Utang Luar Negeri Indonesia Terus Melonjak Selama Jokowi Pimpin Dua Periode, Berikut Data Rinciannya
Utang luar negeri Indonesia terus melonjak di era kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi.
ULN sektor publik meningkat 6,6 persen (qtq) sehingga posisinya pada akhir kuartal IV-2015 menjadi sebesar 143 miliar miliar dollar AS (46 persen dari total ULN).
Di sisi lain, posisi ULN swasta turun 0,2 persen (qtq) sehingga menjadi 167,7 miliar dollar AS (54,0 persen dari total ULN) pada akhir kuartal IV 2015.
Kuartal IV-2016
Utang Luar Negeri Indonesia pada akhir triwulan IV-2016 dicatat Bank Indonesia sebesar 317,0 miliar dollar AS atau tumbuh 2,0 persen (yoy).
Dengan perkembangan tersebut, rasio ULN terhadap PDB pada akhir triwulan IV-2016 yakni sebesar 34 persen, turun dari 36,2 persen pada akhir triwulan III 2016.
Pada akhir triwulan IV-2016, posisi ULN sektor swasta mencapai 158,7 miliar dollar AS atau sebesar 50,1 persen dari total ULN.
Sementara itu, posisi ULN sektor publik tercatat 158,3 miliar dollar AS atau sebesar 49,9 persen dari total ULN.
Kuartal IV-2017
Perkembangan Utang Luar Negeri Indonesia pada triwulan IV-2017 relatif terkendali.
ULN Indonesia pada akhir triwulan IV-2017 tercatat 352,2 miliar dolar AS atau tumbuh 10,1 persen (yoy).
Rasio ULN Indonesia terhadap PDB pada akhir triwulan IV-2017 tercatat stabil di kisaran 34 persen.
Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 76,9 persen dan sisanya adalah utang pemerintah dan BI.
Kuartal IV-2018
Posisi ULN Indonesia pada akhir triwulan IV-2018 tercatat 376,8 miliar dolar AS, terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral sebesar 186,2 miliar dolar AS, serta utang swasta termasuk BUMN sebesar 190,6 miliar dolar AS.
Posisi ULN tersebut meningkat 17,7 miliar dolar AS dibandingkan dengan posisi pada akhir triwulan sebelumnya.