Berita Internasional
Dinilai Benarkan Kebencian pada Islam Atas Nama Kebebasan Berekspresi, Macron Digambar Sebagai Iblis
Melansir Associated Press (AP) pemerintah Iran mengatakan bahwa Perancis mengizinkan kebencian terhadap Islam atas nama kedok kebebasan berekspresi
Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan menentang Macron dan kemudian membakar patung presiden Perancis itu.

Di Arab Saudi, media Saudi Press Agency yang dikelola negara pada Selasa mengeluarkan pernyataan dari Kementerian Luar Negeri yang mengatakan bahwa kerajaan "menolak setiap upaya untuk menghubungkan Islam dan terorisme, dan mencela kartun ofensif nabi.
"Ulama Saudi telah mengutuk karikatur itu namun juga mengutip bahwa umat perlu meneladani perilaku Nabi Muhammad yang "penuh kasih, adil dan toleran" dengan sebagian ulama terkemuka lainnya meminta umat Islam untuk tidak bereaksi berlebihan.
Baca juga: Jadikan Beyonce dan Shakira Sebagai Role Model, Novia Bachmid Bermimpi Gelar Konser Tunggal di SUGBK
Di negara teluk Arab, Qatar juga mengutuk adanya penerbitan kartun Nabi Muhammad dan menyebut hal itu sebagai "peningkatan dramatis retorika populis yang memicu pelecehan agama".
Dalam sebuah pernyataan, pemerintah mengatakan bahwa ujaran yang menghasut memicu seruan berulang kali yang menargetkan hampir 2 miliar Muslim di seluruh dunia melalui pelanggaran yang disengaja terhadap sosok Nabi Muhammad dan telah menyebabkan peningkatan permusuhan terhadap Muslim.
Protes juga telah diadakan baru-baru ini di Irak, Turki, di Jalur Gaza dan di daerah oposisi di barat laut Suriah yang dikendalikan oleh pemberontak yang didukung Turki.
Di Timur Tengah, toko Kuwait telah menarik yogurt Perancis, keju, dan botol air soda dari rak mereka, Universitas Qatar membatalkan pekan budaya Perancis, dan seruan untuk menjauh dari jaringan toko bahan makanan Carrefour milik Perancis yang menjadi tren di media sosial Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Baca juga: Tetap Rutin Berlatih, Ini Harapan Manajer Persikota Tangerang
Orang Irak Bakar Bendera Perancis Saat Perayaan Maulid Nabi
Kemarahan atas sikap Presiden Perancis Emmanuel Macron soal kartun Nabi Muhammad membuat beberapa warga Irak membakar bendera negara Perancis di ibu kota Baghdad, Rabu (28/10/2020).
Momen itu bersamaan dengan peringatan kelahiran sang nabi besar, Muhammad Saw di Masjid Abu Hanifa, Azamiyah, Baghdad.
Di dalam perayaan yang semestinya menjadi sakral itu para jemaah berkumpul di luar masjid, menginjak-injak foto presiden Emmanuel Macron dan membakar bendera Perancis, seperti dikutip Associated Press (AP).
Baca juga: MSI Record Kucurkan Miliaran Rupiah untuk Project Solo Ruri Wantogia, Bagaimana Nasib Band Repvblik?
Salah satu jemaah berkata, "Kami mencela apa yang dilakukan presiden Perancis, tindakannya menghina Nabi Saw.

Kami berharap Islam dan terutama dunia Arab memboikot produk Perancis karena telah menghina Nabi Saw."
Negara-negara mayoritas muslim di seluruh dunia telah marah atas penolakan Macron pekan lalu untuk mengutuk publikasi atau tampilan karikatur Nabi Muhammad.
Masalah tentang karikatur Nabi Muhammad kembali mencuat dalam beberapa hari terakhir setelah kasus pemenggalan mengerikan di dekat Paris yang menimpa seorang guru.
Baca juga: Mantan Kepala BNPT Setuju TNI Dilibatkan Tangani Terorisme, tapi 3 Hal Ini Harus Dilakukan