Berita Bekasi
Cegah Kluster Libur Panjang, Penumpang dan PO Bus di Terminal Bekasi Wajib Patuhi Protokol Kesehatan
Antisipasi Kluster Libur Panjang, Penumpang dan PO Bus di Terminal Bekasi Wajib Patuhi Protokol Kesehatan
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dwi Rizki
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Kepala Terminal Induk Bekasi, Muhtar mewajiibkan penumpang serta perusahaan otobus (PO) untuk menerapkan protokol kesehatan.
Apalagi saat momen libur panjang Maulid Nabi SAW akhir Oktober 2020 ini.
"Kami wajibkan penumpang terapkan protokol kesehatan 3M, menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak," kata Muhtar kepada Wartakotalive.com di Terminal Induk Bekasi, pada Kamis (29/10/2020).
Ia menegaskan untuk PO bus wajib mematuhi aturan 50 persen penumpang dari jumlah kapasitas.
Selain itu, sopir serta kondektur wajib selalu memakai masker.
Armada bus juga wajib dilakukan penyemprotan cairan disinfektan sebelum ditempat penumpang untuk keberangkatan.
Baca juga: Berkah Maulid Nabi, Enam Bocah Bernama Muhammad dan Ahmad Bisa Makan Gratis di Soto Seger Boyolali
"Kami juga tetap melakukan cek suhu kepada penunpang, jika diatas dari suhu normal kami suruh istirahat atau pulang," imbuh dia.
Tim Satgas dari unsur terminal, Kepolisian dan TNI bakal terus melakukan monitoring serta operasi disiplin protokol kesehatan.
"Ini semua dilakukan guna mencegah penyebaran Covid-19 di area terminal," paparnya.
Sebelumnya, Tidak terjadi lonjakan penumpang di Terminal Induk Bekasi saat libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW.
Baca juga: Napak Tilas Perjuangan Pahlawan, Anies Gowes Bersama KNPI menuju Museum Sumpah Pemuda
Hal itu diutarakan Kepala Terminal Induk Bekasi, Muhtar kepada Wartakotalive.com di ruangannya, pada Kamis (29/10/2020).
Muhtar menjelaskan untuk keberangkatan penumpang saat normal dalam situasi Covid-19 di Terminal Induk Bekasi yakni 800 orang.
Akan tetapi saat libur panjang ini, tidak terjadi lonjakan signifikan.
"Belum ada kenaikan signifikan, hanya pada Selasa (27/10/2020) itu naik sekitar 40 persen, keberangkatan penumpang mencapai 1441," katanya.
Untuk Rabu 28 Oktober, lanjut Muhtar, jumlah penumpang yang berangkat di Terminal Induk Bekasi hanya 868.
"Hari ini saja data sementara baru 600, kemungkinan sama dengan kemarin. Tunggu dilihat nanti sore atau malam penambahannya," bebernya.
Adapun keberangkatan bus didominasi yang menuju ke wilayah priangan, seperti Bandung, Sukabumi, Garut dan Tasimalaya.
Untuk ke wilayah Jawa ataupun Sumatera justru sepi.
Baca juga: Dihantam Hujan Deras Disertai Angin Kencang, Jalan Amblas dan Rumah Roboh di Depok
"Dominasi ke wilayah priangan, untuk Jawa dan Sumatera sepi. Kemarin saja total hanya sekitar 150 penumpang,"imbuh dia.
Sementara untuk tarif tidak ada kenaikan, masih normal sesuai tarif masa pandemi Covid-19.
"Tarif normal, tidak naik sesuai tarif covid-19 saja karena kan kapasitas bus hanya boleh 50 persen," ujar Muhtar.
Untuk antisipasi adannya lonjakan jumlah penumpang, Muhtar menuturkan pihaknya menyiapkan 40 unit armada bus tambahan.
"Bus yang standby kan sekitar 200, itu juga kan engga sampai kepakai semua. Makanya 40 bus cadangan dari yang sudah-sudah saat libur panjang di tengah Covid-19 ini tidak terpakai," tandasnya.
Pengamatan Wartakotalive.com, suasana Terminal Induk Bekasi nampak sepi. Ratusan bus masih terparkir di area terminal.
Hanya ada beberapa saja penumpang yang datang. Mereka juga rata-rata naik ke bus tujuan Bandung, maupun Tasikmalaya. (MAZ)