Wisata
Horee, Jalur Pendakian Gunung Gede Pangrango Kembali Dibuka tapi Tenda Tak Boleh Diisi Penuh
Jalur pendakian Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Jawa Barat, kembali dibuka untuk umum.
WARTAKOTALIVE.COM, CIANJUR – Jalur pendakian Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Jawa Barat, kembali dibuka untuk umum.
Sebelumnya, pihak pengelola menutup kawasan konservasi tersebut sejak 10 September 2020 dalam rangka evaluasi kegiatan pendakian di masa normal baru, dan evaluasi ketertiban pengunjung wisata terhadap protokol kesehatan Covid-19.
Petugas Data Evaluasi Pelaporan dan Kehumasan Balai Besar TNGGP Poppy Octadiyani dalam keterangannya mengatakan, reaktiviasi jalur pendakian untuk umum terhitung sejak Rabu (21/10/2020).

“Dengan dibukanya kembali diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui multiplier effect yang ditimbulkan serta penerimaan negara bukan dari jasa lingkungan,” tutur Poppy seperti dikutip dari rilis tertulis, Kamis (22/10/2020).
Akan tetapi, pihak pengelola masih membatasi jumlah kuota pendakian sebesar 25 persen dari kuota normal sebanyak 300 orang per hari akumulasi untuk tiga pintu masuk, Cibodas, Gunung Putri dan Selabintana.
“Namun, kondisi ini bersifat sementara dan akan dievaluasi kemudian,” ujar dia.
Baca juga: UPDATE Covid-19 Kabupaten Bogor Selasa 20 Oktober 2020: 40 Warga Jadi Pasien Baru, 50 Orang Sembuh
Sekaitan hal ini, pihaknya mengingatkan para pengunjung dan pendaki TNGGP untuk patuh aturan dan SOP yang diberlakukan.
“Mengikuti protokol kesehatan di tatanan normal baru ini, dan pendaki wajib membawa surat sehat,” ucapnya.
Dijelaskan, ada beberapa poin dan aturan yang harus ditaati pendaki, di antaranya tidak melakukan pendakian apabila menunjukan gejala batuk, flu, demam, panas tinggi, dan sesak nafas.
Baca juga: UPDATE Covid-19 Dunia 20 Oktober 2020: Indonesia Nomor 3 Kematian Tertinggi dari 10 Negara di Asia
Selanjutnya, memakai masker, mencuci tangan dengan hand sanitizer, menggunakan sarung tangan apabila memungkinkan, dan menjaga etika batuk atau bersin.
“Menjaga jarak aman selama pendakian, jarak antar tenda juga diatur per 1 meter, dan mengisi 50 persen dari kapasitas tenda,” kata Poppy.
Pendakian Gunung Gede-Pangrango Dibuka Kembali, Jumlah Dibatasi dan Berikut Aturan Pendakiannya
Pengelola Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) membuka kembali gerbang pendakian gunung di Kecamatan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, mulai Selasa (25/8/2020).
Langkah itu dilakukan setelah delapan bulan gerbang ditutup demi menekan angka penyebaran virus corona atau Covid-19.
"Mulai hari ini, pendakian ke puncak Gunung Gede-Pangrango kembali dibuka normal, namun dengan menerapkan protokol kesehatan ketat yang harus dipatuhi," kata Humas TNGGP, Poppy Oktadiani, seperti yang dikutip dari ANTARA pada Rabu (26/8/2020).
• Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Pantau Sarang Burung Garuda, Simak Momen Menakjubkan
"Pendaki juga diminta membawa surat keterangan sehat sebelum diizinkan mendaki," lanjutnya.
Peraturan lain yang wajib dipatuhi pengunjung ialah membawa peralatan yang hanya digunakan untuk sendiri sehingga dapat meminimalisir penularan secara berkelompok.
• Anak Macan Tutul Turun dari Gunung Gede Pangrango ke Permukiman Warga, Kondisinya Menyedihkan
TNGGP melarang pengunjung yang datang dalam kondisi flu dan batuk untuk melanjutkan pendakian dan menyarankan mereka untuk memeriksakan diri ke pusat layanan kesehatan terdekat.
"Kami juga membatasi jumlah pendaki yang biasanya 1.300 orang per hari, saat ini hanya 600 orang per hari, sebagai upaya memutus rantai penyebaran COVID-19 agar tidak terjadi kerumunan pendaki di sejumlah titik peristirahatan hingga puncak gunung," ujarnya.

TNGGP juga mengimbau pengunjung dapat membuang sampah secara mandiri dan tertib, karena saat masa percobaan pembukaan kembali tumpukan sampah sudah kembali terlihat di sejumlah titik pendakian.
"Kami sudah mengimbau pendaki untuk tidak membuang sampah di TNGGP, saat turun sampah yang dihasilkan selama berada di puncak gunung dari makanan dan minuman untuk dibawa kembali turun, sehingga kelestarian dan kebersihan di taman nasional tetap terjaga," katanya.
Poppy menambahkan, dibukanya kembali pendakian ke Gunung Gede-Pangrango diharapkan dapat menggairahkan perekonomian di sektor pariwisata di kawasan Cianjur, terutama di TNGGP dan Kebun Raya Cibodas.
Wisata alam dibuka
Sebelumnya Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango (TNGGP), Bogor, Jawa Barat kembali dibuka setelah ditutup selama masa pandemi covid-19.
Pembukaan kembali itu diumumkan dalam akun instagram resmi TNGGP, @tn_gedepangrango.
Pembukaan kembali itu berdasarkan Surat Edaran Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Nomor SE.764/BBTNGGP/Tek.2/7/2020 tentang Pembukaan Kembali Wisata dan Perkemahan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

Wisata dan Perkemahan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dibuka mulai tanggal 10 Juli 2020.
Namun, untuk kegiatan pendakian masih akan diatur kemudian dengan tetap diwajibkan mengikuti protokol kesehatan pada masa new normal pandemi covid-19 dan kebijakan masing-masing kabupaten.
Artinya, saat ini perjalanan menuju air terjun Cibeureum sudah diperbolehkan kembali.

Sementara itu, diberitakan sebelumnya, wabah virus corona yang mewabah di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta dan sekitaranya rupanya membawa dampak positif bagi lingkungan.
Polusi kendaraan dan industri yang sebelulmnya mengabutkan pemandangan kini telah sirna.
Kebijakan 'kerja di rumah' dalam pencegahan penyebaran virus corona yang digaungkan pemerintah sejak tiga pekan lalu memberikan keindahan bagi warga Ibu Kota.
Indahnya pemandangan tersebut seperti yang diunggah lewat akun instagram @jakarta.terkini pada Selasa (7/4/2020).
Dalam potret yang diunggah kembali dari akun @rivaldi_penzol itu, terlihat pemandangan yang tidak biasa bagi warga Kembangan, Jakarta Barat.
Pemandangan pagi tersebut adalah sosok Gunung Gede Pangrango dan Gunung salak.
Kedua gunung yang berada di Jawa Barat itu terlihat sangat jelas.
Padahal jarak antara Kembangan dengan Gunung salak sekira 100 kilometer, sedangkan jarak antara Kembangan dengan Gunung Gede Pangrango sekira 80 kilometer.
Dalam potret yang diambil dari udara itu kabut asap yang semula memenuhi langit kota Jakarta pun tidak terlihat.
Kedua gunung terlihat berdiri asri, kontras dengan padatnya permukiman Ibu Kota.
"Selamat pagi Jakartans! Terlihat jelas pemandangan Gunung Gede dan Gunung Salak dari Kembangan Jakarta Barat," tulis admin @jakarta.terkini pada Selasa (7/4/2020). (Kompas.com/Kontributor Cianjur, Firman Taufiqurrahman)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jalur Pendakian Gunung Gede Pangrango Dibuka, Tenda Tak Boleh Diisi Penuh"