The Jak
Glorious Reds, Wadah Aktivitas Jakmania yang Dahulu Suka dengan JKT48, Anggotanya Ada dari Depok
Anggota Glorius Reds berasal dari wilayah yang berbeda. Ada yang dari Tangerang Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Depok
Penulis: Yudistira Wanne | Editor: Dodi Hasanuddin
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Nama baru, wajah lama. Itu sedikit deskripsi mengenai salah satu komunitas Persija Jakarta fans yang bernama Glorious Reds.
Sebelum berganti nama pada tahun 2018 lalu, Glorius Reds sebenarnya telah eksis sejak 2010. Namun pada tahun tersebut Glorious Reds masih menggunakan nama Jakmania 48.
Kenapa Jakmania 48? Itu disebabkan lantaran crew dari komunitas tersebut suka dengan Persija Jakarta dan mengidolakan idol grup JKT48 yang diproduseri oleh Yasushi Akimoto.
Seorang crew Glorious Reds, Rizqi Ariandi mengatakan bahwa pergantian nama tersebut dilakukan untuk merefresh lantaran sebagian crewnya sudah tidak rutin mengikuti perkembangan idol grup JKT48.
"Nama komunitasnya itu Glorious Reds. Glorious Reds itu nama baru ya, berdiri sekitar dua tahun yang lalu. Sebelumnya kita ini bisa berkumpul gara-gara bikin Jakmania 48 ketika itu. Jadi, dulu itu ada Jakmania 48, itu komunitas lama kita," ujarnya, Jumat (23/10/2020).
"Tapi berhubung sebagian besar anak-anaknya sudah tidak pernah nonton JKT48, akhirnya supaya namanya itu kita ubah. Jakmania48 tetap ada, tapi ibaratnya Jakmania 48 itu nama besarnya. Jadi Glorious Reds ini awalnya bernama Jakmania 48. Kita berkumpul atas dasar ya karena sama-sama pendukung Persija dan fans JKT48," tambahnya.
Lebih lanjut, pria yang karib disapa Ikin itu mengaku bahwa saat ini crewnya mencapai puluhan orang yang berasal dari anggota Jakmania dengan kartu tanda anggota masing-masing berbeda wilayah.
"Saat ini anggotanya mencapai puluhan. kami itu berasal dari wilayah yang berbeda. Ada yang dari Tangerang Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Depok dan lainnya," ungkapnya.
"Kita juga anggotanya tercatat sebagai anggota resmi Jakmania juga dari masing-masing Korwil berbeda. Ada yang ber KTA Srengseng Sawah, Kabupaten Bogor, Kebon Jeruk. Kalau asalnya ya dari berbagai wilayah," sambungnya.
Tak hanya itu, Ikin mengaku bahwa saat ini sepak bola itu telah menjadi salah satu nafas dalam kehidupannya.
"Arti sepak bola menurut saya pribadi adalah hobi. Saya suka sepak bola mulai dari 2002 saat Piala Dunia Korea Jepang. Dari situ, lama-lama saya tertarik menjadi seorang suporter sepak bola. Intinya sepak bola adalah segalanya dan saat ini menjadi salah satu bagian dari hidup saya," bebernya.
Beragam Kegiatan
Terkait menjaga kekompakan, Glorious Reds memiliki beragam kegiatan positif agar dapat terus menjalin silaturahmi antar sesama crewnya.
"Kalau komunikasi sesama crew, kita ada grup Whatsapp di sana kita bisa sharing. Sebelum Covid-19 itu kita rutin hampir setiap akhir pekan berkumpul di daerah Jakarta Selatan. Tapi saat ada Covid ini, kita kan harus mengikuti peraturan yang ada. Jadi kita manfaatkan teknologi untuk komunikasi," paparnya.
"Selain kopdar, kita mengadakan nonton bareng, kalau tidak nobar, saat ini kita sering bermain mini soccer atau futsal," ungkapnya.
Baca juga: Kapten Komplotan Penodong Remaja Tanjung Priok Ditangkap, Dipakaikan Seragam Pink Agar Tidak Sangar
Sementara itu, untuk menjaga komunikasi dan mempererat hubungan persaudaraan dengan Jakmania lainnya, Ikin mengagakan bahwa Glorious Reds kerap mengadakan pertemuan yang sifatnya untuk bertegur sapa mengenal satu sama lain.
"Kalau silaturahmi dengan komunitas fans Persija ya kita mengadakan nobar bersama teman-teman Jakarta Inspiring dan kita futsalan bareng juga, kemarin main bareng Jakonline," ujarnya.
Selain itu, Ikin menjelaskan alasannya kenapa bisa jatuh cinta terhadap tim berjuluk Macan Kemayoran.
Menurutnya, Persija Jakarta merupakan salah satu tim besar di Indonesia dengan menorehkan segudang prestasi dan memiliki suporter yang solid dibalut dengan rasa kekeluargaan.
"Persija Jakarta adalah kebanggaan. Kebanggaan itu tumbuh dari seiring berjalannya waktu. Awalnya itu hanya sekedar suka. Dari suka kemudian tumbuh menjadi cinta setelah cinta maka munculah rasa memiliki dan rasa kebanggaan terhadap klub itu," paparnya.
"Apalagi kita tahu Persija Jakarta tim besar di Indonesia, salah satu pendiri PSSI, tim dengan gelar juara terbanyak 11 kali juara, 9 era perserikatan, 1 Ligina, dan 1 Liga 1. 11 juara belum pernah degradasi. Tim ibu kota itu merupakan kebanggaan," sambungnya.
Baca juga: Cairan Pembersih Bikin Api dari Puntung Rokok Menjalar Cepat Hanguskan Gedung Kejaksaan Agung
Terkait momen berkesan, Ikin menceritakan bahwa ada hal lucu ketika melakukan perjalanan bersama ketika mendukung Persija Jakarta.
"Kalau momen yang berkesan tentu banyak sekali ya. Setiap kali kami bertemu itu saya anggap itu momen. Tapi yang paling berkesan itu dulu saya pernah nonton Persija vs Persipasi waktu pembukaan Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi. Itu kita naik KRL bareng janjian di stasiun Manggarai menuju Bekasi," ungkapnya.
"Nah ketika pulang ada yang lucu. Pulangnya itu ada beberapa teman yang mampir ke Lenteng Agung. Dari stasiun Lenteng Agung itu kita jalan kaki ke kosan saya di dekat kampus IISIP. Itu lucu," tanbahnya.
Akhir kata, Ikin mengambil sepenggal lirik lagu yang dipopularkan band Gondal-gandul yang merupakan pendukung Persija Jakarta juga.
"Tinggalkan ras, tinggalkan suku. Satu tekad dukung Persija. Di bawah bendera Jakmania, majulah Persija pantang mundur," ucapnya.
Dia pun berharap agar Glorious Reds dapat terus eksis dalan mendukung Persija Jakarta.
"Harapan tidak muluk-muluk. Semoga kita tetap menjaga kekompakan, silaturahmi terus berjalan sampai kapanpun dan pada sehat semua," tandasnya.