DKI Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Anies Instruksikan Gugus Tugas RW Data Warganya
Petugas Puskesmas akan melakukan pengetesan PCR terhadap orang yang mengalami gejala demam, batuk dan flu
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Agus Himawan
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginstruksikan Gugus Tugas RW di Ibu Kota untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 pascalibur panjang akhir Oktober 2020. Perangkat RW diminta mendata warganya yang baru saja liburan ke luar kota saat libur lima hari sejak Rabu (28/10/2020) sampai Minggu (1/11/2020).
“Kami sudah minta gugus tugas RW dan RT untuk mengabarkan kepada warga yang habis bepergian atau liburan. Terutama yang mengalami gejala (Covid-19), segera ke Puskesmas untuk dilakukan observasi,” kata Anies di Balai Kota DKI pada Senin (2/11/2020).
Anies mengatakan, nantinya petugas Puskesmas akan melakukan pengetesan PCR terhadap orang yang mengalami gejala demam, batuk dan flu. Tujuannya untuk mendeteksi lebih awal kemungkinan mereka terpapar virus Covid-19. “Karena kami tahu ketika terjadi liburan panjang bulan Agustus 2020 lalu, terjadi lonjakan klaster keluarga,” ujar Anies.
Baca juga: Hina Agama Islam dan Nabi Muhammad SAW, Ini Pernyataan Klarifikasi Presiden Prancis Emmanuel Macron
Baca juga: Pengelola Situ Rawa Gede Ajukan Permohonan Dana ke Pemkot Pasca Diterpa Angin Puting Beliung
Kemudian, kata Anies, pemerintah daerah juga telah menyiapkan kapasitas ruang ICU dan ruang rawat inap untuk Covid-19 sekitar 55-60 persen. Tujuannya untuk mengantisipasi bila terjadi lonjakan kasus usai libur panjang. “Untuk ICU 60 persen dan ruang rawat inap 55 persen itu per hari Sabtu (31/10/2020),” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Anies mengaku juga khawatir dengan orang tanpa gejala (OTG). Meski tidak berdampak terhadap kesehatannya, namun virus itu bisa saja menularkan kepada orang lain terutama yang memiliki komorbid atau lanjut usia di atas 60 tahun.
“Itulah kekhawatiran kami, makanya pakai masker biar tidak menularkan kepada orang lain. Pakai masker melindung orang lain, saya sering sampaikan cara menghormati lawan bicara ya pakai masker,” jelas Anies.
Baca juga: Ramalan Zodiak November 2020, Ini Daftar Zodiak Beruntung Soal Asmara Sepanjang November 2020
Baca juga: VIDEO Viral Jambret Beraksi di Siang Bolong di Kawasan Danau Sunter, Gasak Ponsel Pengunjung Wanita
Sementara, Data terbaru kasus Covid-19 di DKI Jakarta per tanggal 2 November 2020, terdapat penambahan 1.024 kasus positif Covid-19. Learn more Dengan penambahan kasus baru tersebut, Covid-19 di Jakarta kini mencapai 107.228 kasus dengan 2.291 pasien di antaranya meninggal dunia, 95.876 orang dinyatakan sembuh, dan 9.062 orang masih dirawat.
Klaster keluarga
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta mengingatkan warganya untuk tetap berada di rumah saat libur panjang. Hal ini berkaca pada lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi pada Agustus lalu karena banyaknya warga Ibu Kota ke luar kota untuk menemui kerabat atau kolega.
Anies mengatakan, pada hari libur biasanya interaksi warga Jakarta dengan kerabat dan kolega cukup tinggi. Lantaran merasa kenal dan memiliki hubungan yang dekat, mereka kemudian mengabaikan gerakan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.
Baca juga: Belasan Warga Kena Sanksi Kerja Sosial Berupa Bersihkan Areal Pasar Warakas
Baca juga: Seleksi Garuda Select Jilid Ketiga: 39 Pemain Lolos Ke Seleksi Tahap Akhir
Padahal bisa saja salah satu dari kerabat itu ada yang berkategori orang tanpa gejala (OTG). Mereka terpapar Covid-1, namun tidak disertai gejala seperti batuk, demam dan flu.
“Di sini potensi penularan muncul, padahal kita tahu bahwa virus ini tidak mengenal tempat, jadi bisa menular di mana saja, kapan saja. Tidak hanya menular di tempat publik, bahkan penularan di ruang ruang privat itu sangat tinggi,” kata Anies.
Anies mengatakan, 39 persen kasus positif yang ditemukan di Jakarta adalah klaster keluarga. Jumlah klasternya mencapai 4.684, dengan total positif mencapai 36.659 kasus. “Banyak sekali penularan yang justru terjadi di dalam keluarga. Kita sering karena merasa kenal, merasa saudara, maka tidak menggunakan masker dengan baik, tidak menjaga jarak dan tidak mencuci tangan,” ujar Anies.