebut-sebut mirip seorang pria yang bernama Abs Rasyid.
Beredar video tak senonoh
Baca juga: Viral Wanita Beraksi Tak Senonoh di IKEA China, Pengawasan Ketat Dilaksanakan Agar Tak Kecolongan
Baca juga: Angela Tee Drop dan Terpukul Dikaitkan dengan Video Tak Senonoh, Sudah Siapkan Kuasa Hukum
Baca juga: Minta Maaf, PPD Tarik 59 Bus Transjakarta yang Tayangkan Iklan Paris Hilton Berkonten Tak Senonoh
Video berdurasi 12 detik itu diunggah sebuah akun di media sosial sekira sepekan lalu dengan mencantumkan nama wakil rakyat Pangkep.
Namun unggahan video yang akhirnya membuat geger warganet itu sudah dihapus.
Sosok pria mirip Rasyid terlihat tidak menggunakan busana sama sekali di sebuah kamar.
Aksinya direkam oleh seorang perempuan yang belum diketahui identitasnya.
Mereka memadu kasih seperti tak ada yang melihat dalam sebuah kamar.
Bantahan Abd Rasyid
Abd Rasyid yang juga Ketua DPC PDIP Pangkep angkat bicara.
Saat dikonfirmasi, ia dengan tegas membantah.
Dirinya tak ada kaitan sama sekali dengan video tersebut.
Baginya, video tersebut sengaja disiarkan demi menjatuhkan harga dirinya dan partai.
Rasyid pun mengkambinghitamkan Pilkada yang tengagh berlangsung sebagai dugaan motif si penyebar video.
Baginya, tanpa momen pertarungan politik seperti Pilkada, video syur tersebut mustahil beredar.
"Ini merupakan jebakan politik untuk menjatuhkan calon yang diusung oleh Partai kami," ujar Rasyid, Senin (2/11/2020).
Rsyid tidak terlalu menganggap serius isu kehormatan yang telak menerpa dirinya itu.
Baginya, politik memang keras.
Perkara video tak senonoh untuk menyerang lawan politik, menurutnya, bukanlah hal baru.
Bagi Rasyid yang terpenting, jagoan diusung partainya di Pilkada Pangkep 2020, yakni Ahman Assegaf-Muammar Muhayyang (RAMAH) tidak terpengaruh dan elektabilitasnya tidak merosot.
"Tapi kan terbukti itu tidak berpengaruh terhadap elektabilitas calon," jelasnya.
Pilkada Pangkep
Pangkep menjadi salah satu wilayah yang ikut mengadakann Pilkada pada 2020 ini.
Kontestasi politik lima tahunan di daerah dengan luas wilayah 1.112,29 kilometer persegi diikuti tiga pasangan calon.
Pasangan Muhammad Yusran Lalogau-Syahban Sammana( MYL-SS) diusung oleh Partai NasDem dengan delapan kursi di DPRD, mendapatkan nomor urut 1.
Rahman Assegaf-Muammar Muhayyang (RAMAH) yang diusung oleh PDIP dengan tiga kursi, PPP dua kursi, Demokrat satu kursi, dan PKB satu kursi, mendapatkan nomor urut 2.
Pasangan Andi Ilham Zainuddin-Rismayani Syamsuddin, yang diusung oleh Golkar dengan delapan kursi dan PAN dengan dua kursi, mendapatkan nomor urut 3.
Badan Kehormatan Bicara
Menanggapi video tak senonoh yang menyasar anggotanya, Ketua Badan Kehormatan DPRD Pangkep, dari Fraksi Gerindra, Tauhid, mengatakan belum bisa berkomentar banyak.
Pasalnya meski telah mendengar informasi terkait hal itu, Tauhid mengaku belum pernah melihat video yang beredar tersebut.
"Saya belum bisa berkomentar banyak, karena saya juga belum pernah lihat videonya seperti apa," ujarnya melalui sambungan telepon
Ia menambahkan, jika memang terbukti yang melakukan adalah anggota dewan Pangkep, pihaknya akan lebih dulu berkordinasi dengan ketua DPRD terkait tindak lanjutnya.
"Kami tidak bisa langsung memutus karena perlu koordinasi dengan ketua DPRD," pungkasnya.
Polisi Selidiki
Kasat Reskrim Polres Pangkep, AKP Anita Taherong, mengatakan, pihaknya langsung menggelar penyelidikan terkait video tak senonoh tersebut.
"Sejak mendapatkan informasi mengenai hal itu, kami langsung membuat administrasi untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut," tuturnya.
Meski saat ini belum ada laporan terkait hal itu, pihaknya akan tetap melakukan penyelidikan dengan cara memanggil pihak-pihak terkait.
"Untuk laporan belum ada yang masuk,tapi kami akan tetap melakukan penyelidikan dengan cara memanggil pihak-pihak terkait akan hal ini," jelasnya. (TribunJakarta.com)